Konten [Tampil]
Patah hati terberat adalah mencintai seseorang yang selalu ada di hatimu,
tapi
tak betah berada dalam pelukanmu.
Ethan
Alexander Fahim adalah masalah. Tak hanya ganteng setengah mati, direktur agen
perjalanan Pelesiran itu juga punya reputasi memacari asistennya sendiri.
masalahnya, hubungan tak professional itu biasanya tak bertahan lama dan
berakhir tragis: si asisten memutuskan untuk berhenti ketimbang sering-sering
bertemu dengan orang yang bertanggung jawab membuatnya patah hati.
Gabriella
Rosleen terlanjur mencintai pekerjaannya ini. Jadi ketika terpaksa menggantikan
asisten lama Ethan yang baru saja berhenti, Gaby berjanji dalam hati untuk tak
tergoda pesona bosnya itu. Secara teori, terdengar logis dan gampang – tapi praktiknya?
Hidup
Gaby bertambah sulit ketika Ethan meminta – no, menugasinya untuk
mendampingi laki-laki itu mengetes paket perjalanan bulan madu yang akan jadi
produk baru pelesiran. Tak hanya selalu bersama bosnya setiap harinya, dia juga
harus menikmati perjalanan itu sebagai ‘pasangan’ Ethan. Kalau sudah begini,
bagaimana cara Gaby bertahan lebih lama? Perempuan mana yang sanggup melindungi
hatinya dari Ethan selama perjalanan romantic di Italia?
Review
Gaby
‘Gabriella’ bekerja di sebuah perusahaan agen perjalanan ‘Pelesiran’. Pelesiran
sendiri merupakan perusahaan yang di kelola oleh tiga bersaudara Fahim; Ian,
Barry dan si bungsu Ethan yang juga merupakan yang paling tampan di antara
ketiganya walaupun dua saudaranya yang lain pun nggak kalah tampannya. Mereka bertiga
saling membantu satu sama lain untuk memajukan perusahaan keluarga. Ian si
sulung bertanggung jawab untuk liburan yang berkaitan dengan aktifitas
olahraga. Barry bertanggung jawab untuk destinasi liburan di seluruh Indonesia (dalam
negeri). Sedang Ethan si bungsu bertanggung jawab untuk destinasi liburan di
luar negeri.
Walaupun
ketiganya sama-sama memiliki rupa yang tampan dan enak dipandang, mereka
mempunyai kharismanya sendiri di mata karyawan. Termasuk Ethan sendiri. Ethan
mempunyai julukan sebagai ‘pemangsa asisten’. Ethan mempunyai kelainan
(kelebihan?) untuk memacari asistestennya sendiri, dan setiap mereka putus, si
asisten lebih memilih resign ketimbang sakit hati karena melihat si mantan
wara-wiri di perusahaan. Termasuk Vira salah satu dari sekian asisten Ethan
yang dipacarinya membuat Ethan kapok dan tidak ingin menggulangi kebiasaannya itu.
Apalagi karyawannya menjadikan Ethan sebagai bahan olok-olok dan taruhan karena
kebiasaannya itu.
Gaby
sendiri bekerja di bawah Barry, yang merupakan karyawan yang selalu
dibagga-banggakan Barry di depan saudaranya termasuk Ethan. Yang membuat Ethan merasa
tertantang untuk mengetes jiwa kerjanya Gaby yang selalu dibanggain kakaknya, Barry.
Ethan menyuruh Gaby untuk membuat proposal destinasi paket bulan madu yang
berkali-kali di tolak proposalnya oleh Ethan yang mempunyai kinerja yang diluar
dugaan Gaby selama ini terhadap Ethan.
“Aku suka melihat cowok cakep, semacam terapi untuk mata.” (hal. 7)
Gaby
menyukai Ethan seperti teman-teman
kantornya namun Gaby sadar dan ia menganggap Ethan dan dua saudaranya itu cocok
untuk dijadikan terapi untuk matanya. Karena ia pun sadar kalau sosoknya
sendiri bukanlah tipe mereka terutama Gaby, apalagi tipenya Ethan. Dan karena
itu pun, Gaby akhirnya menerima tawaran menjadi asistennya Ethan dan lagi ia di
paksa untuk menemani survey dari proposal yang dia buat untuk destinasi bulan
madu bersama Ethan. Ethan beralasan karena proposal itu dibuat olehnya, maka
Gaby lah yang harus menemaninya survey perjalanan ke tempat-tempat romantis berdua
bersama Ethan.
Perjalanan
Ethan dan Gaby pun di mulai. Apakah Gaby atau pun Ethan akan imun dengan pesona
mereka masing-masing? Lalu bagaimana dengan kelanjutan si pemangsa asisten
selanjutnya apakah akan ada lanjutan cerita atau memang benar-benar akan
berhenti?
“Hal-hal yang berhubungan dengan hati bukanlah sesuatu yang gampang untuk dikendalikan. Siapa bilang berperang dengan diri sendiri itu mudah?” (Hal. 274)
Yes,
Boss merupakan buku kedua penulis yang aku baca setelah Wonder Fall. Dimana kedua
bukunya sama-sama mengusung cerita romance yang kental dalam suasana kantor. Dari
awal alur ceritanya memang terasa sedikit lambat (menurutku) dan hal itu tidak
mengganggu sama sekali karena lambatnya itu terkesan ngalir dan memang sudah
seharusnya seperti itu alurnya. Karena dari awal penulis ingin menjelaskan
detail gambaran-gambaran yang nantinya tidak akan menimbulkan tanda-tanya buat
pembaca. Dan gaya penulis bercerita pun
aku jamin nggak akan ngebuat bosan pembaca deh (#suerrr).
Di
ceritakan dari sudut pandang orang ketiga dari sisi Gaby membuat saya puas
bagaimana penulis menggambarkan sosok Gaby yang suka tantangan dan pekerja keras,
kompeten dalam bekerja (totalitas banget). Apalagi di bagian Gaby saat survey
ke Italia bersama Ethan. Cara Gaby menghadapi sosok Ethan ngalir apa adanya
(aku suka).
Membaca
buku ini (menurutku) bisa dijadikan juga sebagai buku panduan jika ada yang
ingin melakukan liburan ke Italia terutama. Karena aku yakin banget, buku ini
sangat sesuai karena penjelasan destinasi liburannya, tempat-tempat indah di
sana sangat detail di jelaskan. Serasa aku yang sedangberada di sana #berharapmodeon,
wkwkwkw Dan cara penulis menjabarkan tempat-tempat di Italia sama sekali tidak
membosankan. Karena penulis membaur dialog dengan narasi sekaligus sehingga
membuat buku ini tidak terkesan sok tahu dengan bahasa yang baku membosankan. Setting
untuk buku ini memang oke banget, aku sampe googling beberapa tempat
yang membuat aku penasaran karena interaksi antara Gaby dan tour guide-nya
(travelling-nya terasa banget) dan aku ngerasa penulis mengalami
perkembangan yang baik dari buku debutnya dan aku bahkan lebih menyukai buku
keduanya ini (karena ini lagi masa jaya buku keduanya juga kan, hahahaha).
Dengan
adanya perjalanan ke Italia ke tempat-tempat romantic di sana, aku juga dapat
merasakan perkembangan hubungan antara Ethan dan Gaby. Tidak terburu-buru.
Untuk
karakter favoritku tentu saja Gaby. Si pekerja keras, professional, kalau kerja
nggak setengah-setengah. Dan yang membuat aku semakin menyukai Gaby adalah cara
ia menyikapi perasaannya sendiri terhadap Ethan. Gaby tahu kalau ia menyukai
sosok Ethan, tapi ia berusaha untuk tetap professional. Berbanding terbalik
dengan Ethan (bukan Ethan nggak pekerja keras yaa, tapi lebih ke sifatnya) yang
menurutku lebih plin-plan, nggak konsisten sama perasaannya sendiri, ngeselin
banget sewaktu muncul sosok masa lalunya (rasanya pengin banget aku tendang ke
pulau komodo aja), dan aku kok ngerasa si Ethan ini lemah yaa sama perhatian
perempuan, hehehe dikit dikasi perhatian langsung luluh #beeuhhhh (ada yang
sependapat?)
Selain
Ethan dan Gaby, juga ada bagian perannya Ian dan Barry. Walaupun nggak sebanyak
Ethan dan Gaby (jelas karena peran utama) tapi peran keduanya pun sangat mendukung
alur ceritanya, member warna dan kesan tersendiri. Dan percaya nggak sih, di
awal dan di akhir cerita aku sempat berada di #teamBarryGaby, wkwkwkw Barry yang
supel dan mudah berbaur dengan karyawannya dengan asistennya seseorang seperti
Gaby aku ngerasa kalau mereka menjalin hubungan bakal langgeng *cuiittt
cuiiitt* hahahha dan aku sangat berharap kalau dua saudaranya Ethan akan punya
kisahnya mereka masing-masing nanti #AMIIN #siapmenunggu
Untuk
konfliknya sendiri aku suka dari awal hingga penyelesaian konflik aku cukup
puas dengan prosesnya. Termasuk perkembangan hubungan Ethan dan Gaby dari awal,
hingga kedekatan mereka selama liburan dan konflik-konflik kecil di antara
mereka.
Well,
untuk
kamu yang menyukai cerita romance ala dewasa tapi masih dalam konteks aman
untuk dibaca (15+) dan meyukai petualang travelling ala backpacker aku rekomendasikan Yes, Boss untuk kamu baca
segera. Karena kalian akan menemukan ‘sesuatu’ yang kalian cari tentang dunia travelling.
Dan siap-siap untuk dibuat baper sama kelakuan manis karakter utamanya. heheheh
“Suatu saat nanti, kalau kamu nggak bahagia, jangan pernah lupa kalau aku selalu ada untukmu. Sekarang, mungkin kamu mikir aku cuma ngegombal. Tapi aku serius! Aku nggak akan ke mana-mana, karena aku cuma cintanya sama kamu.” (Hal.376)
R A T I N G
Baca juga:
Photo Challenge
Challenge di blogtour #YesBoss untuk para host,
taraaa....
Identitas Buku:
Judul Buku : Yes, Boss
Penulis : Elektra Queen
Editor : Alit Tisna Palupi
Proofreader : Tharien Indri
Desainer Sampul : Levina Lesmana
Penata Letak : Gita Mariana
Penerbit : Roro Raya Sejahtera (Imprint Twigora)
Tebal Buku : 404 halaman
Cetakan Pertama, Juli 2017
ISBN : 978-602-61138-3-2
saya baper bacanya, jadi kepo pengen baca semua.
ReplyDeletebtw kata-kata halaman 376 itu pernah saya ucapkan pada seseorang, yang sekarang udah gak ada rasa hahahah..
Dasar hati, saat jatuh cinta lebay banget yaakk, bertahun kemudian kitanya ngakak sendiri mengenangnya :)
Penasaran sama usaha Gaby buat nggak mudah jatuh cinta. Pengen baca yang beginian 😁
ReplyDeleteAku paling suka novel dengan setting cerita tempat wisata, jadi berasa ikutan travelling :D
ReplyDeleteSesuatu dari dunia travelling?😋
ReplyDeletesiap menanti travelling bareng "Yes! Boss" ^_^
ReplyDeleteKarena keseringan jatuh cinta sama secondlead, bau-baunya aku bakal jadi #teamBarryGaby
-tp gx tau jg sih, tak ada aturan pasti bila terkait cinta. hehe-