Konten [Tampil]
Hersekti Prajwalita akhirnya jatuh cinta untuk
pertama kali dalam hidupnya.
Edward Wolfgang Kilmer jatuh cinta untuk kedua
kali setelah bertahun-bertahun merana sejak istri tercintanya meninggal dunia.
Michael Kilmer tak menyangka perasaan sayang dan
pedulinya kepada sang sahabat perlahan berubah menjadi cinta.
Masalahnya, bagaimana jika tiga kisah cinta itu
terjadi di kuali yang sama, dan apakah benar perbedaan usia hanya perkara
angka?
Kilas Balik The Age Between Us
Bagiku cinta adalah permainan siapa yang menyerah duluan. – hlm. 2
Lita
di vonis mengidap commitment phobic oleh
sahabatnya Nad yang sebenarnya adalah tidak benar. Kehidupan yang menimpa kedua
orangtuanya di masa lalu tidak membuatnya trauma dan membenci laki-laki, hanya
saja Lita bingung untuk menentukan laki-laki idaman yang diinginkan oleh dirinya
sendiri. Sehingga setiap ada pacarnya yang ingin menaikkan level hubungan
mereka ke tingkat yang lebih serius, Lita lebih memilih memutuskan pacarnya itu
dan tidak mengambil pusing dengan sifatnya itu yang ‘mungkin’ akan menyakiti
mantan-mantannya
Ya ampun, Lit. You know, gue tahu cepat atau lambat kecuekan berlebihan lo dalam memutuskan hubungan itu akan berbuntut mengerikan. Laki-laki itu seperti singa di padang pasir, kalau lo usik, lama-lama mereka bisa ngamuk! Kalau terjadi apa-apa, penyesalan lo nggak aka nada gunanya, tahu nggak?!. – hlm. 43
Hingga
pertemuan pertama dan keduanya dengan sosok laki-laki yang ia yakini berumur
40-an membuatnya terjebak dalam pusaran debaran jantungnya yang tidak biasa.
Dan yang sangat mengejutkan ternyata umurnya dua kali lipat dari Lita dan sosok
yang memintanya memanggil Ed itu adalah ayah sahabatnya sendiri, Mike. Lita
semakin bertanya-tanya apakah dunia sekecil itu?? Untuk pertama kalinya dalam
hidup Lita bisa merasakan yang namanya jatuh cinta tapi sayangnya cintanya
tidak seindah cerita-cerita romance yang manis dan happy ending.
Setelah
5 tahun berlalu istrinya meninggal Ed memberanikan diri untuk kembali ke tanah
air sekaligus ingin mencari kebutuhan toko buku yang akan dibukanya untuk
mengenang sang istri melalui perusahaan yang di kelola oleh anaknya, Mike yang
ternyata juga bekerja sama dengan Lita. Si gadis yang mebuatnya jatuh cinta
untuk kedua kalinya. Tapi sayangnya saat tahu Mike anaknya juga mencintai gadis
yang sama, dimana mereka yang sudah bersahabat sejak lama seakan menenggelamkan
Ed ke jurang karena merasa sudah mengkhianati anaknya sendiri. Dan ia lebih
memilih membahagiakan sang anak ketimbang dirinya sendiri. Ed sudah cukup tahu
untuk tidak kembali menjalin hubungan dan menghancurkan anaknya sendiri yang
selama ini ia tahun Mike tidak pernah dekat dengan seorang perempuan pun
kecuali Lita.
Ntah
sejak kapan tiba-tiba perasaannya kepada Lita mulai aneh dan ia mulai takut
jika Mike mengakui perasaannya, Lita akan meninggalkannya seperti mantan-mantan
Lita sebelumnya. Belum lagi hubungan Lita dan ayahnya yang tidak terlihat akur
satu sama lain. Perdebatan tentang cinta di antara keduanya membuat Mike berada
ditengah-tengah mereka. Namun bagaimana jika satu rahasia yang luar biasa menghempaskan
Mike ke jurang yang paling dalam? Seakan dunia seakan mengejeknya sendiri.
Kira-kira
bagaimaman kelanjutan hubungan mereka yang rumit yang tidak mudah untuk diurai
itu? Apakah Lita akan sekali lagi untuk bersikap egois dan kali ini ia memilih
apa yang dikatakan hatinya?
Book Review
Membaca
The Age Between Us ini berasa kita
berada di tengah-tengah labirin yang sulit kita jangkau pintu keluarnya. Yang seharusnya
kita tinggal memilih jalan mana yang ingin kita tempuh tapi tidak semudah itu. Rumit.
Dan mengajarkan kita akan banyak hal terutama terkait hubungan percintaan. Menerima
datangnya cinta atau mengingkarinya.
Cinta
dengan perbedaan usia yang mencolok seperti Ed dan Lita mungkin di Indonesia kita sendiri masih
di anggap tabu sekali. Bahkan masih ada yang mencemooh dan menganggap remeh
mereka yang menjalin hubungan tersebut. Padahal seperti kita tahu, bahwa yang
menjalankan mereka tapi ributnya satu kompleks bahkan mungkin bisa viral satu
Indonesia.
Kita
semua pasti tahu cinta itu buta. Jadi tidak memandang apapun. Baik dari segi
harta maupun umur sekalipun. Tapi yang terjadi pada Lita cukup rumit dan aku
pribadi pun sebagai pembaca ikut bingung dan dibuat penasaran dengan pilihan
Lita. Apakah Mike atau Ed yang akan dipilih. Mungkin agak beda kalau urusannya
cinta segitiganya bukan dalam hubungan anak dan ayah.
Penulis
meramu kisah mereka dengan bahasa yang mengalir dan mudah dipahami dan tidak
berbelit-belit. Apapun yang ingin disampaikan penulis melalui kisah mereka
tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Realistis. Tidak ada drama. Narasinya juga
pas nggak berlebihan. Dengan jumlah halaman yang termasuk banyak karena lebih
dari 500 halaman buku ini termasuk asyik untuk diikuti. Tidak ada kata jenuh
dan bosan yang menghampiri saat aku membacanya malah sebaliknya, aku semakin
dibuat hanyut dengan kisah mereka. Dan aku suka sekali. Dan rasanya aku akan
menobatkan buku TABU ini menjadi buku favoritku di tahun #2020 ini.
Yang
aku suka dari buku ini tuh cara penulis mendeskripsikan hubungan dan
logika-logika di antara hubungan mereka itu. Gimana ya cara bilangnya, pokoknya
penulis merangkai kata-katanya tuh nggak buat kita pembaca sampai mengernyitkan
bingung, malah aku pribadi ‘oh iya juga yaa” gitulah. Dan juga aku suka bagian
Mike dan Lita dengan pekerjaan mereka yang lumayan menambah wawasan aku juga,
tentang bagaimana pekerjaan seorang kurator dan ribetnya menyiapkan ini-itu
sebelum hari H nya. Dan seluk beluk sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
galeri seni. Risetnya tuh kerasa nggak setengah-setengah, nggak hanya sekadar tempelan belaka. Suasana perkantorannya pun terasa sekali. Dengan gaya bahasa penulis yang sangat mudah buatku membayangkan
bagaimana kesibukan pegawai-pegawai dalam perusahaan Mike. Terasa nyata.
Diceritakan
dari sudut pandang orang pertama dari Lita membuat kita sangat-sangat memahami
bagaimana perasaan Lita saat dituduh temannya mengidap phobia yang sebenarnya tidak. Terus perasaannya kepada Ed tapi Ed
nya malah nggak mau menyakiti Mike dan bersikap egois. Disini aku malah salut
sama pendiriannya Lita yang memang bersikap logis menurutku. Dimana cinta yang
dirasakannya tuh nggak bisa dipindah-pindah walaupun umurnya dengan Ed beda
jauh dan permintaannya Ed untuk Lita agar Lita mau memikirkan perasaannya Mike.
Justru disini tuh aku kesal sama Ed, sepintas Ed ini plin-plan dengan pilihan
dan keputusannya sendiri. Pagi memilih A terus tiba-tiba beberapa jam kemudian
berubah jadi Z, kan kesel. Aku aja kesal bangett gimana dengan Lita yang
mengalaminya sendiri coba. Sungguh emosinya Lita kerasa banget disini. Disatu sisipun
aku bisa maklum juga dengan kegalauan Ed, karena yaah siapa coba nggak
binggung, mencintai orang yang sama yang dicintai anaknya juga. Sudah aku
bilang kan hubungan cinta mereka tuh rumit. Makanya gregetan banget pas baca
kisah mereka.
Cinta itu satu perasaan yang bisa menyembuhkan, tapi juga membuat luka. Datangnya kadang tak bisa kita rasakan, tahu-tahu ada, kemudian dengan seenaknya menoreh lara. Sesuatu yang mampu mengubah karakteristik seseorang menjadi orang baru yang sama sekali tak pernah terbentuk sebelumnya. – hlm. 320
Harapan
aku dengan adanya kisah Lita-Ed-Mike ini bisa membuka mata hati masyarakat
Indonesia terutama terkait dengan hubungan yang terbentang karena jarak umur. Aku
pribadi pun kadang masih terasa sulit membayangkannya. Walaupun kadang yaa
cinta tidak bisa kita tentukan arahnya, ia datang dengan sendirinya. Apalagi ini
dengan anak dan ayah, hadeuuuhh aku puyeng ngebayanginnya. Suerr deh.
Disini
aku tidak akan menjabarkan karakter tokoh-tokohnya ya sengaja. Kalian harus
baca sendiri bukunya. Karena jujur aku tuh rasanya mau ungkapin semuanya gitu
tentang buku ini, karena aku uda gregetan banget, tapi biar adil biar kalian
juga ikut ngerasain apa yang aku rasakan saat sedang membaca dan setelah
membaca buku ini. hohohoho J
Oiya
aku sedikit bingung dibagian masa lalu keluarganya Lita. Tidak terlalu dibahas.
Dan aku sebenarnya cukup penasaran, kemana si Ayah Lita ini. apalagi semenjak
pamannya muncul tidak dijelaskan secara ringkas gitu, ditambah lagi dengan
ibunya yang masih ketakutan. Yang ingin kutanyakan apa tidak ada rasa trauma dan
amarah gitu saat berbincang dengan si paman. Yaa mungkin disini balik lagi ke
selera pembaca aja sih. Aku janggal aja dibagian ini. atau mungkin penulis sedari
awal memang ingin fokus pada kisah kerumitan cinta segitiga para tokoh
utamanya.
Yaah
pada intinya melalui kisah mereka ini dapat kita simpulkan bahwa perasaan
disaat kita sedang jatuh cinta itu tidak bisa kita kontrol arahnya mau kemana
sesuai keinginan kita. Karena cinta datang tanpa kita tahu dan kemana
tujuannya. Seperti yang di alami Lita dan Ibunya. Lita jatuh cinta kepada Ed
yang berumur dua kali lipat darinya, walaupun ia tahu Ed adalah ayah
sahabatnya. Tapi ia tidak bisa menghilangkan perasaannya itu sesuka hatinya. Begitu
pun ibunya. Karena cinta dan berharap dengan memberi suaminya kesempatan kedua ‘mungkin’
sang suami akan berubah. Tapi siapa yang tahu, manusia hanya bisa berharap. dan
siapa yang tahu dibalik keputusan yang kita pilih apakah kebaikan yang datang atau
malah kesengsaraan yang akan menghampiri. Begitu pun dengan Ed dan Mike yang
tidak menyangka akan memiliki perasaan kepada orang yang sama. Begitulah cinta.
Ntah kejam dan anugrah. wkwkwkw
Cinta nggak bisa dipaksakan, cinta nggak bisa disegerakan, atau ditunda, dia datang begitu saja, tak bisa ditawar, tak bisa ditolak. – hlm. 399
Secara keseluruhan buku ini aku rekomendasikan
untuk jadi bacaan wajib kamu di bulan ini #ehh di tahun ini deh (aku saja akan
menobatkan buku ini sebagai bacaan favoritku di tahun ini, masa kaliang nggak
sih) J dan khsusus untuk yang berumur 18+
yaa, hehehe banyak pelajaran yang bisa kita petik melalui kisah mereka disini. Tentang
jatuh cinta.
See
you next review guys..
Stay
safe untuk kita semua. Dan semoga pandemi Covid-19 segera berlalu dan kita bisa
kembali beraktifitas seperti biasa lagi yaa.. #Aamiin...
Identitas Buku
Judul Buku : The Age Between Us
Penulis : Kincirmainan
Penyunting : Afrianty Pardede
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2020
Jumlah Halaman : 535 hlm
ISBN : 978-623-00-1308-9
Rating : 4.8/5
Post a Comment
Post a Comment