Konten [Tampil]
Judul Buku : Marry Me, Olivia!
Penulis : Gunan Ariani
Editor : Herlina P Dewi & Mutiara Arum
Proof Reader : Mutiara Arum
Desain Cover : Teguh Santosa
Layout Isi : Arya Zendy
Penerbit : Stiletto Book
Tebal Buku : 228 halaman
Cetakan Pertama, Oktober 2017
ISBN : 978-602-6648-13-6
BLURB
:
“Ya
udah,”
“Ya
udah apa?”
“Kitanikah.”
Olivia terdiam beberapa saat. Ia
masih bisa mendengar dengan jelas seorang pria sudah melamarnya, lebih tepatnya
mengajaknya menikah, lebih tepatnya lagi, pria itu adalah Christian,
sahabatnya.
Olivia piker, ini harusnya momen
yang lucu.come on! Ini Christian, sahabatnya. Yang dilakukan Olivia
harusnya memukul lengan Christian dan mereka tertawa bersama atas apa yang
dikatakan Christian. Namun, ia justru tidak bisa mengatakan apapun. Christian
pun tidak pernah menyangka bisa seberani itu mengajak Olivia menikah. Dan
ketika mengingat bagaimana wajah Olivia memandangnya, Christian ingin kembali
menarik perkataannya. Tapi ia tidak bisa.
“Ada
beberapa hal yang lebih baik dibiarkan tanpa perlu kita tahu gimana akhirnya
nanti,salah satunya … cinta.”
Namun, ternyata, dugaan mereka
salah. Banyak sekali hal terjadi diluar bayangan Olivia dan Christian. Belum
lagi, tantangan untuk menumbuhkan cinta dalam hubungan mereka. Berhasilkah?
Kilas Balik Marry Me, OLIVIA!
“Gimana kalau kamu dan aku, kita nikah aja,” (hlm. 9)
Ajakan
menikah yang tercetus dari mulutnya Olivia yang sedang mabuk dan keesokan
harinya tertangkap basah karena tertidur di satu ranjang yang sama dengan
kondisi yang mungkin jika dilihat akan membuat orang salah paham, termasuk
kedua orang tua Olivia.
“Beri tahu apa yang telah terjadi pada papamu,
Om yakin papamu akan mengerti. Kalian akan menikah. Secepatnya.” (hlm.
13)
Menikah
dengan sahabat sendiri, apa jadinya?
Bagi
Christian menikah dengan Olivia bukanlah hal yang besar dan ia tidak akan
menolak karena ia pun menginginkannya tapi tidak dalam keadaan mendesak seperti
yang sedang mereka alami. Bagi Olivia sendiri menikah dengan sahabatnya sendiri
terasa aneh, dan membuatnya bingung sekaligus, tapi dilihat dari sisinya yang
tidak mendapatkan satu pun pasangan yang cocok dengan dirinya dan tidak ada
yang berakhir dengan happy ending akhirnya Olivia pun setuju setelah
beberapa pertimbangan lainnya.
“Ada beberapa hal yang lebih baik dibiarkan
terjadi tanpa perlu kita tahu gimana akhirnya nanti, salah satunya cinta.”
(hlm. 22)
Walaupun
terasa aneh dan canggung, Olivia berusaha menjadi istri yang baik yang mengurus
segala keperluan suaminya. Hanya satu yang Olivia belum siap dan Christian pun
menyanggupinya dengan alasan mereka perlu waktu untuk status baru mereka.
Walaupun keluarga mereka tetap memboyong dengan pertanyaan yang tidak jauh-jauh
dari ‘jangan menunda-nunda lagi’ ataupun ‘ segera beri kami cucu yaa’. Mereka
hanya membalasnya dengan senyuman.
Hingga
suatu hari kedatangan Rian kembali ke Indonesia membuat was-was Christian
terhadap perasaan istrinya. Karena Rian adalah orang yang disukai oleh
Olivia-nya ‘dulu’. Kemunculan Rian yang mendadak di tengah hubungannya dengan
Olivia sedikit ada kemajuan, kembali surut karena kedekatan Rian dan Olivia
yang semakin sering bertemu bahkan pancaran rasa senang yang ditampilkan wajah
Olivia di satu sisi membuat Christian senang dan sedih. Sedih karena bukan
dirinya yang membuat Olivia bisa tertawa begitu lepas seakan tanpa beban.
Dan
akankah nasib tidak baiknya akan terulang kembali seperti masa-masa SMA-nya
dulu? Dimana Christian lagi-lagi harus menyerah dalam diam karena perasaannya
terhadap istrinya sendiri? Apakah Christian akan memilih pergi ‘lagi’ seperti
apa yang dilakukannya dulu (8 tahun yang lalu)?
Marry Me, OLIVIA! by Gunan Ariani
Marry
Me, Olivia! Menceritakan tentang sepasang anak manusia yang
bersahabat dari kecil yang tiba-tiba harus terlibat dalam hubungan sebuah
pernikahan tanpa harus melibatkan perasaan satu sama lain, hanya satu yaitu
kepercayaan yang mereka yakini bisa melancarkan semua yang akan mereka hadapi
kedepannya. Olivia dan Christian. Olivia dengan sifat kepolosan dan naifnya
yang tidak peka dengan perasaan orang-orang terdekatnya terutama perasaan
Christian kepadanya dan Christian dengan cinta terpendamnya yang sudah lama
yang sudah cukup bersabar menunggu dalam diamnya dan kebersamaannya bersama
Olivia selama ini.
Diceritakan
dari sudut pandang orang ketiga secara bergantian antara Olivia dan Christian
membuat aku mengerti dan memahami bagaimana perasaan mereka, di saat harus
menikah dengan sahabatnya sendiri. Perasaan yang dipendam Christian selama
bertahun-tahun kepada Olivia tanpa ia berani mengungkapkannya karena merasa kurang
percaya diri hingga pernikahan dilaksanakan pun Christian masih dalam diamnya.
Karena bagi Christian kebahagiaan Olivia yang paling utama. Sedangkan Olivia
dengan sifat naïf dan polosnya yang luar biasa buat kita pembaca jadi gemas
sendiri (inginnya aku sodorin tuh bacaan Herlequin kali yaa, biar dek Pia-nya paham) wkwkwk. Terutama di saat Olivia merasa canggung dan aneh, bahkan ia merasa
dirinya tidak jelas dengan perasaan yang membuatnya bingung dan tidak nyaman
itu. Apalagi dengan pengakuannya yang kelewat naïf dan polos itu pula yang
membuat semuanya semakin runyam. Dan lagi-lagi aku merasa kasihan dengan
Christian dan salut dengan stock kesabaran yang dimilikinya karena mempunyai
istri seperti Olivia.
Untuk
penggambaran karakternya sendiri aku puas dan merasa penulis tidak
melebih-lebihkan dengan karakter-karakter tokohnya. Christian yang pendiam,
kurang percaya diri apalagi kalau sudah menyangkut Olivia, walaupun demikian
Christian tetap seorang suami yang perfect banget. Perhatian, punya stock sabar
yang luar biasa banyaknya, punya sisi romantic yang menurutku sangat manis khas
Christian banget. Dan jangan lupakan dengan prasangka buruknya saat kemunculan
Rian di tengah-tengah mereka. Di bagian ini aku kadang kesal juga dengan
pikirannya Christian yang nggak penting itu yang merusak suasana
‘kadang-kadang’.
Sedangkan
Olivia sendiri, ia digambarkan adalah sosok yang ceria, polos
(sepolos-polosnya), karena untuk perasaannya sendiri pun ia masih bingung dan
ngerasa aneh dan sifatnya itulah yang sangat merugikan Christian, hehehe. Naïf
bahkan untuk tugas seorang istri pun belum paham. Dan aku di bagian ini, jadi
ngerasa aneh sendiri bayanginnya, masa sih sampai segitunya. Bahkan dengan
teknologi dan sosmed di zaman sekarang. Walaupun senaif-naifnya orang ada-lah
tahu informasi sedikit-sedikit terkait hubungan dalam berumah tangga. Walaupun
dengan kenaifannya aku tetap suka kok dengan pasangan aneh bin ajaib seperti mereka
ini.
Oh
iya, jangan lupakan dengan pasangan satu lagi (walaupun aku masih
bertanya-tanya akan nasib akhir mereka berdua), Rian dan Arlin. Karakter mereka
disini hanya sekadar memberi warna-warni antara hubungan Christian dan Olivia
saja (menurutku sih). Arlin yang merupakan sahabatnya Olivia dan Rian adalah
sepupunya Christian. Dan aku sangat berharap kisah mereka berdua ini punya
bukunya sendiri nanti. Karena aku sangat menantikan kisah mereka yang masih
banyak menyimpan misteri di masa lalu. Dan dibuku ini pun kisah mereka masih
menggantung.
Marry
Me, Olivia! diceritakan dengan menggunakan alur maju-mundur untuk
memperjelas sebab-akibat dan tanda Tanya
yang terjadi di masa lalu Christian dan Olivia dan kedekatan mereka berdua.
Bagaimana dari dulu mereka sudah sangat dekat.
Melalui
buku ini juga, banyak pesan yang bisa dijadikan pembelajaran untuk pembaca.
Terutama dalam hubungan rumah tangga. Komunikasi menjadi poin penting dalam
berumah tangga, karena dengan adanya komunikasi hal apapun tidak akan ada
kesalahpahaman yang terjadi ke depannya. Saling terbuka tidak menyimpan sesuatu
yang membuat diri kita menjadi berburuk sangka terhadap pasangan kita sendiri.
Walaupun
Marry Me, Olivia! Mengangkat tema cerita yang sudah biasa tidak membuat
aku bosan dan berhenti membaca, malah sebaliknya. Aku dibuat ketagihan dengan
rasa penasaran tentang bagaimana penulis merangkai kata dan idenya untuk akhir
dari nasib pernikahan Christian dan Olivia yang tidak dilandasi cinta. Penulis
pun menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami, dan cerita ini pun
dikemas begitu apik dan rapi. Melihat proses dari novel ini yang sudah dimulai
dari tahun 2015 wajar saja jika alur ceritanya yang sebenarnya biasa menjadi
lebih luar biasa dan menarik untuk dinikmati oleh pembaca yang menyukai cerita
romance. Chemistry diantara Christian dan Olivia pun menurutku sangat
manis dan sangat terlihat #akusuka #myfavoritecoupleagain
Dan
aku suka bagaimana cara penulis menggambarkan sosok seorang pekerja florist.
Dan aku baru tahu kalau ternyata mencium wangi bunga lama-lama akan menjadi
mual (masa sih? Aku sedikit kurang yakin disini, karena belum mengalaminya
sendiri mungkin). Membaca tatacara Olivia mengurus bunga-bunganya membuat aku
tertarik juga untuk menanam bunga dan merawatnya #sok-iya, hehehe.
Overall,
rekomended banget bagi penyuka romance yang komplit dengan rasa nano-nano
(semua ada, manis, pahit asam). Dijamin setelah kalian membacanya sekali, pasti
ada rasa ingin sekali lagi untuk mengulang kisah-kisah manis dengan pasangan
yang malu-malu kucing tapi menggemaskan yang satu ini (karena aku ngerasain
haln yang sama untuk mengulang kembali kejadian manis-asam dan pahit di antara
mereka).
R A T I N G
Post a Comment
Post a Comment