Konten [Tampil]
Holaa..
Welcome to my Blog ☺☺☺
Kali ini aku membawa kabar baik untuk kalian yang sudah nggak sabar buat meluk buku dari penulis Vachaa. Ada yang sudah baca cerita versi dari buku ini di Wattpad? Jika belum, jangan bersedih, karena kalian bisa meluk buku ini dan miliki secara langsung dan sebelum itu kalian harus ikuti dulu rangkaian blog tour dan giveaway buku Rain Sound ini.
Sebagai pembuka seperti biasanya, aku akan memposting tentang apa-apa saja yang aku kepoin dengan penulis dibalik proses penulisan buku Rain Sound ini.
Sudah penasaran??
Yuk cuss langsung di simak saja ☺☺
1. Apakah ada kendala/kesulitan tertentu saat menyelesaikan naskah novel Rain Sound ini sebelum akhirnya diterbitkan oleh Penerbit?
2. Mengapa memilih karakter tokohnya ada yang membenci hujan dan ada juga yang tidak menyukai hujan? Apakah ada alasan tertentu?
3. Boleh ceritakan sedikit, kisah sedih dan senangnya dibalik penulisan Rain Sound ini?
4. Apa harapan penulis buat pembaca setelah membaca novel Rain Sound ini?
5. Tiga kata untuk novel Rain Sound?
"Kendala saat menerbitkan novel Rain Sound itu waktu revisi naskah. Jadwal revisinya bertepatan dengan jadwal deadline laporan kampus, jadi waktu itu aku sempat nunda-nunda revisi naskah :( "
2. Mengapa memilih karakter tokohnya ada yang membenci hujan dan ada juga yang tidak menyukai hujan? Apakah ada alasan tertentu?
"Iya, karena kebencian Pelangi pada hujan itu menghubungkan dia dengan Gilang yang notebene suka hujan. Mereka terhubung lewat hujan."
3. Boleh ceritakan sedikit, kisah sedih dan senangnya dibalik penulisan Rain Sound ini?
"Dulu tahun 2014, Rain Sound pertama kali dipost di Wattpad dan waktu itu hampir nggak ada yang baca. Aku sampai bertanya-tanya sendiri "ceritaku bagus nggak sih?", "Layak baca nggak ya?" dan lain-lain. Tapi aku mutusin untuk tetap lanjutin nulis dan nge-post di Wattpad walaupun yang baca cuma sedikit. Akhirnya Rain Sound rampung di thaun itu juga. Tahun 2017, aku dihubungi Penerbit dan diberi kesempatan untuk menerbitkan novel Rain Sound. Aku seneng banget, akhirnya cerita yang dulu nggak banyak pembacanya bisa terbit dalam bentuk buku."
4. Apa harapan penulis buat pembaca setelah membaca novel Rain Sound ini?
"Aku berharap pembaca terhibur dengan kisah Pelangi dan Gilang. Buat pembaca yang masih sekolah, aku berharap bisa menikmati masa sekolah seperti para tokoh di novel ini. Buat pembaca yang sudah lama lulus sekolah, aku harap novel ini bisa membawa kembali ke masa putih abu-abu."
5. Tiga kata untuk novel Rain Sound?
"Cerita masa SMA (?)"
TENTANG PENULIS
Vachaa lahir di Makassar, tepat 70 tahun setelah Sumpah Pemuda. Seorang introvert. Suka menulis sejak SD. Brcita-cita menguasai banyak bahasa dan keliling dunia. Saat ini masih berstatus mahasiswi di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Rain Sound adalah novel pertamanya yang diterbitkan.
Vachaa dapat dihubungi melalui:
Wattpad : http://wattpad.com/user/vachaa
Istagram : vxchaa
Email : viafacha@gmail.com
Untuk kalian yang masih penasaran dengan sesi wawancara bareng penulis, kalian masih bisa ikuti sesinya di blog-host lainnya.
Berikut link blognya;
Cerita masa SMA. Terinspirasi dari kisah pribadi kah? 😂 Btw, aku penasaran banget sama Pelangi. Pengen tau kenapa dia ga suka ujan
ReplyDeleteowalah ini novel terbitan pertama ka vacha ya.. keren pokoknya, perjuangannya ternyata gak mudah yaa..
ReplyDeletedan satu hal itu semua karena ketekunan ka vacha dan kemauan yang kuat. btw, baru juga kemaren lulus sekarang klo baca Rain Sound rasanya harus flashback ke zaman SMA lagi .. gak nyangka dah senior :v
Wow ... penantian panjang 2014 ke 2018 ga sebentar lho... salut sama kak Vachaaa
ReplyDeleteSepertinya jika kangen masa SMA wajib baca Rain sound biar langsung terobati hehe
ReplyDeleteCerita masa SMA ini selalu bikin de javu, wkwkwk... Wow lumayan lama juga ya penantiannya, tapi alhamdulillah terbayar dengan terbit di twigora ❤
ReplyDeleteMeskipun awalnya nggak ada yang baca, tapi penulis tetap tekun melanjutkan ceritanya. Dan akhirnya sekarang berbuah manis.
ReplyDeletePengalaman yg inspiratif banget.
dari obrolan dengan penulis, kita bisa belajar, bahwa menulis bukan tentang sebanyak apa pembaca yang membaca, tapi sebesar apa usaha kita untuk menyelesaikan tulisan itu...
ReplyDeleteRoro keren juga ya bisa nemuin naskah ini, padahal kata penulisnya sendiri dulu jarang ada pembacanya.
ReplyDeleteWow pastipasti keren banget ceritanya.aku selalu suka baca cerita SMA, karena bikin nostalgia gitu.
ReplyDelete