Konten [Tampil]
Judul Buku : L
Penulis : Kristy Nelwan
Editor : A. Ariobimo Nusantara
Asisten Editor : Veronica B. Vonny
Penata Isi : Gun
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : 2012 (cetakan ke-empat)
Jumlah Halaman : viii + 394 halaman
ISBN : 978-979-025-417-6
BLURB :
Ava Torino, twentysomethinggirl, yang bekerja sebagai produser di sebuah stasiun televisi lokal di Bandung, agak berbeda dengan perempuan pada umumnya. Ava not really into romantic or love things. Ia menganggap pacaran adalah sesuatu yang seharusnya fun. Dan, biar semakin fun, ia nekad meneruskan ide gilanya semasa kuliah dulu: berganti-ganti pacar, sampai ke 26 alfabet tergenapi sebagai huruf awal nama-nama sang pacar.
Dengan ke-adventurous-annya, tidak sulit bagi Ava untuk memenuhi rencana gilanya itu. Namun, tanpa disangka, cowok yang paling sulit ditemukan justru yang namanya berawal huruf L. Maka, cara berpikirnya yang logis memutuskan, siapa pun dia, si L akan menjadi the last love-nya. Sayang, Ava tidak menyadari betapa rahasia semesta ini terlalu besar untuk ditaklukkan oleh logika pikirannya.... hingga terjadilah peristiwa itu...
Revie L - Kristy Nelwan
L. Satu huruf yang
menyimpan banyak rahasia. Satu huruf yang ternyata menyimpan banyak misteri
dibalik sifat dan sikap seseorang. Satu huruf yang membuat seorang Ava Torino
bisa untuk berhenti merokok dan rela melakukan semua hal tentang kebaikan
terutama untuk hidup sehat yang selama ini diacuhkannya. Satu huruf yang
membuat Ava setia dengan pertunangan bodohnya. Dan satu huruf yang membuat
hidup Ava Torino yang sebelumnya masa bodoh dengan perasaan cinta dan segala
cingcong-nya bisa mengubah hidupnya dan bisa menuntunnya untuk jadi seseorang
yang lebih baik tidak hanya untuk orang-orang yang disayanginya tapi juga untuk
Tuhan yang selama ini selalu diabaikan.
Sangking terkagumnya sama ini cerita, aku sampai
nggak ngeh dan sakit kepala mikir harus mulai dari mana ini aku nulis review-nya *bingung*. I like this novel. Satu lagi buku yang
menambah list novel favorit aku…
Setelah membaca buku ‘Perempuan Lain’ aku
menjadi tidak bisa tenang dengan kisah-kisah perjalanan tiap tokoh yang
diperankan penulis melalui buku-bukunya (yang sebenarnya hanya dua buku).
Terutama L ini. L satu dari sekian buku ‘lagi’ yang sangat-sangat membekas
setelah membacanya (terharu, mewekk, tersedu-sedu, sedih, nangis, dan
apapunlah. Semua emosi bercampur-aduk).
Dari segi alur ceritanya yang terasa pas dan
tidak berlebihan. Apalagi dengan karakternya Ava yang menganggap pacaran itu
hanya sekadar untuk kesenangan aja dan juga ia adalah seorang perokok. Ada
masalah sedikit merokok, kesal dikit
larinya ke rokok, pokoknya apapun yang membuatnya tidak nyaman pasti bakal
larinya ke rokok. Dan cara penulis bercerita aku sukaaa banget. Bahasanya
ngalis, enakdan mudah dipahami juga. Semuanya tersampaikan dengan baik dan lagi
ada bahasa-bahasa yang menurutku sangat menghibur dan kocak + pesan oralnya
juga tersampaikan dengan baik pula tidak menggurui. Terutama di saat Rei
memberi pencerahan tentang beriman kepada Tuhan dan saling menjaga dan saling
menghormati sesama walaupun dengan kepercayaan yang berbeda (aku sampai
terkagum-kagum dibuatnya). Dan lagi di balik kondisinya Rei dan penyebabnya itu
sungguh miris rasanya. Aku percaya bahkan sangat yakin, orang-orang yang
merokok dan sekitarnya itu sadar betapa bahayanya merokok. Tapi itulah ada
hal-hal yang membuat mereka tetap terus dan terus menghisap tanpa peduli efek
dari isapan mereka terhadap orang-orang disekitarnya. Walaupun iklan larangan
rokok sudah merajalela di Tv tetap saja tidak ada ngaruhnya sebelum pelakunya
sendiri yang negrasain sakitnya. (Aku bahkan masih berharap akan ada keajaiban
yang datang kepada Rei walaupun itu mustahil)
Pernah ngerasain nggak sih, di saat menuju
ending dengan perasaan yang membuat penasaran setengah mampus tiba-tiba harus
di injak-injak dan pengin cebur ke rawa-rawa atau mungkin apalah dan apa pun
itu. Dan aku ngerasain di endingnya L ini. Yang paling bikin aku kesal itu
adalah di balik namanya Rei (Oo Em Jii, rasanya aku, uhh mau bunuh diri aja).
Di satu sisi aku ngerasa keren, luar biasa, tapi tetap saja kesal sama yang
satu ini, apalagi endingnya. *gentayangin
kakak penulis*
Apapun yang ingin di sampaikan penulis melalui
kisahnya Ava dan Rei ini aku rasa tersampaikan semua. Apapun itu. Semuanya
terealisasi aku rasa. Pesan-pesan moral tentang hidup sehat, bakti kepada Tuhan
ataupun menjalankan semua kewajibannya, tentang perasaan saling memiliki, setia
yang tidak hanya pada seseorang yang sedang terikat tapi juga setia pada
perasaan yang kita miliki untuk seseorang juga patut di beri kesetiaan.
Aku benar-benar paham dengan apa yang menjadi
pilihan tokoh-tokohnya dibuku ini. Terutama Ava dan Rei. Keputusan yang berat
tapi mereka menjalaninya dengan begitu ringan. Hidup akan terus berjalan. Para
sahabatnya Ava yang buat iri dengan segala perhatian mereka yang tidak
tanggung-tanggung (patut di apresiasi).
Pokoknya WAJIB baca ini buku. Penasaran seperti
apa perjuangan dan perjalanan kisah cintanya Ava Torino yang penuh suka duka,
baca deh buku ini. Aku jamin kalian akan menemukan sesuatu yang berbeda yang
tidak biasa di dalam buku ini.
Post a Comment
Post a Comment