Konten [Tampil]
Dunia Tak Seindah Pelangi
Penulis : Stella Ernes
Cerita dan Ilustrasi : Stella Ernes
Penyunting : Kartika Indah Prativi
Desain : Yanyan Wijaya
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP)
ISBN : 978-602-249-589-5
Dunia Tak Seindah Pelangi by Stella Ernes
Dunia Tak Seindah Pelangi merupakan kumpulan cerita tentang dunia anak-anak yang seharusnya sangat menyenangkan, penuh warna-warni kehidupan yang ceria layaknya pelangi. Namun tak semua anak memiliki kisah yang menyenangkan seperti pelangi dalam hidup mereka. Seperti perceraian orang tua, kecelakaan, dan kehilangan.
Buku ini menyuguhkan delapan kisah berbeda yang kurang menyenangkan yang dihadapi oleh setap anak yang berbeda-beda. Dan di setiap cerita juga terdapat pesan-pesan untuk dijadikan pedoman bagi anak-anak.
Dunia Tak Seindah Pelangi
“Andai saja duniaku seindah elangi itu?” –
Kania
Kania
gadis kecil yang tidak tahu apa-apa masalah kedua orang tuanya yang selalu
bertengkar membuatnya bingung apa yang sedang terjadi. Hingga suatu hari Ayah
dan Ibunya memilih bercerai dan Kania memilih tinggal bersama Ibunya.
Awal-awalnya memang sulit bagi Kania, namun perlahan Kania mulai bisa menerima
keadaan yang terjadi di keluarganya.
“Biarlah, mungkin saja dunianya tidak
selalu berpelangi. Langit yang biru pun tak kalah indah, kan?” - Kania
Kakakku
Bukan Kakak Biasa
Flea
memiliki seorang kakak yang bernama Floa. Sosok kakak yang tidak biasa, karena
terlahir dengan penyakit Down Syndrome dimana mentalnya tidak berkembang
seperti anak-anak lainnya. Floa tidak bisa melakukan hal-hal yang sebenarnya
mudah. Dan itu membuat Flea kesal bukan main. Terkadang Flea membayangkan
mempunyai seorang kakak yang normal, yang bisa diajak berbelanja bersama, suka
bercerita dan bermain bersama. Hingga di suatu hari, tiba-tiba Flea di kejar
oleh seekor anjing. Karena takut dia berlari dan anjing pun semakin
mengejarnya, hingga membuat Flea ketaktan dan menangis. Floa yang sedang makan mendengar
adiknya menangis, lansung mengusir dan melempar anjing itu dengan seekor ayam goreng
tanpa takut akan disakiti anjing. Melihat hal itu, Flea sadar walaupun kakaknya
tidak seperti kakak-kakak lainnya, tapi kakaknya sangat menyayangi dan
melindungi Flea, dan Flea bangga mempunyai kakak seperti Floa.
Nyanyian
Bisu
Darius
dilahirkan dengan talenta bernyanyi yang luar biasa. Berbagai macam prestasi
pernah diraihnya. Hingga disuatu hari, sebuah kecelakaan menyebabkan pita
suaranya rusak hingga Darius tidak bisa bernyanyi lagi. Darius sangat marah dan
kecewa. Ia terus mengurung diri dan tidak mau berbicara pada siapapun termasuk
keluarganya.
Saat
keluarganya sedang pergi. Darius pergi ke gudang untuk mencari buku bacaan
lamanya. Dan disana dia melihat sebuah piano dan memainkannya. Walaupun Darius
tidak mahir bermain piano tapi ia tahu permainan dasar dari piano tersebut. Sejak
saat itu Darius mulai serius bermain piano dan semangatnya mulai kembali lagi. Sehingga
Bundanya pun memasukkan Darius ke sekolah music. Kemahiran Darius bermain piano
mulai berkembang pesat dan ia pun mulai mengikuti berbagai macam lomba piano.
Seakan Darius mulai mendapatkan kembali suaranya dari bermain piano tersebut.
Kotak
Kenangan
Sejak
pertemuan Alika pertama kali dengan seorang gadis yang pucat dan kurus yang
dikenalnya bernama Afia sedang sendirian, mulai sejak saat itu Alika dan Afia
mulai bersahabat dekat. Bermain bersama, saling berbagi canda-tawa bersama.
Namun ternyata dibalik keceriaan Afia, ternyata ia mengidap penyakit Leukimia
yang parah sehingga umurnya tidak lama lagi. Hal itu membuat Alika sangat
sedih. Hingga disuatu pagi, berita duka itu dating. Afia telah pergi untuk
selama-lamanya. Alika sangat sangat terpukul dan sedih saat itu. Hingga tiba-tiba
saja Ibunya Afia memberinya sebuah kotak kayu titipan dari Afia.
Saat
Alika membukanya, yang ternyata berisi barang-barang kenangan Alika dan Afia
dan surat dari Afia yangg ingin Alika tetap terus bersemangat dan jangan
bersedih walaupun Afia sudah tidak ada disisinya, karena kenangan persahabatan
mereka akan selalu tersimpan didalam hati Alika.
Kota
Baruku
Ayahnya
dipindah tugas ke sebuah kota kecil dan keluarga Faya harus pindah rumah. Faya
marah dan sedih karena ia takut akan kehilangan teman-temannya, dan di tempat
baru nantinya ia tidak akan ada teman lagi. Berbagai cara dilakukan oleh Faya
agar mereka tidak jadi pindah, termasuk mogok makan berhari-hari bahkan tidak
bersekolah. Namun keluarganya tetap harus pindah dan Faya pun menyerah.
Tiba
dilingkungan baru, semua yang Faya takutkan tidak terjadi. Bahkan Faya mendapat
lebih banyak temannya lagi. Dan Faya sangat bersyukur karena ayahnya di pindah
tugaskan ke kota kecil ini. Sehingga banyak membantu penduduk yang yang sakit
dan Faya sangat bangga dengan ayahnya itu karena menolong banyak orang.
Es
Susu Kedelai Raka
Sejak
meninggal ayah Raka, Raka membantu ibunya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya
dengan menjual es kedelai ke kampung-kampung dengan berkeliling setelah pulang
sekolah, awalnya Raka tidak mau karena malu, tapi melihat kerja keras ibunya
akhirnya Raka mau berjualan. Ibunya hanya seorang buruh cuci, dan Raka sadar
kalau ia tidak bisa seperti teman-temannya yang lain yang bisa bermain setiap
hari.
“Setiap manusia memiliki jalan kehidupan
sendiri-sendiri, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Raka percaya jika dia
terus bekerja dan bersekolah dengan giat, pasti ada jalan untuk sebuah
keberhasilan kelak.” - Raka
Selamat
Jalan, Nek…
Nenek
yang selalu menemani hari-hari sepinya ketika orang tuanya pergi bekerja telah
pergi untuk selama-lamanya. Eva sangat sedih. Karena mulai saat itu Eva akan
kesepian. Biasanya Eva akan membantu neneknya memasak, berbagi cerita dengan
nenek sambil menghidangkan makanan, dan neneknya selalu menemaninya belajar dan
yang menyemangatinya agar tidak pantang menyerah.
Hari-hari
berlalu, terkadang Eva sering membayangkan kalau neneknya sedang duduk dan
menunggunya pulang sekolah. Eva masih merindukan suara neneknya. Tapi Eva
berusaha untuk tetap tegar dan menerima kenyataan kalau neneknya sudah tiada.
Kepergian seseorang memang menyakitkan. Dan Eva bertekad untuk bangkit dari
kesedihan. Bukan berarti Eva melupakan neneknya, tapi ia menyimpan semua
kenangan dengan neneknya di dalam hati.
Kamu
di Mana, Kika?
Bisma
sangat ingin memelihara kelinci, namun Ibunya tidak mengizinkannya karena Bisma
masih kecil. Namun tiba-tiba Bibinya datang dan memberinya seekor anak kelinci.
Bisma sangat senang, ia selalu bermain dengan kelinci yang diberi nama Kika
itu. Kika dibebaskan di halaman rumah agar Kika bisa bermain dan berlari-lari.
Pada
suatu hari, saat Bisma pulang sekolah ia tidak melihat Kika berlari
menyambutnya pulang sekolah seperti biasa. Bisma pun mencari Kika,di
semak-semak, di sekitar rumah namun Bisma tidak menjumpai Kika. Bisma sangat
sedih dan murung. Melihat hal itu, Ibunya pun membelikan Bisma 2 kelici
sekaligus sebagai ganti Kika. Bisma sangat senang dan meminta kepada ayahnya
agar dibuatkan kandang supaya kelinci-kelincinya tidak hilang lagi di kemudian
hari. Pertumbuhan kelinci pun semakin baik, karena Bisma memeliharanya dengan
sangat baik dan penuh kasih sayang.
***
Buku
ini sangat cocok dinikmati oleh anak-anak (namanya juga buku anak-anak yaa wajar laah cocok). Karena di dalamnya tidak hanya
disuguhi sekadar tulisan-tuisan ceritanya saja, namun cerita-cerita tersebut di
dukung dengan adanya gambar-gambar (full warna) dari setiap lembaran bukunya. Sehingga lebih memudahkan anak-anak untuk membaca dan memahami isi
cerita dan juga mempertegas maksud dari isi cerita. Buku ini juga dapat memberikan andil yang cukup besar terhadap perkembangan anak, kepiawaiannya dalam mencermati bahan bacaan sejatinya akan mengahantarkan anak tersebut untuk berpikir kritis.
Setiap
kisah di ceritakan dari sudut pandang orang ketiga dari tokoh-tokohnya. Bahasa
yang digunakan pun sesuai dengan anak-anak sehingga memudahkan anak-anak untuk
langsung bisa memahami bacaannya sendiri tanpa harus ada yang mendampingi.
Kisah-kisah
yang ada pun sangat menginspirasi dan cocok untuk anak-anak yang sedang
mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui wawasan dan pengetahuan tentang lingkungan
sekitarnya. Salah satunya seperti kisah Kania yang orang tuanya akan bercerai, sering mendengar dan melihat pertengkaran keduanya, sehingga membuat Kania harus berusaha bisa menerima keadaan hdupnya.
Overall,
yang mempunyai adik kecil atau pun anak yang sedang dalam masa tumbuh
kembangnya, buku ini sangat cocok untuk dijadikan panutan dan bacaan read-list
selajutnya.
R A T I N G
bagus reviewnya... pengen baca keseluruhan bukunya ini saya...
ReplyDeletewww.kananta.com
Terima kasih karena sudah berkunjung ke blogku ;)
DeleteIya kak, bukunya bagus, apalagi kalau di baca anak-anak..
nice, belum baca dan mudahan bisa baca
ReplyDeleteAmin ;) semoga terkabul yaa
Delete*SEMANGAT