Konten [Tampil]
Kimi no Hitomi ni Hikari : Secercah cahaya
di musim semi
Penulis : Zachira
Editor : Fanti Gemala
Desainer kover & ilustrasi : SAS Studio
Piñata isi : Novita Putri
Penerbit : Grasindo
Terbit : 2014
ISBN : 978-602-251-677-4
Book Sinopsis :
Sembilan tahun kuhabiskan hidupku dalam kegelapan. Merasa mustahil setitik cahaya bersedia menyelimuti dinginnya pekat yang kurasakan.
Kazu, satu-satunya yang memberiku harapan akan cahaya lain yang menawarkan kehangatan. Kazu, sekarang cahaya itu tidak lagi pergi dariku. Kegelapan bukan lagi temanku. Karena itu aku disini. Mencoba lagi menemukan cahaya kita. Menemukan cahaya kita. Mencoba percaya apa yang pernah kita miliki adalah nyata.
Seharusnya begitu. Namun, justru saat kau berusaha meraihku, keraguan menderaku.
Tentang siapa dirimu.
Katakan padaku, Kazu...
Siapa sebenarnya dirimu?
Kimi
no Hitomi ni Hikari : Secercah cahaya di musim semi
“Selama Sembilan tahun, pemandangan yang ia
saksikan detik ini hanya bisa ia bayangkan dalam mimpi. Dan saat ini, keajaiban
telah membawanya pada cahaya yang sesungguhnya. Cahaya yang berwujud
penglihatan.” – Rika (hlm. 7)
Rika
Sawaguchi, selama sembilan
tahun lamanya ia sudah merasakan yang namanya kegelapan dalam abadi yang hanya
bisa dirasakan oleh segelintir orang kurang beruntung dan itu termasuk dirinya.
Kekacauan yang di sebabkan oleh Ibunya sendiri menyebabkan Rika kehilangan
kedua penglihatannya dan juga kebahagiaannya sendiri. Apalagi tak lama kemudian
Ayahnya menyerah karena penyakit yang di deritanya karena terlalu bekerja keras
demi biaya operasi mata Rika. Namun Sembilan tahun kemudian, keajaiban itu
datang melalui sepupunya, Nozomu. Rika mencurigai Nozomu mendapatkan uang
sebanyak itu dari hasil yang tidak benar, walaupun tidak dibenarkan oleh Nozomu,
Rika tidak mempercayainya begitu saja.
Setelah
kepulangannya dari rumah sakit, ketika sedang membereskan barang-barangnya,
Rika melihat sebuah CD dari band terkenal Le Zenith yang minati banyak orang.
Rika pernah melihatnya di papan billiboard raksasa yang menampilkan
tampilan band Le Zenith, sesaat Rika merasa ada sesuatu yang menarik
perhatiannya untuk melihat lebih seksama personil band tersebut, hingga
tiba-tiba saja ia mendengar suara yang sangat tidak asing dan familiar dari
vokalisnya, membuat jantungnya berdebar. Sesaat Rika berpikir, apakah mungkin …
itu adalah sosok masa lalunya yang menjadi cahaya hidupnya semenjak tiga tahun
lalu (?)
Tiga
tahun lalu Bibinya yang di Tokyo mengajaknya untuk berlibur di rumahnya. Dengan
dukungan dari Yuka Obaachan (nenek) dan Nozomu, Rika akhirnya pun mengiyakan,
walaupun ia ragu karena kekurangannya. Di Tokyo Rika tidak pergi kemana pun
karena sepupunya Yuri seakan enggan untuk berdekatan dengannya. Padahal dulunya
mereka sangat akrab. Suatu hari bibinya meminta Yuri untuk mengajak Rika keluar
rumah, tanpa bibinya tahu kalau Rika mengizinkan Yuri melihat konser band yang
sangat disukainya, Le Zenith. Dan karena itu konser itu pula yang menyebabkan
Yuri meninggalkan Rika di sebuah Café dan saat berjalan pulang ia hampir saja
tertabrak kalau tidak selamatkan oleh cahaya hidupnya, Kazu.
Rika
hanya tahu namanya Kazu, suka membicarakan tentang music, dan selalu
mengeluhkan tentang seseorang yang bernama Goro. Sejak pertemuan pertama itu,
Rika mulai memikirkan sosok Kazu dan dengan keberaniannya 2 minggu dari
pertemuan Rika pun menelpon Kazu dengan sped dial nomor satu. Sejak saat
itu Rika dan Kazu mulai intens berkomunikasi dan saling memberi kabar dan
kegiatan apa saja yang mereka lakukan seharian. Keduanya seakan tidak menampik
perasaan yang timbul dibenak masing-masing. Hingga kejadian tiga tahun lalu
menghancurkan semua mimpi-mimpinya bersama Kazu.
Nozomu
memintanya untuk menggantikan dirinya yang tidak bisa hadir ke acara khsusus
fan Le Zenith. Awalnya Rika tidak mau, dengan paksaan akhirnya Rika mengiyakan.
Dan seakan Tuhan ingin mempertemukan kebahagiaannya yang dulu sempat hilang. Di
saat Rika sedang berdesak-desakkan dengan fans-fansnya Le Zenith tiba-tiba saja
ada orang yang tiba-tiba saja menariknya, dan
membuantya sangat terkejut. Dan lebih dikejutkan lagi ternyata yang menariknya adalah KAZUnya.
Kazu cahaya hidupnya yang dulu ditinggalkan karena seseorang. Dan Kazunya
adalah seorang vokalis dari band terkenal yang sangat digilai-gilai oleh dua
sepupunya, Haru.
Di
sisi lain ada seseorang yang sedang berdiri mematung melihat kejadian itu, dan
merasa dirinya sudah kalah cepat. Untuk kedua kalinya ia kehilangan harapan
untuk bersama Rika yang sudah di tolongnya tiga tahun lalu. Iya. Seseorang yang
berdiri mematung itu adalah Kazu yang sebenarnya. Kazu yang merelakan Rika untu
bersama Kazu yang lain bukan Kazu dirinya.
Siapa
sebenarnya sosok Kazu yang sebenarnya?
Kebahagiaan
sedang memuncak saat Haru berjanji akan memulai semuanya dari awal seperti tiga
tahun lalu, tiba-tiba saja Rika dikejutkan dengan apa yang menjadi sebuah
rahasia yang tidak pernah diketahuinya dari Haru dan lagi status Haru yang baru
diketahuinya.
Saat
semua masalah semakin rumit dan memusingkan Rika hingga membuatnya drop dan
sempat mengalami kebutaan sementara, ia dibingungkan dengan sosok Kazu yang
sebenarnya. Akankah Rika akan berhasil memecahkan masalahnya dan bertemu
kembali dengan Kazunya yang beraroma mentol kesukaannya?
“Bukankah ini sangat ironis? Di saat aku
menganggap keberadaanmu adalah cahaya bagiku, aku adalah bayangan gelap dalam
hidupmu. Dan tak ada yang memungkiri hal itu.” – Rika (hlm. 3)
Kimi
no Hitomi ni Hikari by Zachira
Kimi no Hitomi ni Hikari,
menceritakan tentang sebuah harapan dari seseorang yang dicintai. Harapan.
Pertemuan Rika dengan Kazu memberinya harapan. Harapan karena meski mereka
telah berpisah, kenyataan masih tetap sama. Rasa cinta yang dimiliki Rika untuk
Kazu masih ada, baik dihati Rika maupun Kazu yang juga tampak bahagia bertemu
dengan dirinya (hlm. 123). Cinta tidak hanya memandang dari fisik yang
sempurna, namun juga hati yang bersih. Dan hal itulah yang membuat ‘dua’ Kazu
tidak bisa untuk memalingkan wajah mereka dari Rika, bahkan untuk melepaskannya
pun sulit. Begitu juga dengan Rika yang sadar akan kekurangannya sendiri, namun
tidak mampu untuk melupakan Kazju dari benaknya. Dan dari kisah ini juga kita
bisa melihat bahwa cinta itu sederhana.
Untuk karakter tokohnya
saya rasa, saya menyukai semuanya. Karena semua tokoh mempunyai peran yang sama
kuatnya. Seperti halnya Kenji anggota band dari Le Zenith, walaupun
Kenji bukan peran utama dalam novel ini, dengan sifatnya yang santai dan usil
membuat novel ini tidak menjadi mellow. Malah ada bagian yang membuat saya gemas
sekaligus kesal dengan Kenji ini karena tidak bisa menjaga mulutnya yang asal
nyablak. Ada Nozomu, sepupunya Rika sekaligus yang menjadi perantara
antara Rika dengan Kazu. Jika tidak ada Nozomu ntah bagaimana dengan nasib
hubungan Rika dan Kazu, jadi saya sebagai fansnya Kazu ‘asli’ tentu saja sangat
berterima kasih dengan Nozomu. Ada tokoh
Haru sekaligus vokalis Le Zenith yang mengaku sebagai Kazu kepada Rika. Dari
awal saya memang sudah kurang sreg dengan sosok Haru ini. Haru ini terlalu
banyak mengumbar janji, walaupun apa yang diucapkan memang sesuai dengan apa
yang di rasakannya kepada Rika, namun sosok Fujisawa Akina tidak bisa
membuatnya langsung memilih. Dibagian ini jujur saya dibuat campur aduk dan ikutan
kesal dengan tingkah Haru.
“Kau tahu, Rika-chan? Serius. Kau harus
membersihkan ponselmu itu. Meskipun kau itu mungkin agak jorok, tapi membiarkan
debu menempel di ponselmu itu berbahaya.” – Tetsuji (hlm. 79)
Yang terakhir dan tentu saja
yang paling aku sukai dari tokoh lainnya adalah Tetsuji, sang
leader Le Zenith yang mempunyai rahasia yang membuat saya berdecak kagum. Dengan
sikapnya yang dingin dan sedikit keras tidak membuatnya menjadi sosok yang
menyebalkan namun malah sebaliknya. Saya suka cara Tetsuji menghibur Rika,
bukan karena gombal, tapi memang seperti itulah gayanya Tetsuji. Dan masih ada lagi tokoh-tokoh lainnya yang
tidak kalah penting yang juga mewarnai kisah di novel ini. Seperti Yuka
Oboochan, neneknya Rika.
Diceritakan dari sudut
pandang orang ketiga antara Tetsuji dan Rika. Namun lebih banyak di fokuskan
kepada Rika, walaupun ada beberapa bagian Tetsuji juga. Di POV 3 Rika saya bisa
memahami bagaimana rasa kecewanya terhadap ibunya sendiri yang tega melakukan
sesuatu yang menyebabkan hancurnya keluarganya sendiri. Pertemuannya dengan
Kazu dan perasaan kurang percaya dirinya sendiri karena kebutaannya yang merepotkan
banyak orang terutama keluarganya sendiri dan juga Kazu. Dan juga harapannya
terhadap sesuatu yang telah ditinggalkan tiga tahun yang lalu. Penulis menggambarkan
perasaan dari tiap-tiap tokohnya begitu hidup, membuat saya terhanyut dengan
setiap kata dan ungkapan perasaan dari tiapto kohnya terutama Rika.
“Kau mau tahu? Aku memasak sendiri karena
di tempat ini ada begitu banyak kera kelaparan dan tugasku memberi makan
mereka.” – Kazu
“Oh, jadi kau induk kera?” – Rika
“Hmm… semacam itu.” – Kazu (hlm. 78)
Bagian yang menjadi
favorit saya. Di saat Rika menelpon Kazu untuk pertama kali, ternyata Kazu
sedang memasak untuk kera. Dan kera yang dimaksud disini adalah tentu saja
personil Le Zenith dan induk tentu saja sang leader yang sedang memasak untuk
mereka. Hehehe ada-ada saja julukan dari Kazu untuk anggota memberinya.
Diceritakan secara alur
maju dan mundur untuk masa lalu Rika yang menjadi pemicu awal dari konfliknya. Dan
saya menyukai dan merasa sangat puas dengan cara penulis menjelaskan dan
menggabung antara masa lalu dan masa sekarang. Tidak ada yang janggal menurut
saya, semuanya terasa pas sesuai alur ceritanya. Untuk penyelesaian konfliknya
terasa mengalir apa adanya sampai penyelesaian akhir dari konfliknya. Dan yang paling
saya sukai dari penulis Zachira adalah ending ceritanya yang selalu mengejutkan
bagi saya. Apalagi saat sebelum epilog, saya kira Rika memang berakhir dengan
si itu. Tapi ternyata saya, dan saya sangat-sangat setuju kalaua Rika berakhir
dengan si yang satu itu. (aawwww pasangan yang manis). Apalagi dengan kejutan-kejutan yang tak terduga dari ceritanya.
Oiya ada satu hal, yang
membuat saya bertanya-tanya. Kemana ibunya Rika? Karena hanya di ceritakan
sekilas tentang sosok ibunya di masa lalu. dan kemudian tidak ada pembahasan
lagi. Dan itu membuat saya penasaran. Tidak ada penyelesaian antara Ibunya,
nenek rika dan Rika tentang masa lalu keluarga Rika.
Setelah menyelesaikan
bacaan novel ini, banyak hal yang bisa dipetik dari kisahnya Rika ini,
diantaranya tentang cinta yang timbul karena terbiasa. Seseorang yang membuat
kita nyaman dan terbiasa akan kehadirannya. Seperti halnya yang terjadi pada Haru.
Overall, novel yang manis
untuk pecinta romance dengan sebuah harapan akan perasaan. Dan novel ini wajib
untuk menjadi read-list kamu selanjutnya.
R A T I N G
Post a Comment
Post a Comment