Cara Mudah Review Buku dengan Metode 5 Jari

31 comments
Konten [Tampil]
Cara review buku

Suka review buku? Nah, pas banget. Kali ini aku akan berbagi tentang cara review buku dengan menggunakan metode 5 jari yang ternyata sangat mudah bagi kamu terutama yang pemula nih. Nggak perlu binggung kok kalau mau mulai ngereview sebuah buku. Karena di tips yang akan aku bahas kali ini dijamin mudah dan buat teman-teman yang belum pernah ngereview pun bisa belajar dan memahaminya dengan cepat untuk memulai ngereview sebuah buku.

Ngomong-ngomong ngereview buku buat teman-teman seberapa penting sih? 

Buat pemula atau siapapun deh yang mau ngereview buku, harus tau dulu tujuannya untuk ngereview itu buat apa. Karena dengan kita tahu untuk apa tujuan ngereview yang kita buat itu pasti tanpa disadari akan mempermudah saat proses nulis reviewnya juga loh. 

Nggak percaya?
Ayok deh buktiin 😉

Buat Apa sih Ngereview Buku?


Buat aku pribadi, nulis review buku di blog ini tujuannya yang paling utama ya untuk diri aku sendiri. Kenapa? Karena aku tipe orang yang pelupa kalau menyangkut buku-buku yang sudah lama aku baca. Terkadang pengen tahu alur dari cerita buku lama, karena malas baca bukunya lagi (pengen secara instan tahu isinya yang seperti apa) ya aku nyarinya dari review-review yang sudah aku tulis di blog ini.

Tujuan yang kedua, kalau-kalau ada teman yang nanyak ke aku, misal karyanya kak Indah Hanaco yang rekomended banget bukunya yang mana. Nah aku langsung tuh ngubek-ngubek review di blog ini, nggak perlu mikir keras. Tinggal aku search aja nama kak Indah. Karena kalau bukunya aku suka dan masuk dalam buku-buku favoritnya aku, pasti dalam ulasannya aku ada tulis "overall, aku suka banget sama buku ini (aku jabarin lagi deh tu poin-poin yang aku sukanya apa) dan buat kalian wajib baca buku ini". Kurang lebih seperti itu. Tulisan ini untuk menandakan dan pengingat buat diri sendiri saja kalau buku yang aku review itu jadi favorit.

Terus tujuan lain aku ngereview itu, ya untuk berbagi. Karena di saat aku nulis review terus aku posting baik itu di Instagram maupun blog, kalau ada yang berkomentar 'cuma' bilang terima kasih dan syukur Alhamdulillah kalau-kalau ada penerbitnya langsung dan penulis yang komentar aku senang banget. Berarti oh review aku selain bisa nyenengin diri sendiri juga bisa buat banyak orang senang dan juga bisa jadi tempat mereka untuk cari referensi buku bacaan. 

Bisa menyenangkan orang lain membuat kita merasa puas kan ya dengan apa yang kita tulis, berbagi dan kita perbuat? Nah begitulah yang aku rasakan selama ini setiap menulis review buku. 

Aku sendiri mulai fokus untuk menulis review buku dari buku-buku yang sudah selesai aku baca itu tahun 2016 sekaligus pertama kalinya aku membuat blog buku ini. Yep aku mulai ngereview-nya diblog ini juga. Pada saat itu kebetulan banyak teman-teman blogger buku lainnya yang jadi penyemangat aku banget yang saat itu akunya masih newbie belum paham apa-apa tentang dunia perbukuan.

Baca juga:

Ngereview Buku di Platform Instagram


Namun, pada setahunan berjalan pelan-pelan para blogger buku ini mulai pindah ke platform IG.  Dan sampai hari ini semakin banyak saja para booklovers dan bookstagram/bookstagrammers yang mulai berbagi buku bacaannya di IG (bisa kalian ceki-ceki sendiri melalui hastag #bookstagram di IG kalau penasaran ☺)

Nggak hanya selebgram dan travelgram, pecinta buku juga punya julukannya di IG yaitu bookstagram.

Bookstagram adalah sebutan untuk mereka yang pencinta buku yang kemudian memposting hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan mereka bersama buku lewat postingan Instagram.
Biasanya para bookstagram ini nggak hanya memposting ulasan saja sih, tapi juga dibarengin sama foto-foto bukunya. Namanya juga Instagram, pasti ya harus ada foto kan. Nah ini sekaligus membuat mereka/aku untuk terus mengasah kemampuan masing-masing nggak hanya tentang bagaimana cara berbagi informasi terkait buku-buku tapi juga belajar fotografi.

Review buku di Instagram

Ngomongin tentang Instagram, beberapa bulan yang lalu Alhamdulillah aku mendapat kesempatan untuk mengulas atau ngereview buku terbarunya kak Desy Miladiana yang berjudul Lose or Love Her Again.

Nah di review kali itu, agak berbeda dari biasanya. Maksudnya berbeda, biasanya kami hanya mendapat titah ngereview sesuai cara masing-masing dalam mereview buku dalam waktu 5/3 hari berturut-turut sesuai kesepakatan bersama atau kadang sudah ditentukan juga. Berbeda pada bukunya kak Desy, kami mereview buku dengan menggunakan metode 5 jari untuk waktu posting tiga kali; satu minggu sekali dihari dan waktu posting yang sudah ditentukan.

Mulai bingung?
Sama. Aku juga bingung pada waktu itu. Sampai-ampai aku googling loh metode 5 jarinya itu, tapi nggak ketemu.

Biar nggak pada bingung lagi, yuk kita bahas poin-poin apa saja sih yang ada dalam cara review buku dengan 5 jari ini;

Cara Review Buku dengan 5 Jari


Awal mula aku tahu tentang 5 jari ini dari Mba Kiky yang pada saat itu bisa dibilang sebagai koordinator kami untuk menyukseskan rangkaian Booktour bukunya kak Desy. Jangan tanya asal muasal munculnya metode 5 jarinya ini ya, karena aku pun belum cari tahu lebih lanjut. Kayaknya ntar bakal aku wawancara deh Mba Kiky nya langsung terkait metode ini, wkwkwk.

Review buku dengan cara 5 jari

1. This book about

Di poin utama dalam metode review buku menggunakan 5 jari ini adalah kita menceritakan sekilas tentang isi bukunya secara ringkas saja. Nggak perlu panjang-panjang kali lebar kok. Poin-poin dalam cerita yang sekiranya cocok untuk menggambarkan secara umum isi bukunya tentang apa. 

Cara mudahnya, bayangkan saja jika ada yang bertanya kepada kita tentang bukunya kak Ika Vihara yang berjudul The Game of Love.   Nah, pasti saat itu kalau kita sudah baca bukunya, pasti bakal tahu dan ada gambarannya buku tersebut bercerita tentang apa kan. Begitulah yang kita tulis an yang akan kita posting di poin pertama review buku 5 jari ini. Ingat jangan sampai spoiler loh ya. 

2. I Like That

Di poin kedua ini, kita bisa menceritakan tentang apa yang disukai dari buku tersebut. Misalnya nih, suka sama alur ceritanya yang bikin baper dan hati meleleh, ya tuliskan saja seperti itu. Atau kita suka sama bagaimana penulis menggambarkan karakter tokoh utamanya dan chemistry yang terjalin pada pasangan tokoh utamanya, ya ungkapkan saja. 

Tulisnya kalau bisa jangan singkat-singkat ya, dijabarin lah sedikit biar yang baca postingan kita di IG nggak hambar gitu, tapi juga ikut ngerasain dan malah bikin penasaran sama bukunya. 

Bukankah tujuan lain dari review buku itu sendiri adalah 'meracuni' orang lain dengan bacaan buku yang sudah kita baca? 

3. I Wish That 

Ada saatnya saat sedang membaca ada timbul kekecewaan kecil atau rasa tidak puas yang kita rasakan saat membaca dikarenakan karena alur ceritanya kurang greget misalnya. Nah dari kekecewaan kecil inilah bisa muncul harapan-harapan yang kita inginkan ada pada buku tersebut. Semacam, satu atau dua khayalan pembaca yang nggak terkabul.

Bisa juga dari endingnya yang kitanya kurang puas, jadi secara tidak sadar, kita pasti berharap, 'maunya endingnya seperti ini saja, atau maunya karakter tokohnya jangan kayak gitu' dan lain sebagainya. 

Jadi di poin ketiga ini, tulislah apa yang kita harapkan ada dibuku yang akan kita review tersebut.

4. One Thing

Di poin ke empat ini kita bisa menjelaskan tentang hal-hal yang sekiranya sama dan related dengan kehidupan kita sehari-hari. Misal ada kejadian atau kutipan dan pepatah yang juga terjadi pada alur ceritanya. 

Atau bisa juga kita menceritakan tentang hal-hal yang nggak kita sukai pada buku tersebut. Atau  mau nanyak secara tidak langsung ke penulisnya kenapa bisa membuat alur ceritanya yang seperti ini, juga boleh hehehe  Untung-untung kalau penulisnya mau menjawab di kolom komentar postingan kita kan.

5. I Think

Di poin terakhir ini seperti halnya saat kita mereview buku dengan cara review pada umumnya, pasti ada poin-poin pembelajaran yang kita dapatkan dari membaca buku tersebut kan, nah begitu pun di 'I Think' ini.

Kita bisa meceritakan tentang pembelajaran apa saja yang kita dapat setelah membaca buku tersebut, atau mau merekomendasikan bukunya kepada siapa.

Misalnya buku yang akan kita review ada tentang begitu rumitnya persiapan pernikahan dan atau setelah menikah bagaimana sepasang suami istri menyikapi masalah-masalah kecil di dalamnya. Nah dari sini kita bisa tulis, kalau kita merekomendasikan buku yang sudah kita baca itu untuk mereka yang akan/mau menikah atau bagi yang sudah menikah. 

Gimana? Mudah bukan mereview buku menggunakan metode 5 jari 😊

Pada intinya untuk mereview buku itu ada caranya masing-masing tergantung dari sudut mana yang ingin kita ulas dari buku tersebut. Ada tipe orang yang ingin mereview sedetail mungkin dan ada juga yang sebaliknya. 

Untuk Metode 5 jari ini aku rasa nggak hanya di Instagram saja tapi bisa juga diterapkan bagi yang ingin mereview buku di blog. Apalagi dengan poin-poin yang sudah ada bisa menambah nilai plus postingan untuk bisa sesuai dengan parameter SEO blog kan ya  😉 karena sudah ada subheading-nya hehehe.

Sudah siap untuk mencoba step by step cara review buku menggunakan metode 5 jari ini? Nah buat pemula, ngak perlu bingung. Kamu bisa memulai ngereview buku menggunakan 5 jari ini. Ah iya, saran dari aku kalau memang ingin mereview buku, jangan lupa buatlah catatan-catatan kecil berisi hal-hal penting yang sekiranya bakal kita tulis di review nantinya (kalau kitanya gampang lupa). Tujuannya untuk mempermudah kamu saat ingin menulis review bukunya dan nggak buat bingung saat ingin memulai. Apalagi dengan menggunakan metode 5 jari ini.

Nah itu dia cara review buku dengan metode 5 jari buat pemula dan siapapun yang membutuhkan. 
Selamat mencoba 😉

Related Posts

31 comments

  1. Aku dari dulu pengen juga bikin review atau catatan tentang buku yang aku baca mba. Tapi pas mau nulis selalu blank, ga tau mau nulis apa. Aku bakal coba tips dari mba Pida nih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku dulu juga gitu mba.
      Tapi Alhamdulillah skrg setiap selesai baca 1 buku, aku lgsg nulis review nya mba, gk nunda² lg, hehehe
      Karna efek lgsg nulis setelah baca sama menunda review berbeda. Kl lgsg nulis semangat dan ingatan ttg isi bukunya masih segar banget 😊

      Delete
  2. Wah pastinya bakal kucoba nih saat nulis review buku

    ReplyDelete
  3. aku kalau ngereview buku masih sesuka hati aja nih mba, dan masih suka nulis spoiler. aku tuh tipe yang suka dispoilerin juga sih. kalau baca review gak dispoilerin kadang juga males bacanya. asal jangan spoiler ending aja sih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaahh, aku malah jadi kesel kalau review yang aku baca ada spoilernya :D
      Krn ngebuat mood bacaku jd anjlok, wkwkwk

      Delete
  4. Aku salahsatu orang yang ingin buat bookstagram, hehe. Tips ini sangat bermanfaat sekali agar review kita lebih terstruktur. Terimakasih mba pida atas sharingnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Mba :)
      Ayokk mba, siapapun bs kok jd bookstagram, bebass :)

      Delete
  5. Wah makasih tips 5 jari ini yang ku cari..

    ReplyDelete
  6. Sejak mutusin nge-review buku, entah kenapa jadi hapal beberapa poin menarik di bukunya. Biasanya kan kelupaan saking kelebihan bacaan. 😅
    Makasih tips 4 jarinya yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lima jari maksudnya haduuuh 😅

      Delete
    2. Kalau aku biasanya selagi baca, aku juga siapin catatan kecil mba utk catat hal2 penting dr buku yg kita bacanya.
      Jadi lumayan membantu saat buat reviewnya :)

      Delete
  7. samaa niih, saya juga ada blog buku lho sebenarnya, dulu waktu masih sering baca buku dan bisa menamatkan beberapa buku dalam sebulan di sela-sela kesoksibukan bekerja, saya sempatkan juga tulis review setelah baca buku namun sekarang bisa tamatin 1 buku aja dalam sebulan itu sudah sangat luar biasa, hihih.
    Dan sekarang lihat kalau blog buku sudah mulai sepi, udah pada pindah ke IG ya, kemarin aja dapat buntelan dari BBI biasanya reviewnya dikerjakan di blog eehh itu requestnya di post di IG, hihih

    ReplyDelete
  8. Wah pas banget nih lagi pengen mulai nulis review buku...Jadi klo reviewdi IG, bisa jadi 5 posting ya Kak? 1 posting/poin? Beda dg review di IG.yg kelimanya bisa dirangkum dlm 1 blogpost ya..

    ReplyDelete
  9. Pasti seru nih kalau diimplementasikan ke buku non-fiksi...

    ReplyDelete
  10. Wah makasih tipsnya, aku dapet pelajaran baru lagi nih. Banyak banget buku yg setengah jalan dibaca haha.

    ReplyDelete
  11. Loh, iya. Ternyata lebih mudah ya. Kita juga memposisikan sebagai pembaca yang ingin tahu tentang buku sekaligus pendapat dari reviewer. Terima kasih tipsnya kak. Bisa kucoba juga nih nanti.

    ReplyDelete
  12. Kalau saya biasa review selewatan aja di Goodreads pas beres namatin satu buku. Kalau ngerasa masih kurang, biasanya karena bukunya yg kebangetan bagusnya, baru saya review panjang di blog.

    Teknik 5 jari ini kayaknya bisa juga dipake buat ngereview yg lain-lain ya, kayak film atau series gitu.

    ReplyDelete
  13. Baru tahu ada teknik 5 jari. Kalau pake ini reviewku bisa lebih lengkap kali ya. Langsung aku bookmark halamannya buat dibaca lagi nanti. hehe

    ReplyDelete
  14. Cocok banget nih informasinya buat konten kreator yang suka review buku

    ReplyDelete
  15. Wahh, pas banget artikel ini dengan kegiatan yg mau saya lakukan beberapa hari kedepan. Meresensi dan mereview buku. Sekalian bisa jadi konten blog juga
    Terima kasih banyak~~ saya izin bookmark yaa

    ReplyDelete
  16. Mbak Pida, bagus banget potograpy booknya deh. Aku juga mau belajar. terima kasih tipsnya, beberapa kali aku review buku kok nampaknya spoiler banget deh hihi. coba pake metode 5 jari ini deh buat next

    ReplyDelete
  17. makasi tipsnya mba, saya belum pernah mencoba meriview buku karena suku buku random haha. Menurut saya review yang bagus adalah ketika orang tertarik untuk membacanya, seperti trailer film, mungkin bisa diibaratkan begitu.

    ReplyDelete
  18. iya, sekarang lagi hapening ya mbak
    ngeriview buku di Instagram
    dengan metode 5 jari ini, mereview buku makin mudah ya mbak

    ReplyDelete
  19. samaa bangett aku pun pelupa parah kak, makanya pasti sedia notes deh buat catatan2 penting, menarik juga nih metode review 5 buku nya jadi bisa wrap up cerita apa yg ada dibuku sama dihubungkan sama kehidupan sehari-hari kita yaa

    ReplyDelete
  20. Aku juga suka mereview buku karena gampang lupa. Haha

    Dan aku baru tau ada metode 5 jari ini. Jadi saat mereview lebih mudah karena ada patokannya ya. Keren nih infonya. Thanks for sharing :)

    Bermanfaat banget buat aku.

    ReplyDelete
  21. Wah menarik mba. Aku baru tahu lho metode 5 jari ini. Apakah berlaku juga untuk review Film?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau untuk film aku belum pernah coba mba.
      Tapi nggak ada salahnya untuk di coba kan, mana tau cocok juga untuk review film

      Delete
  22. kudu dicatat kelima 'jari' nih, jadi simply ngereview kak, makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyepp, paling simple pakai cara 5 jari karna lebih ringkas dan poin2nya saja yang di tampilkan

      Delete

Post a Comment