Konten [Tampil]
Judul Buku : A Wish For Love
Penulis : Mariskova
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Februari 2014
Jumlah Halaman : 376 hal
ISBN : 978-979-2298-23-9
BLURB :
Love is a myth.
Cinta hanya datang kepadasedikit orang yang beruntung. Dan aku bukan salah satu yang beruntung itu.
But that's fine. Aku tidak membutuhkan cinta. Menurutku, dua orang dewasa yang saling peduli dan menghormati sudah cukup untuk menjalin hubungan yang baik. Seperti aku dan Rio. Bertahun-tahun aku menjadi kekasih Rio tanpa pernah mencintainya dan itu sudah cukup. I can live with thant. I really can... sampai seorang laki-laki lain membuat duniaku berhenti berputar dengan senyumnya dan mata bulan sabitnya.
Kini ada dua laki-laki mengharapkan cintaku. Siapa yang harus kupilihn?
If i have to choose love, why does it hurt so much?
Kilas Balik A Wish For Love
"Love is a myth"
"Cinta itu mitos. Itu yang aku percaya. Cinta hanya datang pada sedikit orang
yang beruntung di dunia ini."
A Wish For Love mengisahkan tentang perlibatan cinta segitiga antara Rio - Kirana - Yoshi. Kirana dengan kecerdasannya yang selalu lebih mementingkan kegiatannya sendiri ketimbang Rio, kekasihnya yang sudah menjalin hubungan dengannya selama bertahun tahun. Bagi Kirana cinta itu hanya ada di dunia dongeng. Melihat kondisi asal-muasal pernikahan kedua orang tuanya semakin membuat Kirana tidak mempercayai cinta. Baginya yang terpenting adalah adanya kenyamanan. Dan itulah yang menjadi alasannya untuk menerima Rio sebagai kekasihnya dan bertahan selama bertahun-tahun. Tetapi semuanya terasa aneh bagi Kirana, ketika melihat sosok mata berbulan sabit di Bali yang menarik perhatian dan pikirannya.
Rio sangat mencintai Kirana dari semenjak dibangku perkuliahan. Rio akan melakukan apa pun demi kebagahagiaan Kirana. Tidak penting baginya Kirana tidak punya perasaan padanya, yang penting Kirana mengizinkan Rio untuk menjadi kekasihnya. Walaupun acuh tak acuh, ia tak perduli. Dan hal itu sering menjadi bahan ejekan oleh sahabatnya Firman yang menganggapnya bodoh dan bego karena perasaannya kepada Kirana. Apalagi dengan kebiasaan buruknya yang tidak masuk akal disaat Kirana susah dihubungi, ponselnya mati, dan tidak mengabarinya.
Baca Juga :
Yoshi adalah salah satu peserta di koferensi di Bali yang mempertemukannya dengan Kirana. Sama halnya dengan Kirana, Yoshi juga merasakan hal yang berbeda untuk pertama kalinya - setelah mati-matian ia mempertahankan istrinya untuk tidak bercerai - dengan sosok Kirana. Pertemuan yang hanya beberapa hari namun mampu membuat seorang Yoshi rela tersesat dipadatnya ibukota Jakarta yang hanya mengandalkan peta stasiun ditangannya yang ternyata salah alamat.
Bagaimana nasib percintaan ketiganya? Akankah mereka akan bertemu dengan cintanya masing-masing atau tetap ditempat dengan landasan kenyamanan bukannya cinta.Atau malah mereka akan bertahan dengan keegoisannya mereka?
A Wish For Love by Mariskova
Kisah cinta segitiga yang melibatkan tiga sosok manusia yang dewasa dengan persepsi mereka masing-masing tentang cinta yang sama sekali berbeda. Rio dengan keegoisannya. Kirana dengan kenyamanannya. Yoshi yang akhirnya berani melepaskan istri yang dulunya sangat dicintainya demi masa depan yang baru.
Di ceritakan menggunakan sudut pandang orang ketiga dari setiap tokohnya Kirana, Yoshi dan Rio secara bergantian per-babnya. Membuat pembaca bisa memahami perasaan tokohnya tanpa harus menebak-nebak hal tersebut. Untuk alurnya sendiri, diawal-awal aku merasakan kejenuhan yang hampir membuat aku menyerah dan berhenti, tapi makin ke depannya alur ceritanya semakin menarik terutama disaat keberangkatan Kirana ke Bali dan pertemuannya dengan Yoshi. Di bagian ini aku merasa buku ini lebih berwarna dan membuah aku penasaran dengan kisah hubungan yang terjalin antara Rio dan Kirana.
Untuk karakter tokohnya ntahlah, aku 'sedikit' menyukai sosok Julie ketimbang tokoh yang lainnya. Aku nggak merasakan sesuatu yang gimana gitu, feel-nya pun kurang greget. Jadinya yaa biasa-biasa saja. Untung ada si Julie yang bisalah dikatakan memberi warna dengan ocehannya dan pertengkarannya dengan Firman yang walaupun biasa-biasa, but its okey. Untuk Rio aku malah ngerasa dia ini memang bodoh dan bego beneran dan nggak masuk akal - ntahlah. Cintanya pada Kirana membuatnya buta dan hilang kendali. Terlalu kekanakan untuk karakter Rio dengan umur yang segitu tapi kelakuannya, #OMG nggak cowok banget. Sedangkan Kirana, aku sebel sama karakternya ini. Masa' sih sampai segitunya nggak percaya sama cinta. Memangnya ada yaa yang seperti itu? Kalau nggak cintayaa dilepasin aja, ngapain dipertahankan. Untuk sosok Yoshi ini not bad-lah. Aku cukup terkejut dengan adanya cincin sama halnya dengan Kirana. Aku kira nasibnya Yoshi sama dengan Kirana. Tapi ternyataaa... cukup mengejutkan.
Well, secara keseluruhan lumayanlah untuk mengisi waktu kesenjangan dengan membaca buku ini. Cinta segitiga dengan persepsi para tokohnya masing-masing, membuat aku sadar, bahwasannya dalam sebuah hubungan tidak cukup hanya dengan dilandasi kata cinta saja, tapi juga perasaan nyaman dan bisa membuat kita jadi lebih hidup dan menjadi diri sendiri, apa adanya. Tanpa adanya keegoisan yang membuat saling tersakiti satu sama lain.
R A T I N G
Post a Comment
Post a Comment