Konten [Tampil]
Judul Buku : Cindy and The Playboy Prince
Penulis : Astrid Zeng
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Desain Sampul : Marcel A.W.
Cetakan Kedua, Juli 2016
Jumlah Halaman : 240 hlm
ISBN : 978-602-03-3117-1
Harga Buku : Rp. 54.000
Harga Buku : Rp. 54.000
Book Sinopsis :
Cindy tak pernah bahagia dalam hidupnya. Ia selalu merasa, kesialan yang menimpa keluarganya disebabkan oleh keluarga sepupunya, Tatiana dan Tecla. Ia bahkan harus bekerja sebagai bawahan ayah Tatiana. Ketika membuat sepatu untuk pernikahan Tatiana, Cindy tidak sengaja bertemu dengan Patrick, si playboy yang suka mempermainkan wanita. Awalnya, Cindy tak mau meladeni playboy tampan itu, hingga akhirnya dia luluh pada rayuannya.
Patrick memutuskan untuk tidak menganggap serius cinta sejak dikhianati oleh perempuan yang pernah dicintainya. Lalu ia bertemu Ella, wanita misterius yang membuatnya penasaran karena sepertinya gadis itu tak jatuh dalam pesona rayuannya. Namun, Ella ternyata menyimpan rahasia besar tentang hidupnya, rahasia yang membuat Patrick harus mempertanyakan kejujuran wanita itu.
Setelah kebenaran terungkap, Cindy -yang semula mengaku bernama Ella- dan Patrick harus mempertanyakan apakah cinta sanggup menjadikan mereka orang yang lebih baik untuk satu sama lain.
Book Review :
Segala tentang mereka sekeluarga
selalu mengobarkan api amarah dan kecemburuannya. (hlm. 6)
Kehidupan
Cindy perlahan berubah saat semua hartanya di ambil alih oleh keluarga
sepupunya. Cindy hanya hidup berdua dengan Ibu tirinya di rumah peninggalan
orang tua kandungnya dan itu satu-satunya harta peninggalan yang ia punya. Untuk
memenuhi kebutuhannya ia harus rela bekerja di hotel milik sepupunya dan
bekerja sampingan dengan membuat sepatu cantik hasil rancangannya. Cindy bukan Shoes Desaigner, tapi dia sering kali
membuat sepatu cantik untuk Tatiana dan orang-orang terdekatnya saja. Bahkan
untuk pernikahan Tatiana pun Cindy yang membuatnya.
Cindy
membuat sepatu pernikahan Tatiana dengan sangat terpaksa. Setiap memandang
sepatu hasil buatannya itu selalu menambah kekesalannya, hingga membuatnya
melempar salah satu dari pasangan sepatu itu jauh dari pandangan matanya. Namun
sialnya sepatu itu malah mendarat cantik di kepala seseorang. Dan kepala
seseorang itu ternyata adalah Patrick, seorang laki-laki tampan yang juga
seorang playboy.
Rasanya
masalah masih merasa enggan untuk menjauh darinya dan kesialan hidupnya terus
mengikutinya. Keesokan harinya Cindy sangat terkejut karena ia terbangun di
kamar hotel Patrick dan mengira kalau harta yang dimilikinya dan sangat ia jaga
telah hilang dalam semalam. Cindy merasa hidupnya ada yang salah atau dirinya
yang salah, membuatnya cepat-cepat ingin menghilang dari hadapan Patrick.
Sampai-sampai ia mengaku dirinya bernama Ella kepada Patrick. Karena ia merasa
yakin tidak akan bertemu lagi dengan Patrick.
Namun,
sangat disayangkan. Ternyata takdir mereka sedang ingin bermain-main. Dan
pertemuan selanjutnya membuat Cindy terus berurusan dengan Patrick. Walaupun ia
sudah berusaha semaksimal mungkin untuk berjauhan dengan Patrick. Apalagi
Patrick mempunyai hubungan dengan keluarga sepupu yang sangat dibenci Cindy. Dilain
sisi, Patrick sudah terlanjur tertarik untuk mendekati Cindy. Sosok Cindy
membuatnya penasaran dan terus berputar-putar dikepalanya. Membuatnya bertekat
untuk bisa mendapatkan Cindy.
Apakah
si Playboy Prince berhasil mendapatkan Cindy? Dan bagaimana reaksi Patrick saat
mengetahui rahasia terbesar yang
disimpan oleh Cindy darinya?
Cindy and The Playboy Prince
merupakan novel karya Asrtrid Zeng yang saya baca setelah AMORE: Pengantin
Pengganti. Kalau di novel sebelumnya menceritakan tentang kisahnya Beatrick dan
dokter tampan Nico, di Cindy and The
Playboy Prince dengan balutan cover baru yang manis diceritakan tentang kisah Cindy yang hidupnya tidak pernah
bahagia karena keluarga sepupunya yang telah merebut kebahagiaannya, dan
cintanya yang terjebak dengan seorang playboy dari keluarga kaya yang sudah
tersohor namanya, Pattrick.
Karya-karyanya
Astrid Zeng hampir secara keseluruhannya sepintas hampir sama dengan kisah
dongeng. Seperti novel ini dari kisah Cinderella. Namun, dalam versi
kebalikannya. Cindy memang tinggal dengan mama tirinya tapi yang baik hati.
Cindy tidak mempunyai saudara tiri yang jahat, tapi ia mempunyai sepupu yang
menurutnya jahat. Pertemuannya dengan Pattrick, sang pangeran playboy juga
sama-sama karena sepatu, hanya saja sepatu yang di temukan Patrick melayang ke
atas kepalanya, bukan tergeletak di atas tangga seperti pangeran di cerita Cinderella.
Membaca
Cindy and The Playboy Prince tidah
butuh waktu lama bagi saya untuk menyelesaikannya dengan cepat. Karena baru
membaca bagian pertama saja sudah dibuat penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
Setiap tokoh yang ada di dalam novel ini mempunyai perannya masing-masing
sehingga membuat novel ini lebih berwarna dan punya banyak cerita dari setiap
tokohnya, walaupun tidak sedetail kisah antara Pattrick dan Cindy. Setidaknya
membaca novel ini tidak membuat kita mudah bosan karena hanya difokuskan pada
tokoh utamanya saja.
Diceritakan dari sudut pandang orang ketiga dari masing-masing tokohnya (Patrick dan Cindy). Membuat saya bisa memahami apa yang dirasakan oleh mereka berdua. Apalagi saat kegigihan Patrick untuk mendekati Cindy kurang membuahkan hasil. Seorang Playboy juga manusia kan, seorang Playboy juga berpikir keras untuk rencananya agar perempuan yang menjadi incarannya berada di pelukannya, sama seperti apa yang di lakukan Patrick untuk mendapatkan perhatian Cindy..
Diceritakan dari sudut pandang orang ketiga dari masing-masing tokohnya (Patrick dan Cindy). Membuat saya bisa memahami apa yang dirasakan oleh mereka berdua. Apalagi saat kegigihan Patrick untuk mendekati Cindy kurang membuahkan hasil. Seorang Playboy juga manusia kan, seorang Playboy juga berpikir keras untuk rencananya agar perempuan yang menjadi incarannya berada di pelukannya, sama seperti apa yang di lakukan Patrick untuk mendapatkan perhatian Cindy..
Kisah
Cindy dan Patrick sangat menarik untuk diikuti. Di mulai dari konflik yang
banyak tidak hanya konflik dari Cindy dan Patrick saja, tapi juga dari peran
pendukungnya. Penyelesaian konfliknya juga cukup menarik, tidak terasa seperti
dipaksakan. Apalagi saat muncul masalah karena kebohongan Patrick, rasanya
seperti naik bianglala. Cindy dengan watak keras kepalanya, pendendam, juga
egois hadir dengan sosok yang sangat memuaskan tidak di lebih-lebihkan. Awalnya
saya mengira kebencian Cindy terhadap Tecla dan Tatiana seperti di kisah
Cinderella, sesaat membuat saya ikutan kesal juga dengan mereka. Namun tebakan
saya salah. Saya tidak menyangka awal pemicu kemarahan Cindy kepada para
sepupunya hanya karena ‘itu’. Sedangkan Patrick di gambarkan dengan sosok
playboy dari keluarga orang kaya. Sosok Patrick disini menurut saya sangat unik
karena ada anting berlian di telinganya. Ntah apa maksud penulis dengan sosok
Patrick dan anting berliannya itu.
Pertemuan
antara Cindy dan Patrick sangat seru. Mulai dari tahap pendekatan yang membuat
saya terus penasaran akan kelanjutannya.
Lalu adanya rahasia antara Patrick dan Cindy, yang dipicu oleh masa lalu
masing-masing sehingga membuat cerita ini sangat menarik untuk diikuti.
Adegan
favorit saya adalah di bagian terkahir. Di bagian ini cara penulis menceritakan
suasana juga kejutannya sangat pas dan manis. Membuat saya berandai-andai jika
ada seseorang yang memperlakukan saya seperti itu, so sweet.
Secara
keseluruhan novel ini sangat bagus dan menarik untuk diikuti kisahnya. Bagi
kalian yang suka dengan cerita cinta yang penuh warna dan konflik keluarga,
maka saya rekomendasikan Cindy and The
Playboy Prince untuk kalian baca. Membaca novel ini mengajari kita untuk
tidak melihat seseorang itu dari luarnya saja, tapi lihatlah dari hatinya maka
kita akan menemukan ketulusan seseorang disana.
Untuk Bintang-nya saya beri 4 dari 5 bintang.
Untuk Bintang-nya saya beri 4 dari 5 bintang.
Post a Comment
Post a Comment