Konten [Tampil]
Baca juga yaa ... [Book Review | Critical Eleven - Ika Natassa]
* Berani menjalin hubungan berarti berani menyerahkan sebagian kendali atas perasaan kita kepada orang lain. Menerima fakta bahwa sebagian dari rasa kita ditentukan oleh orang yang menjadi pasangan kita. (hlm. 8)
* Kadang hidup lebih menyenangkan saat kita tidak punya ekspetasi apa-apa. (hlm. 14)
* Toko buku itu bukti nyata bahwa keberagaman selera bisa kumpul di bawah satu atap tanpa harus saling mencela. ... Bookstores are the least discrimination place in the world. ... (hlm. 14)
* Waktu adalah satu-satunya hal di dunia ini yang terukur dengan skala sama bagi semua orang, tapi memiliki nilai berbeda bagi orang yang sedang sesak napas kena serangan asma, dengan orang yang sedang dimabuk cinta. (hlm. 17)
* Sebagai laki-laki, tugas utama kita adalah mengambil pilihan terbaik untuk diri kita sendiri dan orang-orang yang dekat dan tergantung pada kita. (hlm. 31)
* Hal-hal terbaik dalam hidup justru seringnya harus melalui usaha yang lama dan menguji kesabaran dulu. (hlm. 34)
* Cinta itu untuk dirasakan sendiri kan, bukan untuk dijelaskan ke orang lain? (hlm. 36)
* Hidup memang tidak pernah sedrama di film, tapi hidup juga tidak pernah segampang di film. (hlm. 40)
* Kata orang, saat kita berbohong satu kali, sebenarnya kita berbohong dua kali. Bohong yang kita ceritakan ke orang, dan bohong yang kita ceritakan ke diri kita sendiri. (hlm. 57)
* Tidak ada yang bisa mengerti kecuali pernah mengalami rasanya saat kebahagiaan orang lain justru mengingatkan kesedihan diri sendiri. (hlm. 93)
* Waktu akan menyembuhkan semua luka, namun duka tidak semudah itu bisa terobati oleh waktu. Dalam hal berurusan dengan duka, waktu justru sering menjadi penjahat kejam yang menyiksa tanpa ampun, ketika kita terus menemukan dan menyadari hal baru yang kita rindukan dari seseorang yang telah pergi itu, setiap hari, setiap jam, setiap menit. (hlm. 95)
* Hujan dan kenangan bukan perpaduan yang sehat untuk seseorang yang sedang berjuang melupakan. (hlm. 190)
* Tuhan memang penulis cerita cinta yang nggak ada duanya. (hlm. 209)
* Namun jika sudah takdir, nggak akan ada yang bisa menghentikan seluruh semesta ini berkonspirasi untuk membuat yang harusnya terjadi itu terjadi. (hlm. 210)
* Air dingin nggak bisa membunuh kenangan. Demikian pula dengan pisau, pistol, parang, celurit, api, granat ataupun rasa benci. (hlm. 226)
* Orang yang membuat kita paling terluka biasanya adalah orang yang memegang kunci kesembuhan kita. (hlm. 254)
* Apakah di surga nanti kita bisa memperoleh semua hal yang kita inginkan yang tidak bisa kita alami dan rasakan di dunia? (hlm. 255)
Post a Comment
Post a Comment