Blog Tour, Book Review | Yes, Boss - Elektra Queen

5 comments
Konten [Tampil]
Patah hati terberat adalah mencintai seseorang yang selalu ada di hatimu,
tapi tak betah berada dalam pelukanmu.

Ethan Alexander Fahim adalah masalah. Tak hanya ganteng setengah mati, direktur agen perjalanan Pelesiran itu juga punya reputasi memacari asistennya sendiri. masalahnya, hubungan tak professional itu biasanya tak bertahan lama dan berakhir tragis: si asisten memutuskan untuk berhenti ketimbang sering-sering bertemu dengan orang yang bertanggung jawab membuatnya patah hati.

Gabriella Rosleen terlanjur mencintai pekerjaannya ini. Jadi ketika terpaksa menggantikan asisten lama Ethan yang baru saja berhenti, Gaby berjanji dalam hati untuk tak tergoda pesona bosnya itu. Secara teori, terdengar logis dan gampang – tapi praktiknya?

Hidup Gaby bertambah sulit ketika Ethan meminta – no, menugasinya untuk mendampingi laki-laki itu mengetes paket perjalanan bulan madu yang akan jadi produk baru pelesiran. Tak hanya selalu bersama bosnya setiap harinya, dia juga harus menikmati perjalanan itu sebagai ‘pasangan’ Ethan. Kalau sudah begini, bagaimana cara Gaby bertahan lebih lama? Perempuan mana yang sanggup melindungi hatinya dari Ethan selama perjalanan romantic di Italia?

Review

Gaby ‘Gabriella’ bekerja di sebuah perusahaan agen perjalanan ‘Pelesiran’. Pelesiran sendiri merupakan perusahaan yang di kelola oleh tiga bersaudara Fahim; Ian, Barry dan si bungsu Ethan yang juga merupakan yang paling tampan di antara ketiganya walaupun dua saudaranya yang lain pun nggak kalah tampannya. Mereka bertiga saling membantu satu sama lain untuk memajukan perusahaan keluarga. Ian si sulung bertanggung jawab untuk liburan yang berkaitan dengan aktifitas olahraga. Barry bertanggung jawab untuk destinasi liburan di seluruh Indonesia (dalam negeri). Sedang Ethan si bungsu bertanggung jawab untuk destinasi liburan di luar negeri.

Walaupun ketiganya sama-sama memiliki rupa yang tampan dan enak dipandang, mereka mempunyai kharismanya sendiri di mata karyawan. Termasuk Ethan sendiri. Ethan mempunyai julukan sebagai ‘pemangsa asisten’. Ethan mempunyai kelainan (kelebihan?) untuk memacari asistestennya sendiri, dan setiap mereka putus, si asisten lebih memilih resign ketimbang sakit hati karena melihat si mantan wara-wiri di perusahaan. Termasuk Vira salah satu dari sekian asisten Ethan yang dipacarinya membuat Ethan kapok dan tidak ingin menggulangi kebiasaannya itu. Apalagi karyawannya menjadikan Ethan sebagai bahan olok-olok dan taruhan karena kebiasaannya itu.

Gaby sendiri bekerja di bawah Barry, yang merupakan karyawan yang selalu dibagga-banggakan Barry di depan saudaranya termasuk Ethan. Yang membuat Ethan merasa tertantang untuk mengetes jiwa kerjanya Gaby yang selalu dibanggain kakaknya, Barry. Ethan menyuruh Gaby untuk membuat proposal destinasi paket bulan madu yang berkali-kali di tolak proposalnya oleh Ethan yang mempunyai kinerja yang diluar dugaan Gaby selama ini terhadap Ethan.

“Aku suka melihat cowok cakep, semacam terapi untuk mata.” (hal. 7)

Gaby  menyukai Ethan seperti teman-teman kantornya namun Gaby sadar dan ia menganggap Ethan dan dua saudaranya itu cocok untuk dijadikan terapi untuk matanya. Karena ia pun sadar kalau sosoknya sendiri bukanlah tipe mereka terutama Gaby, apalagi tipenya Ethan. Dan karena itu pun, Gaby akhirnya menerima tawaran menjadi asistennya Ethan dan lagi ia di paksa untuk menemani survey dari proposal yang dia buat untuk destinasi bulan madu bersama Ethan. Ethan beralasan karena proposal itu dibuat olehnya, maka Gaby lah yang harus menemaninya survey perjalanan ke tempat-tempat romantis berdua bersama Ethan.

Perjalanan Ethan dan Gaby pun di mulai. Apakah Gaby atau pun Ethan akan imun dengan pesona mereka masing-masing? Lalu bagaimana dengan kelanjutan si pemangsa asisten selanjutnya apakah akan ada lanjutan cerita atau memang benar-benar akan berhenti?

“Hal-hal yang berhubungan dengan hati bukanlah sesuatu yang gampang untuk dikendalikan. Siapa bilang berperang dengan diri sendiri itu mudah?” (Hal. 274)


Yes, Boss merupakan buku kedua penulis yang aku baca setelah Wonder Fall. Dimana kedua bukunya sama-sama mengusung cerita romance yang kental dalam suasana kantor. Dari awal alur ceritanya memang terasa sedikit lambat (menurutku) dan hal itu tidak mengganggu sama sekali karena lambatnya itu terkesan ngalir dan memang sudah seharusnya seperti itu alurnya. Karena dari awal penulis ingin menjelaskan detail gambaran-gambaran yang nantinya tidak akan menimbulkan tanda-tanya buat pembaca.  Dan gaya penulis bercerita pun aku jamin nggak akan ngebuat bosan pembaca deh (#suerrr).

Di ceritakan dari sudut pandang orang ketiga dari sisi Gaby membuat saya puas bagaimana penulis menggambarkan sosok Gaby yang suka tantangan dan pekerja keras, kompeten dalam bekerja (totalitas banget). Apalagi di bagian Gaby saat survey ke Italia bersama Ethan. Cara Gaby menghadapi sosok Ethan ngalir apa adanya (aku suka).

Membaca buku ini (menurutku) bisa dijadikan juga sebagai buku panduan jika ada yang ingin melakukan liburan ke Italia terutama. Karena aku yakin banget, buku ini sangat sesuai karena penjelasan destinasi liburannya, tempat-tempat indah di sana sangat detail di jelaskan. Serasa aku yang sedangberada di sana #berharapmodeon, wkwkwkw Dan cara penulis menjabarkan tempat-tempat di Italia sama sekali tidak membosankan. Karena penulis membaur dialog dengan narasi sekaligus sehingga membuat buku ini tidak terkesan sok tahu dengan bahasa yang baku membosankan. Setting untuk buku ini memang oke banget, aku sampe googling beberapa tempat yang membuat aku penasaran karena interaksi antara Gaby dan tour guide-nya (travelling-nya terasa banget) dan aku ngerasa penulis mengalami perkembangan yang baik dari buku debutnya dan aku bahkan lebih menyukai buku keduanya ini (karena ini lagi masa jaya buku keduanya juga kan, hahahaha).

Dengan adanya perjalanan ke Italia ke tempat-tempat romantic di sana, aku juga dapat merasakan perkembangan hubungan antara Ethan dan Gaby. Tidak terburu-buru.

Untuk karakter favoritku tentu saja Gaby. Si pekerja keras, professional, kalau kerja nggak setengah-setengah. Dan yang membuat aku semakin menyukai Gaby adalah cara ia menyikapi perasaannya sendiri terhadap Ethan. Gaby tahu kalau ia menyukai sosok Ethan, tapi ia berusaha untuk tetap professional. Berbanding terbalik dengan Ethan (bukan Ethan nggak pekerja keras yaa, tapi lebih ke sifatnya) yang menurutku lebih plin-plan, nggak konsisten sama perasaannya sendiri, ngeselin banget sewaktu muncul sosok masa lalunya (rasanya pengin banget aku tendang ke pulau komodo aja), dan aku kok ngerasa si Ethan ini lemah yaa sama perhatian perempuan, hehehe dikit dikasi perhatian langsung luluh #beeuhhhh (ada yang sependapat?)

Selain Ethan dan Gaby, juga ada bagian perannya Ian dan Barry. Walaupun nggak sebanyak Ethan dan Gaby (jelas karena peran utama) tapi peran keduanya pun sangat mendukung alur ceritanya, member warna dan kesan tersendiri. Dan percaya nggak sih, di awal dan di akhir cerita aku sempat berada di #teamBarryGaby, wkwkwkw Barry yang supel dan mudah berbaur dengan karyawannya dengan asistennya seseorang seperti Gaby aku ngerasa kalau mereka menjalin hubungan bakal langgeng *cuiittt cuiiitt* hahahha dan aku sangat berharap kalau dua saudaranya Ethan akan punya kisahnya mereka masing-masing nanti #AMIIN #siapmenunggu

Untuk konfliknya sendiri aku suka dari awal hingga penyelesaian konflik aku cukup puas dengan prosesnya. Termasuk perkembangan hubungan Ethan dan Gaby dari awal, hingga kedekatan mereka selama liburan dan konflik-konflik kecil di antara mereka.

Well, untuk kamu yang menyukai cerita romance ala dewasa tapi masih dalam konteks aman untuk dibaca (15+) dan meyukai petualang travelling ala backpacker  aku rekomendasikan Yes, Boss untuk kamu baca segera. Karena kalian akan menemukan ‘sesuatu’ yang kalian cari tentang dunia travelling. Dan siap-siap untuk dibuat baper sama kelakuan manis karakter utamanya. heheheh

“Suatu saat nanti, kalau kamu nggak bahagia, jangan pernah lupa kalau aku selalu ada untukmu. Sekarang, mungkin kamu mikir aku cuma ngegombal. Tapi aku serius! Aku nggak akan ke mana-mana, karena aku cuma cintanya sama kamu.” (Hal.376)
R A T I N G 


Baca juga:


Photo Challenge

Challenge di blogtour #YesBoss untuk para host,
taraaa....

Identitas Buku:

Judul Buku : Yes, Boss
Penulis : Elektra Queen
Editor : Alit Tisna Palupi
Proofreader : Tharien Indri
Desainer Sampul : Levina Lesmana
Penata Letak : Gita Mariana
Penerbit : Roro Raya Sejahtera (Imprint Twigora)
Tebal Buku : 404 halaman
Cetakan Pertama, Juli 2017
ISBN : 978-602-61138-3-2

Related Posts

5 comments

  1. saya baper bacanya, jadi kepo pengen baca semua.

    btw kata-kata halaman 376 itu pernah saya ucapkan pada seseorang, yang sekarang udah gak ada rasa hahahah..

    Dasar hati, saat jatuh cinta lebay banget yaakk, bertahun kemudian kitanya ngakak sendiri mengenangnya :)

    ReplyDelete
  2. Penasaran sama usaha Gaby buat nggak mudah jatuh cinta. Pengen baca yang beginian 😁

    ReplyDelete
  3. Aku paling suka novel dengan setting cerita tempat wisata, jadi berasa ikutan travelling :D

    ReplyDelete
  4. Sesuatu dari dunia travelling?😋

    ReplyDelete
  5. siap menanti travelling bareng "Yes! Boss" ^_^
    Karena keseringan jatuh cinta sama secondlead, bau-baunya aku bakal jadi #teamBarryGaby
    -tp gx tau jg sih, tak ada aturan pasti bila terkait cinta. hehe-

    ReplyDelete

Post a Comment