Istri Kedua Gus - Anisa AE ini jadi satu novel yang bikin aku kesel sekaligus bingung. Bingung karena tumben-tumbennya aku nggak bisa berpihak ke karakter tokohnya. Yang awalnya pengen simpati sama nasibnya si "itu" ehh malah nggak jadi. Ck nggak penting banget ya pembuka review-nya 😂
Oke, abaikan saja!
Istri Kedua Gus - Anisa AE | Identitas Buku
Judul Buku : Istri Kedua Gus
Penulis : Anisa AE
Penerbit : Falcon Publishing
Terbit : April 2021
ISBN : 978-602-6714-64-0
Kilas Balik Cerita Istri Kedua Gus
Dari awal dipercayakan untuk jadi salah satu bagian dari first reader sebelum buku ini terbit, aku sudah dibuat penasaran sama kelanjutan bagaimana akhir dari kisah pernikahannya mereka (Nisa, Miftah, Gus Azam).
Gimana nggak penasaran coba, namanya juga first reader jadi novelnya memang beneran beberapa part saja, jadi begitu selesai aku baca, auto jadi penasaran banget. Nggak heran, begitu bukunya sampai rumah, dari 9 buku terbitan Falcon yang dikirim, langsung baca buku Istri Kedua Gus ini 😍 Sepenasaran itu memang aku sama pernikahannya Gua Azam.
Berawal dari kedatangan Gus Azam bersama Ning Miftah yang baru menikah ke rumahnya, Nisa dikejutkan dengan niat kedatangan mereka bahkan tanpa bertanya dan meminta persetujuan darinya, mendadak Nisa sudah mempunyai status baru sebagai istri kedua dari Azam.
Seburuk itukah aku? Sehingga harus menjadi istri kedua? - hal. 10
Terkejut? Tentu saja. Tapi Nisa mau bilang apa. Orang tuanya pun sudah menikahkannya tanpa persetujuan. Mau nggak mau, dihari itu juga Nisa ikut dengan Gus Azam dan Ning Miftah.
Ditinggalkan sendiri disebuah rumah sederhana tanpa ada kejelasan apa-apa, semakin membuat Nisa tidak respek sama sekali dengan suaminya itu.
Dilain sisi Ning Miftah mau berkata apa? Kalau suaminya dalam waktu satu bulan pernikahan mereka langsung menikahi perempuan lain, yang bahkan rupanya tidak cantik sama sekali. Sakit, perih, siapa coba yang rela dan ikhlas jika melihat suami berniat sekali untuk menikah lagi.
Sebenarnya bukan tanpa alasan Gus Azam memilih mencari dan menikahi Nisa. Sosok perempuan di masa lalunya yang selama ini sudah ia cari dan tinggalkan di masa lalu. Akibat perbuatannya juga Nisa mengalami kejadian yang membuat hidup keluarganya berantakan dan selalu berpindah-pindah tempat tinggal.
Review
Membaca buku Istri Kedua Gus ini sebenarnya aku ini cukup hanya sekadar membaca saja, terlalu berat buat dicerna sama otak dan pikiran polosku yang belum bisa mendukung tentang pernikahan poligami ini.
Walaupun diluar sana ada banyak juga kok yang berhasil dan ada juga yang berakhir dengan perceraian. Balik lagi ke kesiapan baik itu suami dan istri yang dimadu kali ya. Mungkin kelihatannya mudah sekali, tapi lambat laun bakal nggak tahan juga. Seperti yang di alami oleh Ning Miftah dan Nisa ini.
Aku bisa merasakan bagaimana pahitnya perasaan Miftah atas permintaan Gus Azam untuk menikah lagi. Bayangkan loh yaa mereka baru menikah belum lama loh, baru sebulanan tapi si Azam ini langsung sikat untuk nikah. Dan si Miftah pun mau-mau saja cariin keberadaan si Nisa. Maunya kan biar saja Azam yang cari sendiri. Nggak mau dimadu tapi cariin, hadeuuh plin plan bangett bikin greget deh aku pas bacanya.
Nisa, aku sama kesalnya juga sama dia ini. Padahal aku awal-awalnya uda respek nihh, sama pendiriannya, gigih dan tegarnya dia dengan kondisi yang memang sudah seperti itu. Mau diapain lagi. Tapii pas Nisa memilih "itu" uda deh, ambyar sudah.
Salah Gus Azam juga sih. Sebagai suami bukannya dia harus tegas ya. Dari awal pernikahan pun uda kelihatan nggak adilnya. Walaupun aku setuju juga sih sama dibalik alasannya kenapa menempatkan Nisa di rumah itu dengan guru pembimbingnya untuk mendalami agama.
Pokoknya baca buku ini harus punya ekstar sabar yang banyak sekali. Kalau kamu yang dari awal nggak suka sama cerita bertema poligami, ya sudahlah jauh-jauh sana.
Dibalik karakter tokohnya yang bikin greget dan bikin bingung dengan pilihan mereka yang plin plan (ya namanya juga cerita fiksi kan ya). Aku suka sama gaya berceritanya penulis, kak Nisa selaku penulis termasuk berani mengangkat ide cerita tentang poligami.
Untuk alur ceritanya menggunakan alur maju mundur dengan sudut pandang orang ketiga jadi kita sebagai pembaca bisa memahami bagaimana perasaan dari setiap karakter tokohnya, baik itu dari sisi Azam, Miftah, dan Nisa juga dan juga perasaan menjadi pihak istri pertama dan kedua. Tapi malah bikin aku kesal sama sifatnya Azam yang nggak tegas.
Aku suka bagaimana penulis menggambarkan perkembangan karakternya Nisa dalam mengatasi Insecure-nya dan bagaimana pilihan hidupnya untuk terus mendalami ilmu agama.
Iya dibuku ini kita akan dibawa ke masa lalunya Nisa, saat-saat dia mengalami insecure parah karena rupa wajahnya yang buruk karena kecelakaan.
Membaca kisah mereka dibuku ini tidak membuat kita kayak digurui kok, apalagi di dalamnya juga ada selipan-selipan ayat dan dalil agama untuk memperkuat jalannya cerita dan kisah rumah tangga. Apalagi ini poligami, sesuatu yang sampai sekarang kalau di kehidupan nyata agak gimana gitu kan yaa 😁
Pesan-pesan yang ingin disampaikan penulis dalam buku ini pun juga tersampaikan dengan baik. Walaupun ada beberapa narasi yang menurutku nggak penting untuk dibahas (ini balik ke selera baca masing-masing aja sih).
Well kabar baik dari buku ini, karena akan difilmkan. Makin nggak sabar dan semakin dibuat penasara,n sama siapa pemeran-pemerannya, karena aku pribadi nggak tau mau ngebayangin artis yang cocok.
Membaca kisah Istri Kedua Gus ini memberikan pelajaran hidup yang bisa kita ambil dan pelajari. Dari ikatan masa lalu dan janji yang terucap tapi tidak bisa ditepati, penyesalan yang datang terlambat dan terus mengendap lama hingga bertahun-tahun membuat semuanya hancur tanpa dikehendaki. Hanya penyesalan yang datang bertubi-tubi dan terus menghampiri. Gimana? Sudah siap untuk baca kisah mereka?
Penasaran sama ceritanya. Filmnya bakal di produksi kapan, ya? Tipe² Revalina S Temat gitu kali ya, yang jadi pemeran Nisa nya.
ReplyDeleteMasih lama mba, 7 tahunan lagi ntah. Kan emang prosesnya lama kan yaaa 🤭
DeleteWkwkwkw aku malah bingung ngebayangin pemeran artisnya siapa yg cocok. Nggak ada bayangan soalnya
Aku udah punya bukunya, tapi belum sempat baca, belom siap baca beginian :)) Disempetin ah biar bisa nulis reviewnya juga...
ReplyDeleteKuyy dibaca mbaa..
DeleteDitunggu juga postingan review-nya :)