Review Buy My Life, Everything Is Grey - Mrs. Mathrange

Post a Comment
Konten [Tampil]

Judul Buku : Buy My Life – Everything is Grey
Penulis : Mrs. Mathrange
Penyunting : Soni Adams
Pemeriksa Aksara : Putri
Piñata Aksara : Oels
Perancang Sampul : Yuli
Penerbit Histeria (Imprint Penerbit Anak Hebat Indonesia)
Tebal Buku : iv + 640 halaman
Cetakan Pertama, 2017
ISBN : 978-602-6673-72-5

BLURB:


Ketika aku membuka mataku, hamper setiap hari kudapati tubuhku hanya berbalut selimut. Itu karena aku adalah salah satu porselen cantik milik seseorang yang cukup berpengaruh di Negara ini. Tapi aku bukanlah porselen yang dipajang di etalase kaca, aku merupakan barang special. Aku adalah salah satu koleksi rahasianya.

Jadi, kalian pasti sudah menebak apa tugasku sebagai porselennya?

Aku akan menceritakan kepada kalian kisah mengenai diriku. Kalian penasaran?

Tapi bisa kupastikan ini bukanlah kisah yang indah. Semuanya adalah sisi gelap dari cahaya terang yang kalian lihat.

Apa kalian siap untuk mendengarnya?

Tapi kalian harus berjanji untuk menyimaknya sampai usai.

Dan bersiaplah untuk sesuatu yang tak pernah kalian duga. Karena semuanya adalah abu-abu.

Kilas Balik Buy My Life

“Satu. Dua. Tiga.  Aku adalah wanita jalang dan semuanya akan baik-baik saja.” (hlm. 4)
Mantra andalan yang selalu diucapkan oleh Carla Brooke untuk mensugesti dirinya, kalau ia memang baik-baik saja terbukti adanya. Di hari pertamanya bekerja di rumah bordil, Carla dibeli oleh seseorang yang tampan dengan rambut pirangnya yang akan mengeluarkannya dari rumah Bordil di hari pertamanya bekerja.
“Tidak, Nona. Kami akan tetap memanggil Nona sebagai Miss Wednesday. Sesuai perintah Tuan Gregory.” (hlm. 7)
Carla harus berpuas diri tinggal di sebuah mension yang dikhususkan untuknya sebagai Miss Wednesday, iyaa Carla dianggap sebagai wanita hari rabunya Gregory. Gregory mempunyai delapan mension dan setiap mensionnya mempunyai julukan dari setiap nama hari untuk setiap kunjungannya ke wanita-wanita yang menjadi koleksinya dan satu mension yang paling megah merupakan rumah utamanya.

Gregory adalah seseorang yang pandai mengintimidasi setiap lawannya, ia adalah orang yang sangat berpengaruh di Malava Island dilihat dari caranya berbicara dan kekayaan yang dimilikinya. Setelah dua tahun terkurung di dalam mension hari rabunya, Gregory mengajak Carla untuk menemaninya ke sebuah pesta, tepatnya tempat pelelangan untuk menunjukkan kepada Carla siapa Gregory yang sebenarnya. Setelah apa yang dilihatnya langsung, sosok Gregory semakin menyeramkan dan menakutkan dan Carla harus memikirkan keselamatan dirinya sendiri agar tetap aman walaupun ia berada di mension Gregory . dan Carla harus membuat Gregory mencintainya.  Jika tidak, Carla akan mati menggenaskan di tangan Gregory.
“C! Kau masih hidup?!” tanyanya dengan suara pelan. Dia tak menjawab pertanyaanku. “Kupikir kau sudah mati!” Mati! Sepertinya dia terlalu meremehkanku. “kau harus segera menjauhi dirinya! Ini adalah misi yang sangat berbahaya!” kata R sangat serius.” (hlm. 81)
Carla Brooke adalah Candice. Pertemuannya dengan R yang tak lain adalah Rayden mentornya di M.I.S.A, Malava Island Secret Agent. iya, faktanya Carla bukanlah jalang. Dan Candice adalah C, nama yang diberikan oleh R orang yang dicintainya. Dan C adalah seorang agent rahasia di Malava Island yang sedang ditugaskan untuk menyelinap ke dalam hidupnya Gregory seorang Bandar obat-obatan terlarang yang ditakuti di seluruh kota Malava Island. Pertemuannya dengan R tidak membuatnya mundur malah semakin membuat C masuk ke dalam hidupnya Gregory dan menerima perintah baru untuk mengambil satu file penting yang ada di tangan Gregory dengan isi protokol yang harus C patuhi adalah tidak boleh membuka file tersebut.

“Tapi aku hanya akan melindungi Carla. Dan aku tahu, namamu bukan Carla,” (hlm. 197)

Selama tujuh tahun tinggal bersama, C sedikit banyak tahu tentang nasib teman-teman sesama agent-nya yang ditugaskan untuk menyamar di kehidupan Gregory. Banyak yang dibunuh dan juga menghilang tanpa kabar. Bahkan C pun bertemu dengan dua agent yang ternyata masih hidup yang tinggal di dalam jeruji besi di mension Gregory. hanya saja kondisi mereka yang sangat memprihatinkan dan sangat mengerikan karena buah tangan dari Gregory sendiri sangat menakutkan bagi C dan hal itu membuatnya semakin was-was dengan penyamarannya.

Jika seseorang dari M.I.S.A-lah yang mencelakan keluargaku, berarti semua orang yang ada di sana adalah tersangkanya.” (hlm. 281)

Setelah berhasil kabur dari mension Gregory, fakta lain sangat mengejutkan bagi C adalah tentang kematian keluarganya yang mencurigakan. Belum lagi dengan informasi-informasi yang berkaitan dengan keluarganya sedikit membuat C curiga bahwa kematian keluarganya telah direncanakan dan semuanya berkaitan dengan M.I.S.A.

Atas fakta-fakta baru yang masih mengganjil di benak C yang semakin membuatnya bingung, membuatnya tekad untuk bekerja sama dengan Gregory. Dan satu fakta mengejutkan lainnya tentang siapa sosok yang sebenarnya di balik mata hazel dengan sikapnya yang dingin itu.

Akankah C berhasil menemukan siapa pelaku di balik kecelakaan yang menimpa seluruh anggota keluarganya? Apakah benar M.I.S.A ada di balik semua itu? Lalu siapakah Gregory yang dikenal C selama ini ia tinggal bersama?

Buy My Life, Everything Is Grey by Mrs. Mathrange


Dengan jumlah halaman yang super tebal 640 halaman, Buy My Life sangat-sangat memberikan aku kepuasan saat membacanya. Di bab awalnya mungkin aku sedikit terkecoh dengan hal-hal yang terjadi kemudian dengan kisahnya Carla Brooke. Sungguh tidak terduga. Dan ini menurutku sangat keren. Buku Indonesia dengan alur cerita yang menegangkan tentang seorang Secret Agent yang ditugaskan untuk menyamar ke dalam hidupnya seseorang yang gila membunuh dan tentu saja di bumbui dengan manisnya romance sehingga tidak membuat novel yang tebal ini jadi semakin menegangkan dan bosan karena hanya ada adegan action dan startegi-startegi dari seorang Agent rahasia.

Diceritakan dari sudut pandang orang pertama, Carla atau Candice, membuatku memahami bagaimana perasaanya Candice terutama di saat ia tahu ada kelainan pada kematian keluarganya dan hal mencurigakan tersebut malah terarah kepada M.I.S.A tempat ia bekerja, tempat ia memperpercayakan seluruh perlindungan keluarganya.

Alur ceritanya cukup memuaskan. Walaupun terkesan cepat di awal dan buru-buru, tidak membuat terganggu dan malah alur cepatnya bisa teralihkan dengan rasa penasaran karena alur ceritanya. Dari awal pun penulis mulai mengungkapkan satu-satu permasalahan konflik yang dihadapi dari setiap tokohnya secara perlahan hingga di akhir cerita semuanya terangkum dan terjawab sudah di setiap titiknya. Berawal dari Carla yang hanya tinggal diam di mension hari rabunya. Gregory yang memperlihatkan kondisi ‘pesta’ yang sebenarnya sangat menakutkan dan tidak layak disebut sebagai sebuah pesta. Pertemuan yang tidak terduga dengan R dan misi tambahan darinya yang diikuti dengan protokol yang semakin membuatnya ingin tahu. Kematian keluarganya yang terlihat aneh dan mencurigakan. Sosok misterius Gregory yang mulai mencurigakan. Dan yang terakhir adalah M.I.S.A. dan tentu saja masalah tentang perasaan cinta segitiga di antara tokoh-tokohnya. Hal itu semua dikupas secara perlahan-lahan oleh penulis hingga tuntas dan terjawab semua pertanyaan-pertanyaan di awal yang muncul di benak kita saat membaca novel ini. Twist-nya pun keren, dua jempol untuk hal yang tak terduga. Selain situasi yang menegangkan tentu saja kita disuguhi dengan adegan-adegan romantic antara Gregory dan Candice, sehingga membuat novel ini sedikit mencair dari situasi panas yang menegangkan.

Untuk karakter-karakter tokohnya, Gregory sosok yang pandai mengintimidasi lawannya dengan mudah, dingin, suka membunuh orang hanya karena masalah yang sepele, bisa melihat kejujuran dari ketakutan seseorang dan sosok Gregory ini menyimpan kejutan yang besar untuk setiap pembacanya di pertengahan konfliknya. Ada sedikit yang membuat aku sangat mengganggu dengan karakternya Gregory ini adalah, cara dia tertawa yang tiba-tiba yang menurutku malah jadi aneh. Tidak hanya Gregory, Candice juga mempunyai sifat yang sama, suka tertawa tiba-tiba yang menurut aku tertawanya mereka tidak ditempatnya. Berlebihan. Dan seperti yang aku bilang sebelumnya, keanehan-keanehan mereka bisa terbaikan ‘sedikit’ karena rasa penasaran dengan alur ceritanya.

Carla atau lebih tepatnya Candice, ini seorang agent rahasia yang cantik, pintar, bisa membaca ekspresi orang, dan kelebihannya ini sangat berguna untuk misi mereka di akhir. Mencintai mentornya R di M.I.S.A yang sudah bertunangan dan terlibat cinta segitiga.

Kemudian ada karakter tambahan seperti Rayden alias R, Kevin, A.J; nah mereka berdua ini memberi kesan warna-warni tersendiri di dalam ketegangan novel ini. Sifat mereka yang suka bertengkar dan saling meremehkan ini, bisa dimaklumi kalau pada akhirnya mereka akan seperti itu. Kemudian ada Oliver si ahli otak-atik perangkat kompeter.

Ending-nya? Jujur, sangat-sangat mengejutkan. Diluar ekspektasi aku. Awalnya aku merasa gimana gitu dengan ending-nya, tapi tiba-tiba, aku serasa dikasih alat kejut jantung yang muncul tiba-tiba dan tidak terduga. Untuk permasalahan konfliknya pun diselesaikan sampai tuntas tidak ada yang tertinggal. Oiya, ada satu yang mungkin penulisnya lupa atau apa, kabar tentang A.J yang dilarikan ke rumah sakit kenapa menghilang begitu saja, dan tiba-tiba di endingnya mereka sudah muncul lagi aja dengan kondisi yang tentunya sudah berbeda. Hal ini membuatku bertanya-tanya bagaimana kabar merela di sana.

Overall, novel ini aku rekomendasi untuk kamu yang suka cerita action yang menegangkan dengan karakter-karakter tokohnya yang unik dan tentu saja yang dibaluri dengan momen-momen manis (romance) setiap tokohnya.

R A T I N G 3.5 🌟

*well, aku harap bagi yang belum cukup umur bijak ketika membaca novel ini dan aku harap agar bisa menundanya dulu. Walaupun adegannya tidak diperjelas tetap saja ini cocoknya untuk yang sudah berumur dewasa.

#HappyReading
#HappyBlogging

Related Posts

Post a Comment