Konten [Tampil]
Judul Buku : KINANTI FEATURING ARANTXA
Penulis : Wiwien Wintarto
Editor : Djoni Herfan
Ilustrator : Orkha Creative
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2015
Jumlah Halaman : 264 hal
ISBN : 978-602-03-0937-8
BLURB :
Demi menghindari lamaran pengusaha bebek bangkotan, Kinanti
terpaksa meninggalkan desanya menuju Semarang.
Dalam segala keterbatasan, ia harus memulai lembaran baru
yang asing dan tak menentu.
Berbagai karakter unik ia temui. Arantxa yang hobi
keluyuran. Rendra yang tidak tamat kuliah. Serta Theo yang tidak punya gairah
hidup.
Mereka semua berada pada persimpangan paling kritis untuk
menentukan masa depan. Ketika tak menemukan pegangan, mau tak mau mereka harus
saling mendukung. Atau mimpi mereka akan menjauh, tak akan pernah bisa diraih
lagi.
Lalu pada suatu malam, di depan piano, musik membuat satu
persatu hati mereka menjumpai keajaiban yang paling indah.
PERSAHABATAN YANG LAHIR DARI DENTINGAN PIANO
Kinanti seorang gadis desa yang terpaksahijrah ke Kota Semarang demi menghindari lamaran dari pak
Pandi seorang pengusaha bebek bangkotan.
Arantxa seorang gadis kaya raya, yang hobinya keluyuran
malam – menghadiri satu party ke party lainnya, dan sering menipu
kedua orang tuanya. Pada suatu hari,
orang tuanya berniat merekrut seorang gadis desa – Kinanti, untuk bekerja di
perusahaan mereka sekaligus membantu pekerjaan rumah dan juga nantinya Kinanti
akan tinggal bersama di rumah mereka.
Awalnya kecanggungan di antara mereka - Kinanti dan Ara - sangat kontras
terlihat – si gadis desa bertemu dengan gadis kota. Namun pada satu momen yang
indah keduanya bersama alunan dentingan piano ayahnya Arantxa, Kinanti bermain piano dan Ara
menyanyikan lagu Only Hope-nya Mandy Moore mengubah segalanya.
Sejak saat itu mereka berdua sadar jika keduanya mempunyai
talentanya masing-masing, Kinanti sebagai pemain piano dan Ara sebagai
penyanyinya – lengkap. Dalam sekejap mereka mempunyai hubungan best friend –
soulmate yang tak terpisahkan. Seakan mereka membutuhkan satu sama lain. Dan
Kinanti pun dengan mudah bisa berbaur dan memasuki pergaulan dan gaya hidup Ara
dan teman-temannya.
Selama Kinanti tinggal di rumah Ara, ia bertemu dengan Rendra, cowok tampan yang di DO dari
kuliahnya dan mempunyai resolusi yang tak masuk akal sebelum ia berusia 27
tahun. Theo (dijuluki De-Be alias Dragon Breath karena nafasnya yang bau), cowok
culun dan sering di bully oleh teman-temanya, yang juga naksir berat dengan Ara.
Bella sahabatnya Ara yang nyaris menjadi korban resolusinya Rendra. Dan masih
banyak lagi teman-teman Ara lainnya dan kejadian-kejadian yang menakjubkan bagi Kinanti yang sebelumnya
tidak pernah ia saksikan di kehidupan desanya.
“Sesuatu
bisa terjadi karena dilatarbelakangi banyak sekali kejadian lain yang saling
berkaitan dengan sangat kompleks. Semua saling mempengaruhi satu sama lain –
kayak chain reaction. Nggak harus peristiwa gede dan spektakuler. Bisa juga
yang kecil dan remeh kayak lupa ngiket tali sepatu, kebanyakan makan sambel,
atau ide jail ngerjain orang lain.” (hal. 259)
Soulmate tidak hanya ada pada sebuah
hubungan antar lelaki dan perempuan saja. Tidak juga pada sepasang suami istri
yang sudah menemukan belahan jiwanya. Soulmate bisa terjadi pada
hubungan apa pun dan siapa pun. Seperti pada Kinanti yang menjadi soulmate-nya
Ara. Dan Ara yang menjadi soulmate-nya Kinanti. Mereka berdua saling
membutuhkan. Saling melengkapi satu sama lain. Jika mereka sendiri-sendiri,
Kinanti dan Ara bukanlah siapa-siapa. Namun, di saat mereka bersatu dan berpadu
satu sama lain, maka mereka akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa sebagai
Kinanti featuring Arantxa yang bisa membuat
orang-orang di sekitar mereka takjub dan terpesona dengan permainan mereka berdua.
Namun, hidup nggak selamanya selalu mulus. Di saat mereka
berada di persimpangan jalan untuk menentukan masa depan mereka masing-masing. mau
tidak mau mereka harus saling berpegangan atau jika tidak mimpi mereka akan
menjauh dan tidak akan ada kesempatan lagi untuk meraihnya.
KINANTI FEATURING ARANTXA by Wiwien Wintarto
Novel Metropop yang berhasil membuat aku melongo dan takjub dengan
ide cerita dan alurnya dari sang penulis. Di dalam Kisah Kinanti featuring
Arantxa ini kita tidak akan menemukan kisah percintaan yang manis, tapi kita
akan menemukan setiap tokohnya menghadapi persimpangan hidup untuk menentukan
masa depan mereka masing-masing – ingin menjadi apa dan siapa mereka. Dan juga
tentang seorang soulmate yang kita yakini sebagai belahan jiwanya
seseorang. Dan dari novel ini aku baru sadar, jika soulmate itu tidak hanya
terjadi pada hubungan antara lelaki dan perempuan saja atau pada seseorang yang
akan kita nikahi kelak seperti belahan jiwa, tapi siapa pun bisa untuk menjadi bagian dari soulmate
kita sendiri. Seperti yang terjadi pada Kinanti dan Ara. Tanpa mereka sadar
dan kenali sebelumnya. Bisa saling melengkapi satu sama lain. Dan itulah guna soulmate
bukan hanya sebagai status tapi juga benar-benar dapat mengubah hidup.
Dari cover-nya. Simple dengan sebuah piano yang
terlihat dari atasnya saja yang ternyata mempunyai keterkaitan dengan inti
ceritanya. Karena dari awal mula dentingan piano Kinanti lah semuanya berawal.
“Aku
juga menunggu. Menunggu nasib baik mengubahku. Begitu nggak ada gejala-gejala
perjuanganku dan membuahkan hasil, aku menyerah. Berpikir bahwa sepertinya aku
nggak cukup bagus untuk mengejar mimpi yang satu itu. Lalu aku jadi kayak kamu.
Galau dan resah dan mencari-cari nggak jelas.” (hal. 249)
“Kalau Cuma
ditunggu, dunia akan lewat. Turntable atau keyboard atau bahkan
dunia sekali pun, toh semua cuma benda. Bisa dipelajari.” (hal. 249)
Untuk alur ceritanya sendiri penulis menggunakan POV orang
ketiga dari setiap tokoh-tokohnya. Dari sudut pandang inilah membuat pembaca
lebih mudah memahami dari tiap karakter tokoh-tokohnya, kegalauan mereka tentang
tujuan dan arah hidupnya masing-masing. Seperti Ara yang sebelumnya sangat
mendambakan menjadi seorang penyanyi, bisa masuk dapur rekaman menjadi
impiannya dulu, namun karena kegagalan demi kegagalan yang diperolehnya
membuatnya putus asa dan langsung menyerah, karena menganggap menjadi seorang
penyanyi itu mungkin bukan dari bagian impiannya dimasa depan. Rendra, merasa
dirinya tidak memiliki bakat di dalam dirinya – tidak mempunyai passion,
sehingga tanpa ia sadari hidupnya menjadi tidak jelas arah dan tujuannya. Theo,
yang tidak punya gairah hidup. Karena suatu kejadian di masa lalunya,
membuatnya menjauh dari keluarganya sendiri. Theo menganggap dirinya pemicu masalah
yang muncul di dalam keluarganya karena kehadirannya. Dari masalah mereka
masing-masing dapat kita pahami bahwasannya, hidup itu bukan hanya untuk
menunggu sesuatu akan datang kepada diri kita dengan sendirinya. Tapi kitalah
yang harus bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu itu. Berusaha untuk terus menggali terhadap apa yang kita
inginkan untuk kehidupan kita sendiri termasuk untuk masa depan. Jangan menunggu sesuatu tapi berjuanglah
untuk mendapatkan sesuatu itu. Berusahalah. Jangan takut untuk mencoba sesuatu
karena takut gagal. Karena kegagalan pertama merupakan langkah awal untuk
mendekatkan kita pada apa yang ingin kita raih.
Awal membacanya saja sudah dibuat tertarik dengan cara
percakapan mereka, apalagi dengan tingkah Rendra yang ingin menjadi cowok
baik-baik dan humoris – atas saran dari Ara demi tercapai resolusinya, dan lagi
dengan ide-ide ceritanya yang konyol untuk Kinanti. Interaksi antar tokohnya
pun menjadi daya tarik tersendiri bagi novel ini. Tutur kalimat yang digunakan
pun kekinian, sehingga tidak membuat pembaca mudah bosan. Apalagi novel ini
berlabel metropop yang pasti kadar kedewasaannya juga terlihat dari setiap
karakter tokohnya. Walaupun secara sadar pasti pembaca akan merasa seperti
sedang membaca novel teenlit, karena novel ini memang awalnya dari
penulis tujuannya adalah untuk teenlit. Walaupun sudah di edit sana-sini tetap
saja aura teenlit-nya masih terasa.
Karakter tokohnya yang paling aku favoritin adalah Arantxa. Kalau
kata Rendra, omongan nyelekit Ara, yang sengak, indah tapi lucu itu menjadi ciri
khas dari seorang Ara. Cara bicaranya yang asal ceplas-ceplos. Cara Ara
berteman pun nggak seperti pada cerita-cerita sinetron dimana si gadis kaya
selalu menindas gadis desa. Penulis berhasil menggambarkan sosok Ara di novel
ini menjadi berbeda. Dan juga kehadiran Theo si culun, walaupun selalu di
bully, Theo tetap di terima dalam kelompok. Sedangkan Kinanti, walaupun ndeso,
cara Kinanti berbaur dan masuk dalam pergaulannya Ara tidak menghilangkan ciri khasnya
yang adalah seorang gadis desa.
Membaca novel ini seakan memberi pencerahan kepada setiap
pembacanya. Tidak hanya sepenggal kisah yng kita dapatkan, tapi juga
pesan-pesan moral tentang kehidupan yang patut kita coba. Apalagi yang baru saja
menamatkan pendidikan kuliahnya, yang masih galau ingin bekerja di mana yang
sesuai dengan pendidikan. Mencari pekerjaan itu tidak harus sesuai dengan
jurusan yang kita ambil sewaktu kuliah dulu. Mana tahu kita malah akan
mendapatkan pekerjaan yang berbanding terbalik dengan jurusan kuliah kita
sendiri.
Overall, novel ini rekomended bagi
kamu yang suka bacaan berlabel metropop. Tidak hanya kedewasaan para tokohnya
saja yang kita dapatkan, tapi cara penulis menggambarkan suasana humorisnya,
interaksi antar tokohnya, persahabatan, tentang arah dan tujuan hidup menjadi
lebih baik, dan masih ada lagi yang akan kita dapatkan di dalam kisah Kinanti
featuring Arantxa ini.
“Jika fokus
saja pada kerja keras, maka keberuntungan akan mengikuti. Namun jika semata
berharap pada keajaiban, kita akan lupa untuk bekerja keras.”
(Wiwien Wintarto –
Penulis)
#SelamatMembaca
R A T I N G
Post a Comment
Post a Comment