Konten [Tampil]
“Mereka tak perlu memahami, alas an di balik sebuah
pilihan…” – Hee Jin (hlm. 1)
“Kapasitas otak
manusia, sebesar apa pun itu, masih memiliki limit. Jangan sampai otak hanya
dipenuhi hal sepele dan sama sekali tidak bisa mengingat sesuatu yang penting. Arrasseo?”
– Jung Woo (hlm. 21)
“… , cinta memang sebenarnya sederhana. Hanya saja,
individu itu sendiri yang membuatnya rumit.” – Jung Woo (hlm. 26)
“Aku tidak
membutuhkan jawabanmu atau izinmu. Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku
seiring waktu. Aku hanya meminta satu hal darimu, apa pun yang terjadi di masa
mendatang, jika kau sudah mencintaiku, kumohon jangan goyah. Bahkan jika kita
harus menangis, terjatuh dan terluka, tetap ganggamlah tanganku. Kita akan
bangkit bersama, sebanyak kita terpuruk bersama. Jangan melepas tanganku,
karena aku tidak akan pernah melepasmu. …” – Jung Woo (hlm. 39)
“…, mak comblang adalah orang yang patah hati lebih
banyak dibandingkan orang lain. Wae? Karena kadang mereka jatuh cinta
pada klien yang jelas-jelas menginginkan atau diinginkan orang lain.” – Chae
Rin (hlm. 60)
“Kebenaran akan
selalu mencari jalan untuk mengungkapkan dirinya…” – (hlm. 108)
“kadang, luka sementara akibat perpisahan itu lebih
baik dibandingkan luka yang akan semakin bertambah kala mempertahankan sebuah
kebersamaan yang semu.” – Jee Hin (hlm. 189)
“Ketika cinta itu
datang, saat itulah manusia belajar untuk melepaskan. Karena cinta bukan hanya
tentang kebahagiaan, tapi cinta jauh lebih kompleks daripada itu. Cinta adalah pengorbanan,
luka, dan kesetiaan. Ketika memilih untuk mencintai, saatnya untuk bertanya
pada diri sendiri; sanggupkah aku mengarungi lautan nestapa demi dirinya? Jika
tidak, maka itu bukan cinta…” (hlm. 209)
Post a Comment
Post a Comment