Akhirnya setelah lama menunda-nunda, book review Miss Wanda karyanya Eriska Helmi ini tayang juga di blog.
Ada yang sudah baca?
Buku ini pas bangett niih dibaca buat teman-teman yang berprofesi sama dengan Wanda yaitu guru. Sekalian bernostalgia juga. Karena apa yang ada di buku ini tuh related banget dan hampir semuanya juga ada dan pernah kejadian di sekolahku terutama bagian si sales panci, wkwkwkw
Penasaran? Yuk simak ulasanku yaa.
Identitas Buku
Judul Buku : Miss Wanda
Penulis : Eriska Helmi
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2019
ISBN : 978-623-00-0615-9 (digital)
Blurb
Menjadi seorang guru yang disenangi para murid serta tunangan pengusaha kaya dan tampan, nyaris membuat hidup Wanda sempurna. Namun mimpi buruk selalu datang tiba-tiba, mencuri segenap kebahagiaan yang dimiliki. Kecelakaan telah merengut Bagas dari hidupnya, meninggalkan segenap kesedihan yang amat mendalam.
Ardhito sudah menaruh perhatian kepada Wanda sejak mereka bertemu pertama kali di sekolah. Namun dia mundur teratur sejak tahu bahwa Wanda milik Bagas, temannya. Ketika Bagas meninggal, dia memiliki celah untuk masuk ke hidup Wanda. Hanya sedikit, karena perempuan itu sama sekali tidak pernah melihat dirinya seperti cara orang-orang melihatnya, sebagai artis yang banyak dikagumi.
Apakah Wanda bisa bangkit dari keterpurukan dan menemukan kembali harapannya bersama Ardhito?
Kilas Balik Cerita Miss Wanda
Wanda atau yang sering disapa oleh anak didiknya dengan panggilan Bunda ini adalah sosok guru yang banyak digemari dan disayang anak-anak karena ia adalah sosok guru impian. Cantik, baik hati, dan pengertian. Kalau anak didiknya salah, ia bisa membuat anak tersebut mau mengakui kesalahannya, dan anak didiknya pun kalau sedang kena masalah jangan sampai berurusan dengan Bundanya mereka, karena mereka jadi tak enak hati dan merasa bersalah banget.
Punya tunangan yang kaya raya, tampan dan juga baik hati membuat hidup Wanda nyaris sempurna, hingga suatu hari kedatangan wali siswanya yang dikira sales panci terang-terangan mengaku jatuh cinta padanya itu ternyata berprofesi artis terkenal. *kasihan bener artis dikira sales panci 😂
Wanda risih bangetlah. Siapa coba yang nggak risih dan bikin nggak nyaman digodain secara terang-terangan sama wali murid. Artis pula. Untuk ganteng, tapi tetap saja nggak bikin Wanda luluh. Karena Wanda ada calon suami yang nggak kalah tampan dari si artis juga kaya raya.
Hingga satu hari sang tunangan yang tinggal menghitung hari itu akan menikahinya pergi selamanya dari hidup Wanda. Hidup Wanda jadi jungkir balik dibuatnya. Seakan kebahagiaan tidak merestui hidupnya untuk bahagia dengan sang kekasih.
Wanda terpuruk pasti. Ia merasa tidak sanggup hidup lagi, karena disemua sudut tempat baik di rumahnya ataupun di sekolahnya Bagas pernah berdiri dan menjadi tempat kenangan mereka bahagia.
Dilain sisi Ardhito sadar kalau Wanda adalah tunangan temannya sendiri. Tapi melihat kondisi Wanda yang terpuruk membuatnya sedih dan menawarkan pertemanan walaupun ia tetap berharap bisa menggantikan posisi Bagas dihatinya.
Selagi kamu belum bilang iya, aku belum akan menyerah. Walau harus menunggu, itu nggak jadi masalah. - hal. 146
Bagas terlalu baik buat dikhianati. - hal. 146
Kira-kira Ardhito akan berhasil nggak ya meluluhkan hati kerasnya Wanda yang sudah tertancap ke Bagas yang sudah pergi ke dunia lain?
Baca juga :
Review Miss Wanda - Eriska Helmi
Miss Wanda adalah salah satu dari sekian buku yang kubaca ditahun ini yang berhasil membuatku betah dan berhasil selesain dalam sekali duduk. Kalau nggak langsung tamatin jadinya kok kayak nggak tega sama Ardhito, heheh Udah ditolak cintanya, dituduh sales panci pula. Berasa kehidupan artisnya kurang sukses saja.
Padahal selama ini belum pernah ada yang menolak pesona tampannya kecuali Wanda. Kurang pamor nih kayaknya dikalangan guru.
Awal aku memilih bacaan ini aku nggak berharap lebih. Tapi setelah baca, aku malah menyesal kenapa baru baca ini buku. Walaupun dulu di wattpad pernah juga baca cerita Miss Wanda ini tapi dulu alur ceritanya berbeda, yang versi wp kayaknya lebih ke rebutan Miss Wanda deh kayaknya kalau nggak salah ingat aku. Yang pasti lebih asyik yang versi buku tentunya.
Versi buku jadi lebih asyik, seru, bikin senyum-senyum sendiri dengan tingkah Ardhito dan Wanda yang main kucing-kucingan. Percaya nggak sih seorang guru sempat-sempatnya main kucing-kucingan dengan wali murid 😂. Baru Ibu Wanda seorang kayaknya. Di sekolahkupun belum ada yang beginian, ehehhe
Dengan alur maju membuat cerita ini jadi asyik dan seru. Nggak hanya tokoh dewasanya Wanda dan Ardhito saja yang menarik perhatian, juga anak-anak didiknya Wanda yang punya porsi mereka masing-masing yang bikin alur cerita buku Miss Wanda ini jadi semakin seru. Terutama Mike dan Ari. Aku suka bagaimana cara mereka menghormati Bundanya. Kuterharu banget.
Yang bikin aku penasaran sampai akhir tuh, kehidupannya si Edel yang nggak dibahas lebih lanjut. Kayak nanggung gitu jadinya. Padahal penasaran abis. Tapi nggak papa juga sih, masih so far so good kok untuk alur ceritanya secara keseluruhan.
Dan juga bahasa Palembang yang nggak dibuat catatan kakinya. Buatku pribadi karena nggak asing sama bahasannya jadi ya masih enjoy buat bacanya. Karena bahasanya masih mudah untuk dipahami juga kok. Nggak sulit. Dan bahasa Palembang ini muncul saat Wanda pulang kampung aja sih, jadi nggak terlalu banyak. Masih oke buatku.
Bagaimana penulis menggambarkan perasaannya Wanda saat kehilangan Bagas related banget. Siapa coba yang nggak jatuh dan terpuruk disaat pernikahan sudah didepan mata terus tiba-tiba pasangannya meninggal. Setiap orang pasti butuh waktu yang lama untuk bisa move on. Itupun nggak bisa move on yang langsung bisa dilupain aja gitu, pasti bakal ada jejak kenangan yang terus diingat sama si doi.
Walaupun ada Ardhito yang terang-terangan mengaku sudah siap untuk mengisi setengah hati Wanda (yang setengahnya untuk Bagas). Siap dengan segala resiko. Puk-puk buat abangnya Ari.
Oiya, profesi Wanda yang seorang guru juga kusuka banget cara penulis menggambarkan suasana di sekolah dengan pola tingkah laku anak didik yang campur aduk, ada yang bandel banget, ada yang baik. Terus bagaimana persiapan dan kesibukan seorang guru mempersiapkan diri sebelum mengajar. Terasa sekali kehidupan sekolahnya, feelnya dapat banget.
Aku yang juga seorang guru ngerasa apa yang dibahas didalam buku ini related banget sama kehidupan guru pada umumnya. Yang bikin ngakak dan membekas banget tuh memang dibagian sales pancinya sihh. Nggak nyangka kalau penulis juga tahu tentang hal ini. Jangan-jangan penulis juga seorang guru nihh, wkwkwkw
Untuk karakter penokohannya, aku suka semua sihh. Walaupun diawal-awal aku rada kurang sreg sama tingkah pecicilannya si Ardhito yang ganjen banget sama Wanda yang jelas-jelas Ardhito juga tahu kalau Wanda sudah punya tunangan. Sama kayak Ari yang malu banget punya kakak artis tapi tingkahnya masya Allah banget 😂
Bagi saya, kamu seperti bintang. Tidak perlu tahu kenyataan bahwa kamu adalah milik orang lain atau bukan, tapi bintang adalah hal bebas yang bisa dinikmati semua orang. - hal. 76
Eyaaakk salah satu kalimat gombalan receh Ardhito saat sedang berbicara dengan Ibu Wanda. Masya Allah. Umur belum tentu mendewasakan seseorang itu ternyata benar adanya yaa 😆Ardhito bukti nyata, wkwkwk
Baca juga :
Tapi makin kesininya, tingkahnya jadi normal kok. Dan kusuka kegigihannya Ardhito. Dan dari Ardhito penulis seakan mau menyampaikan bahwa, kalau kita mau mencapai atau menginginkan sesuatu, berusahalah dengan keras. Jangan pantang menyerah. Karna usaha dan kerja keras nggak pernah mengecewakan hasilnya.
Nggak hanya tentang kegigihan saja, tapi tentang bagaimana merelakan seseorang yang hilang dalam kebiasaan hidup kita juga ada. Seperti halnya Wanda yang awal-awalnya sempat hampir melakukan sesuatu yang untungnya ditolong sama Ardhito. Yaa dibalik sifat dan kelakukan pecicilnya Ardhito, Ardhito sebenarnya baik kok, juga rajin menabung dan suka menolong terutama Wanda 😂
Overall, aku suka sama cerita Miss Wanda ini. Selain karena ceritanya yang related banget, alur ceritanya juga asyik. Ada lucu-lucunya juga. Jadi nggak bikin bosan justru sebaliknya. Jadi betah.
Well buat kalian yang lagi butuh cerita yang nggak bosenin, menghibur, plus bikin kocak sama tingkah tokohnya, wajib baca buku Miss Wanda karyanya Eriska Helmi ya. Walaupun bukunya terbit 2019 nggak bikin buku ini ketinggalan jaman kok sama alurnya. Tetap asyik untuk diikuti.
#happyreading
Sejak anak dua ak jarang bgt baca buku. Ini menarik nih jalan beritanya. Penasaran.. Pingin liat versi film/web seriesnya wkwk
ReplyDeleteWalahh aku jadi sulit ngebayanginnya nii, siapa yang bakal cocok peranin jadi Ardhitonya :D
DeleteJadi banyak masuk ke list bacaan. Bacanya aja, seminggu belum tentu satu buku selesai. Tapi novel yang ini, Mbak Pida bisa selesai dalam satu kali duduk. Jadi makin penasaran dah, pingin baca bukunya. Klo baca reviewnya sih, bacaan ringan. Kudu pinjem nih, di iPusnas. Ada, kan?
ReplyDeleteWkwkwkw, karena seseru itu mba, makanya bisa selesai dalam sekali duduk. Justru kalau ditunda-tunda makin penasaran sama nasibnya si Ardhito, hehehe
DeleteSeharusnya sih sudah ada mba, search aja dengan nama penulisnya..
Aku sih bacanya di Gramedia Digital mba :)
Hwkakaka aku juga guru tapi dulu.. hahahahaaaaa... sekarang jadi gurunya anak-anak hihi. Wah jadi penasaran nih..pasti gemes greget gitu ya bacanya hihi.... miss Wanda. Familiad...tapi nemu dimana ya judul ini sebelum baca ini hehhee...
ReplyDeleteBangett mba gregetnya.
DeleteJangan-jangan emang nama ibu guru mba kalii, heheheh
Boleh ni jadi buku bacaan asyik menemani ngabuburit di bulan ramadhan ini😇😇
ReplyDeleteCucok bangett mba..
DeleteGaskan.
Wah beneran penasaran nih sama bukunya, sepertinya menarik sekali. Jarang lho ada yg mengupas kehidupan pribadi seorang guru.
ReplyDeletePenasaran sama ceritanya. Ini bisa pinjam di i-pusnas mbak?
ReplyDeleteSama ih, aku juga cenderung lebih suka sama buku yang related sama kehidupan pribadi. Ya gak sih kak? Karena jadi lebih asik aja gitu bacanya😂
ReplyDeleteDari baca review ini sudah mulai terbayang karakter Ms Wanda ama Ardhito ini. Btw jadi inget dulu pas jadi guru juga 😂🙈
ReplyDeleteSedih amat artis di kira sales panci. Seru nih bukunya. Aku kalau baca buku yang seru model gini bisa cepat selesai.
ReplyDeletekayaknya kok pernah ada cerita film yg kek gini nih awal kasusnya.. jadi penasaran nih, jadian sama ardhito nggak ya akhirnyaa..
ReplyDeleteAku kok kepikirannya Ardhito yang artis itu ya wkk
ReplyDeleteTapi kasian banget si dikira tukang panci :D
ceritanyaaa seru bangetttt aku jadi penasaran mau baca lebih lengkap ....
ReplyDeleteJadi penasaran nih karakternya seorang guru, which is kita guru juga. Itu Ardhito-nya jadi salfok ke penyanyi Jazz Indo jadinya... :)
ReplyDeleteAku salut buat kamu dan teman trman lain yang masih suka dan sempatin membaca dikala kesibukannya. Review mu ini ringan tapi mengasikkan. Jaimdi ada bayangan tentang alur ceritanya.
ReplyDeleteketika didepan mata sudah terpampang tugas baca jurnal dan KTI, aku senang sekali menemukan review cerita fresh kaya gini :)
ReplyDeleteAsik banget sih reviewnya, jadi penasaran pengen baca. Secara pernah jadi guru juga, bedanya sales panci yang ke sekolah emang bener nawarin panci...heheheh
ReplyDeletePas baca ada "bahasa Palembang"nya aku sebagai orang sana langsung kepo untuk baca juga hahaha kayaknya ini ceritanya gak terlalu berat ya Mba? lebih ke ringan gitu? soalnya kebetulan lagi cari juga nih buku yang ringan gini ceritanya
ReplyDeleteAahh tema cinta cinta an ini mau sampe kapanpun bikin aku meleleh hihi seru gimana gitu ya
ReplyDeleteKak pida jadi pengen baca. Gemes banget sih sama Ari. Masih aja bertahan mendapatkan hatinya Miss Wanda yang jelas2 sudah diisi sama yang lainnya.
ReplyDeleteArdhito ini tipe-tipe bucin gitu ya, wkwk. Seru nih novel ringan kaya gini, pas dibaca saat lagi suntuk, biar otaknya nggak makin mawut hihi.
ReplyDeleteMenarik sekali nih kak pida... Jadi makin penasaran aku mbaaa
ReplyDeleteArdhito yg gombal kenapa aku yg jadi geli sendiri ya mba?? Aduh, bukunya menarik nih. Masukin list dlu
ReplyDeleteSejujurnya aku kurang suka sama genre yg kayak gini mbak pida, tp aku suka baca review nya :* mungkin kalo pas butuh refresh, coba baca2 buku jenis ini deh hahaha
ReplyDeleteJujur sih sebenarnya saya nggak terlalu suka genre romance gitu sih, tapi lebih suka baca review yang langsung to the point aja. Tapi sih saya juga lumayan suka sih baca romance mystery kyk twilight
ReplyDeletelihat reviewnya jadi penasaran pengen baca sendiri dah mbak, kebayang sosok wanda sama ardithonya loh akuh
ReplyDeleteMbak samaan kita, langganan gramedia digital. Aku mau cari ini ah belum baca, banyak banget reviewmu bukumu mba. Sebulan baca berapa buku?
ReplyDelete