Konten [Tampil]
Judul Buku :
Hatiku Memilihmu
Penulis : Arumi E
Perwajahan Isi :
Fajarianto
Perwajahan Sampul
: Orkha Creative
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : iv +
245 halaman
Cetakan Kedua,
Desember 2016
ISBN :
978-602-03-3692-3
Baca: Versi Ebook
Tak henti mencintaimu
dari New York hingga Jakarta
B L U R B :
Ketika
hati memilihmu, sejauh mana
kau
membiarkannya membawamu?
Dara
Paramitha melepaskan pandangannya ke hamparan salju di Central Park. Ingatannya
kembali pada dua setengah tahun lalu. Saat pertama kali bertemu Aisyah Liu,
teman kuliahnya di New York yang telah menuntunnya menemukan hidayah. Lalu ingatannya
beralih pada dua pemuda Amerika yang telah membuatnya merasakan getaran cinta,
Richard Wenner sang arsitek mapan dan Brad Smith personel band yang menawan.
Masa
kuliahnya telah berakhir. Saatnya dia kembali ke negerinya, meninggalkan kota
ini. Memilih mengabdikan ilmunya di perusahaan ayahnya. Menyisakan resah di
hati dua pemuda yang sama-sama mengharapkan cintanya.
Richard
tak ingin menyerah. Dia nekat menyusul Dara, sengaja bekerja di tempat yang
sama, dan mencuri kesempatan meraih hati gadis itu. Di belahan bumi lainnya,
Brad tak bisa tenang. Kepergian Richard ke Jakarta membuatnya waswas, apalagi
Richard secara terbuka menyatakan diri sebagai pesaingnya. Tak mau kalah, Brad
pun mendatangi Dara dan melamarnya sekali lagi.
Kala
hati tidak hanya bicara cinta, siapa yang dara pilih? Apakah Brad yang tengah
tertatih-tatih menjaga imannya, ataukah Richard yang tenang namun serius
berusaha mendapatkannya? Dan saat ada hati yang terluka, masih mungkinkah
terjalin pertemanan di antara mereka?
K
I L A S B A L I K
Dara
Paramitha adalah gadis beruntung. Cantik, cerdas, religius, berasal dari
keluarga kaya, punya dua sosok sahabat seperti Keira dan Aisyah Liu. Berkat Aisyah
pula Dara mendapat hidayahnya di Amerika di tengah-tengah penduduk yang
minoritasnya non-muslim. Dan lagi keberuntungannya yang lain, Dara dapat
merasakan getaran aneh dan rasa di cintai berkat dua sosok pemuda Amerika yang
sama-sama sudah mualaf, Richard dan Brad.
“Aku pergi bukan karena tak
cinta, tapi karena aku harus kembali le tempatku bermula.” – hal. 27
Seusai
kuliahnya di universitas Columbia, Dara memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Memilih
mengaplikasikan semua ilmunya di perusahaan sang ayah. Walaupun berat, karena
ia harus meninggalkan dua pemuda yang sudah menggetarkan hatinya. Richard sosok
bule alim yang dikenalnya karena kunjungannya di ICC tempat perkumpulan orang
islam di Amerika dan Brad adalah orang yang sudah menolongnya dua kali saat di
cegat Nick, adik kelas Brad di Senor Hight School.
“Percayalah, kalau memang
berjodoh, pasti ada jalan bagi kalian untuk bersatu. Kalaupun sekarang kalian berpisah,
aku yakin ini Cuma semetara.” – Aisyah, hal.1
Sebenarnya
Dara sadar, kalau hatinya telah memilih Brad. Tapi Dara tidak ingin
tergesa-gesa, dia ingin semuanya berjalan secara perlahan-lahan. Karena di satu
sisi Dara belum siap untuk menetap selamanya di Amerika kalau sudah menikah
dengan Brad, dan Brad pun tidak mungkin pidah ke Jakarta dengan pekerjaannya
sebagai Pianis klasik modern yang sukses di Amerika.
Permasalahan
muncul di saat diam-diam Richard melamar ke perusahaan ayahnya Dara yang
ternyata bergerak di bidang properti sesuai dengan pekerjaannya. dan wow ia diterima
tanpa sepengetahuan Dara. Niat Richard memilih menetap di Jakarta selain karena
ia ingin merasakan suasana di tengah-tengah masyarakat yang mayoritasnya Islam,
ia juga ingin lebih dekat dengan Dara bisa menatapnya diam-diam dalam jarak
dekat. Mengetahui niat Richard, Brad pun gelisah dan tidak tenang, takut
perasaan Dara akan teralihkan karena kedekatan Richard dengan Dara. Apalagi hubungannya
dengan Dara memang tidak ada ikatan apa-apa mengingat sifat Dara yang tidak mau
terikat hubungan selain pernikahan, tapi di ajak menikah pun belum siap.
“Jagalah hatimu. Jangan dulu
mengumbar kata cinta. Kalau kamu memang sungguh-sungguh peduli padaku, jaga aku
diam-diam. Aku akan mendoakanmu dari jauh. Itulah caraku menunjukkan rasa
kasihku kepadamu. Aku pasrahkan dirimu kepada Allah.” – Dara, hal. 35
Terbentang
jarak jauh Amerika-Jakarta, membuat Brad cemburu karena kehadiran Richard di
Jakarta. Dara yang tidak suka di cemburui. Richard yang memperhatikan Dara
secara diam-diam. Dan di sisi lain, Richard punya banyak kesempatan bertemu
dengan Chatlea Rumy teman sekantornya dan Brad dengan kesibukan konsernya
ditambah lagi dengan teman kolaborasinya Kathryn yang jelas-jelas
memperlihatkan rasa sukanya kepada Brad.
Siapa
yang akan di pilih Dara di antara dua pemuda Amerika yang sama-sama punya
tempat di hatinya itu? Dan bagaimana dengan perjuangan Richard yang sudah rela
menetap di Jakarta demi Dara, akankah membuahkan hasil sesuai hatinya?
R
E
V I E W
“Ini kisah tentang bagaimana
hidayah bisa menelusup pelan-pelan, mengubah seseorang menjadi lebih baik.” –
Penulis, hal. iv
Novel
dengan nuansa islami yang sangat melekat di buku ini benar-benar sangat bagus
untuk dijadikan panutan dalam menetapkan pilihan dan keteguhan seseorang seperti
Dara, yang tetap bersikukuh tidak mau mengumbar rasa cintanya, tidak mau
berpegangan tangan, tidak menatap, terus selalu mengingatkan kepada Brad agar
tidak mengumbar kata-kata yang bisa mengandung dosa, dan semua hal yang
diterapkan Dara tersebut wajar saja membuat seorang Brad gregetan dan gemas
sendiri. Karena di ajak menikah oleh Brad pun belum mau – belum siap meninggalkan
Jakarta katanya. Dijadiin hak milik pun belum bisa karena belum ada ikatan
apa-apa.
Di
ceritakan dari sudut pandang orang ketiga dari para tokoh-tokohnya membuat aku
puas dan lega secara bersamaan karena tidak diliputi rasa penasaran akan
perasaan tokohnya. Dari sudut pandang Dara misalnya. Aku bisa memakluminya yang
memilih pulang ketimbang menetap di Amerika. Dan lagi cara Dara mempertahankan
keteguhannya tentang berhubungan dengan lawan jenis yang sesuai syariat islam. Sosok
Dara disini sangat patut di apresiasi.
Suka
banget sama karakter-karakter tokohnya di novel ini yang inspiring banget buat
pembaca. Terus percaya akan kekuasaan dan ketetapan dari Allah seperti yang di
tunjukkan Brad dan Dara. Semangat untuk membangun, ikhlas dan berbagi untuk sesama
yang dilakuin oleh Richard dan Lea. Sikap orang tua yang percaya akan keputusan
anaknya yang sudah dewasa, seperti orang tuanya Dara, Brad, Richard dan Lea. Dan
yang menjadi karakter favoritku adalah cowok alim berambut pirang bermata biru dari
New York #uhuyy sudah bisa tebak dong siapa yang favoritku itu J
“Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan manusia memang sudah ada dalam rencana Allah. Manusia memohon apa yang mereka inginkan, tapi Allah yang tahu apa yang manusia butuhkan.” – hal. 232
Aku suka bagaimana proses hijrahnya seorang Lea. Yang awalnya hanya merasa malu karena seorang bule yang mengajaknya untuk shalat terpaksa ia ikut shalat juga, namun perlahan hal itu pun lama-lama menjadi hal terbiasa bagi Lea. Dan bagaimana cara Richard mengajak dan menjelaskan kebaikan-kebaikan yang akan direncanakan Richard, namun mampu mengetuk pintu hatinya Lea yang selama ini tertutupi. Terkadang kita tidak tahu bahwa seseorang yang awalnya kita anggap orang sok rajin, ternyata dialah yang membawa hidayah-Nya kepada kita melalui orang yang kita remehkan sebelumnya.
“Betapa
damai hati saat berbagi, bahkan sekecil apapun, kepada orang lain yang membutuhkan
kepedulian dan perhatian.” – hal. 240
Selain
kisah para tokohnya, penulis juga mengajak pembaca untuk lebih mengenal kota
Jakarta lebih baik lagi, secara tak langsung juga mengajak pembaca untuk bangga
sama Indonesia, khususnya Jakarta. walaupun nggak secanggih New York, tapi Jakarta
nggak akan berhenti untuk terus berbenah diri. Selama ini Kota Jakarta yang
dikenal karena kemacetannya luar biasa ternyata juga menyimpan banyak sejarah
dan kegiatan-kegiatan yang memperlihatkan kekompakan masyarakatnya terutama di
hari libur. Seperti Trans Jakarta, Kota Tua Jakarta, Museum Fatahillah, juga
menu-menu khas Indonesia yang bikin ngiler.
Melalui
kisah ini juga aku semakin yakin dengan hidayah yang tak seharusnya di tunggu
tapi dijemput oleh diri kita sendiri. karena jika kita hanya menunggu, tanpa
berusaha maka hidayah pun tak akan menyapa kita kecuali jika sudah menjadi
ketetapan sang Kuasa.
Selain ceritanya yang bagus dan penuh makna, novel ini juga menyimpan banyak quoteable yang penuh makna dan membuat kita sadar akan suatu hal yang terjadi dalam hidup kita.
Overall,
recommended banget untuk kamu yang sedang mencari bacaan religi,
spiritual yang sarat makna untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tentang
persahabatan, keluarga, percintaan, islam, dan hijrah yang membuat kamu sadar
akan sesuatu yang lebih baik menantimu di depan sana.
R A T I N G
Post a Comment
Post a Comment