Konten [Tampil]
Judul
Buku : Sepertiga Malam di Manhattan
Penulis
: Arumi E
Desain
Sampul : Orkha Creative
Desain
Isi : Nur Wulan
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Terbit
: 2018
ISBN
: 978-602-03-8042-1
Baca
: Versi Ebook
B
L U R B :
Empat
tahun sudah Brad Smith dan Dara Paramitha berumah tangga. Walau buah hati belum
hadir dan Brad sering bertugas jauh selama berhari-hari, keharmonisan rumah
tangga mereka tetap terjaga. Namun pada suatu hari, perkenalan Brad yang
berprofesi sebagai pianis musik klasik dengan seorang gadis pemain harpa asal
Belanda keturunan Jawa, mengubah segalanya.
Bagi
Brad, konser di Wina-Austria itu tak beda dengan konser musik klasik lain. Tak
demikian bagi Vienna van Arkel. Pertemuan dengan Brad membuatnya terpikat.
Gadis itu nekat menyusul Brad ke New York agar dapat bergabung dalam orchestra
yang sama.
Pada
suatu kesempatan, Dara memergoki Brad duduk berdua Vienna. Seberapa keras Brad
meyakinkan bahwa Vienna hanya rekan bermusiknya, Dara tak bisa langsung
percaya. Apalagi Vienna secara terang-terangan mengaku jatuh cinta pada suami
Dara itu.
Tak
dinyana, cobaan lain hadir, kegelisahan Dara karena belum juga hamil membawanya
pada satu kenyataan pahit yang bisa memengaruhi masa depannya bersama Brad.
Keraguan pun melanda: sanggupkah Brad tetap setia dan tidak tergoda tawaran
Vienna?
Di
sepertiga malam, doa-doa panjang Dara lantunkan; akankah Dia berkenan
mengabulkan?
K
I L A S B A L I K
Mempunyai
seorang suami seperti Brad Smith yang adalah pencipta lagu sekaligus pemain
pianis klasik terkenal, yang mempunyai jam terbang tinggi sehingga banyak orang
yang juga mengagumi suaminya itu membuat Dara sadar untuk memposisikan rasa
cemburunya. Namun, bagaimana jika ada seorang gadis cantik yang berparas
Indonesia mengaku jatuh cinta pada suaminya secara langsung kepadanya dan gadis
tersebut merasa iri akan keberuntungan Dara?
“Kamu perempuan yang sangat
beruntung” – Vienna,
“Istrimu benar-benar perempuan
yang sangat beruntung. Katakana padaku, di mana aku bisa menemukan stok
laki-laki seperti kamu lagi. Atau kamu bisa dibagi dua? – Vienna
Vienna
Van Arkel adalah pemain musik harpa yang dikenal Brad di konsernya di Vienna,
tepatnya di Wina-Austria. Bagi Brad, Vienna hanyalah seorang pemain Harpa yang
berbakat karena jarang sekali ada seorang gadis seperti Vienna yang pandai
bermain musik ditambah lagi ternyata Vienna adalah gadis keturunan Jawa yang
menetap di Belanda. Secara tak langsung Vienna adalah keturunan Indonesia yang
sangat berbakat karena permainan harpanya. Rasa kagum Brad kepada Vienna hanya
sebatas rasa kagumnya di bidang musik. Tidak lebih dari itu. Karena bagi Brad
cukup Dara seorang yang layak menetap dihatinya selamanya. Namun, bagaimana
lagi caranya Brad menjelaskan kepada Dara yang tidak mempercayai semua
penjelasannya terkait kesalahpahaman hubungan mereka akibat kemunculan Vienna
yang tiba-tiba ada di orkhestranya di New York?
Pertama
kalinya melihat langsung penampilan Brad di atas panggung dengan permainan
pianisnya membuat Vienna terpana sekaligus tidak percaya karena sosok Brad
ternyata lebih menawan sekaligus tampan jika dilihat langsung. Dan sejak saat
itu Vienna bertekat untuk mengajak berkenalan dan mengobrol dengan sosok yang
mempuatnya terpesona tersebut. Walaupun awalnya ia kecewa karena melihat sebuah
cincin pernikahan dijari manis Brad, awalnya Vienna akan menyerah. Tapi setelah
ia tahu jika Brad adalah seorang muslim dan seorang laki-laki muslim boleh
memiliki istri lebih dari satu, Vienna jadi semangat lagi. Dan nekat menyusul
Brad ke New York dan bergabung dengan orkhestra tempat Brad berlatih.
Dilain
sisi Dara merasa dirinya tidak sempurna untuk menjadi seorang istri. Karena
sudah empat tahun berumah tangga, mereka belum juga dikaruniai seorang anak.
Sedangkan sahabatnya Richard, yang menikah setahun setelah mereka langsung
dikaruniai sepasang anak kembar. Belum lagi tekanan yang didapatnya dari ayah
mertua yang sangat menginginkan cucu dari anak satu-satunya itu, walaupun Brad
selalu membelanya, tidak membuat Dara menjadi lebih baik. Apalagi dengan
pekerjaannya di sekolah Matahari yang selalu bertemu anak-anak didiknya
membuatnya selalu berangan-angan jika ‘seandainya’ ia punya anak bersama Brad
pasti hidupnya tidak akan kesepian karena jadwal konsernya Brad yang padat.
Bagaimana
kelanjutan keharmonisan keluarga kecil Brad-Dara? Akankah kesalahpahaman di
antara mereka akibat kemunculan dan pengakuan Vienna yang blak-blakkan akan
selesai? Atau malah Brad akan menyetujui usul Vienna untuk berpoligami, melihat
kondisi keluarganya yang selalu dikeluhkan Dara akan satu hal?
Masalah
Vienna masih berlangsung, Brad malah dibuat cemburu karena kedekatan Dara
dengan anak muridnya yang bernama Alice yang secara tak langsung akan
menghubungkan Dara dengan Ayah Alice yang seorang duda.
“Hendaklah bersyukur atas apa
yang kita miliki, jangan merisaukan apa yang tidak kita miliki.” – hal. 51
“Rumah tangga yang langgeng
itu nggak terjadi begitu saja. Itu butuh usaha keras. Salah satunya, butuh
pasangan yang saling jatuh cinta berkali-kali dengan orang yang sama. Orang
yang sejak awal sudah membuatnya mengucapkan sumpah setia.” – Brad
R
E V I E W
Setelah
Brad di buat resah karena penantiannya dengan jawaban Dara untuk lamarannya di
Hatiku Memilihmu, di buku Sepertiga Malam di Manhattan kita akan menelusuri
kembali kehidupan Brad dan Dara dengan suasana yang berbeda. Karena mereka
sudah terikat dengan ikatan pernikahan selama empat tahun di Amerika. Kehidupan
yang semua orang tahu bukanlah akhir dari sebuah kisah yang happy ending,
namun pernikahan adalah awal untuk megarungi hidup berdua pasangan yang
terjalin dengan saling menjaga kepercayaan satu sama lain.
“Hidup pastinya nggak akan
mulus. Ini dunia, bukan surge, jangan harap kita bisa bahagia setiap saat. Lagi
pula, pernikahan lo belum tamat. Ini cuma kerikil kecil, bisa terjadi dalam
hubungan suami-istri mana saja.” - Keira
Pelakor.
Sebutan yang ‘mungkin’ cocok untuk Vienna, yang juga di awal tahun 2018 sedang
viral karena hadirnya orang ketiga di dalam sebuah pernikahan orang lain. Namun
di cerita ini, Vienna tidak berniat untuk merebut Brad dari Dara, tapi dia
menawarkan sesuatu yang Dara belum bisa berikan setelah empat tahun pernikahan
mereka. Siapa yang tidak jatuh cinta dengan sosok Brad di saat ia bermain
pianonya, semua orang seakan terkesima dengan permainannya sekaligus menambah
nilai tambah karena ketampanannya dan Dara pun mengakui hal tersebut disaat ia
melihat langsung permainan Brad di atas panggung.
"Apa kamu nggak bosan hanya mencintai satu orang?" - Vienna
Diceritakan
menggunakan POV 3 dari setiap sudut pandang tokohnya, membuat aku paham dan
memahami bagaimana keresahan Dara disaat Brad yang tiba-tiba dekat dengan
seorang perempuan yang berparas Indonesia. Brad yang dipusingkan dengan
ketidakpercayaa Dara akan hubungannya dengan Vienna yang memang hanya sekadar
teman kerjanya. Dan Vienna kenapa ia begitu nekat untuk mendekati Brad sampai
rela menyusul ke New York demi kedekatannya dengan Brad dan mengungkapkan
secara blak-blakan tentang perasaannya ke Dara yang tak lain adalah istri Brad.
Di bagian Vienna aku nggak menyalahkan kelakuan Vienna yang luar biasa nekat
itu. Siapa sih yang bisa mengontrol
perasaannya kepada orang lain, walaupun si laki-laki sudah bersuami pun. Bukankah
cinta tidak memandang siapa aku dan siapa dia? Hehehe… tapi jangan terlalu
cepat menyimpulkan dan menyamakan novel ini dengan cerita orang ketiga pada
umumnya, karena karakter Brad menyimpan sesuatu yang cukup memorable.
Penasaran?? Baca deh buku ini J
J
Selalu
suka dengan gaya penulis dalam menuturkan bahasanya yang sederhana. Dengan
konflik yang komplit. Misteri dan tanda-tanya di setiap lembarannya yang
ditebar secara halus membuat pembaca tidak bisa berhenti untuk mencari tahu
kelanjutannya. Kejutan-kejutan kecil yang disiapkan penulis sukses menjaga
minat baca hingga akhir. Walaupun plot cerita terkesan lambat, namun tidak
membuat aku menemukan setitik pun kekurangannya. Malah novel ini bisa dikatakan
sangat sempurna dengan nuansa islami yang pas yang tidak terlalu dominan, tapi
cukup melekat untuk jadi idenditas.
Banyak
pembelajaran yang bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama
untuk pasangan yang sudah menikah yang sering goyah karena komitmen. Dan
khususnya untuk yang jomblo, membaca novel ini bisa mengantisipasi kamu untuk
ke depanya dalam mengatasi masalah dalam rumah tangga, dan juga siap-siap untuk
dibuat baper karena nikmatnya pacaran dengan pasangan halal setelah menikah,
heheheh J J
Overall,
recommended pake banget novel ini. Harus baca.
Dan aku peringatkan novel ini diperuntukkan untuk berusia 20+ ke atas yaa.
Bukan karena adanya cuplikan adegan yang fulgar, tapi karena bahasannya memang
untuk yang dewasa.
Kalian
sedang mencari cerita tentang persahabatan? Jodoh? Pernikahan? Dan orang
ketiga? Wajib baca buku ini.
"Menerima apa pun yang terjadi dalam hidupmu. Bersyukur atas apa yang telah menjadi milikmu dan jangan terlalu terobsesi dengan apa yang nggak bisa kamu miliki. Itu namanya ikhlas." - Brad
R A T I N G 5/5
Sama-sama mbak :)
ReplyDelete