Gerakan Gigi Bali Sehat, Bangkitkan Senyum Sehat Anak Desa

3 comments
Konten [Tampil]

Kakak, jangan lupa sikat gigi yaa!

Salah satu dari sekian pengingat dari ibu di masa kecil tentang pentingnya menyikat gigi. 

Menyikat gigi adalah salah satu kebiasaan yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Bukan hanya orang tua, anak-anak juga perlu menjaga kesehatannya dengan menyikat gigi setiap hari. Namun, sebelum itu pastikan juga sebagai orang tua kita juga perlu mengajarkan anak cara menyikat gigi secara tepat agar manfaatnya bisa dirasakan dengan baik. 

Gerakan gigi Bali sehat untuk anak-anak desa

Manfaat Mengajarkan Menyikat Gigi Sejak Dini Pada Anak

Cobalah untuk mengajak anak menyikat gigi bersama-sama agar anak lebih semangat dalam melakukan kebiasaan ini. Selain itu, gunakan juga sikat gigi khusus untuk anak sesuai dengan usianya agar prosesnya dapat berjalan dengan baik

American Dental Association (ADA) merekomendasikan untuk menyikat gigi dua kali sehari, yaitu di waktu pagi hari setelah makan dan di malam hari sebelum tidur. Sikat gigi pun sebaiknya dilakukan selama dua menit dengan pasta gigi yang dipercaya dapat mengurangi risiko gigi berlubang.

Ngomongin manfaatnya, tentu ada banyak sekali manfaat yang bisa ibu dan anak rasakan ketika mengenalkan anak menyikat gigi sejak dini, seperti:

1. Membuat Gigi Anak Tumbuh dengan Baik

Mengajarkan anak menyikat gigi sejak pertumbuhan gigi pertama membuat seluruh gigi anak dapat bertumbuh secara optimal. Proses menyikat gigi bisa menjadi stimulasi untuk gigi lainnya yang belum  tumbuh dengan optimal.

2. Mencegah Munculnya Plak Pada Gigi

Menyikat gigi membantu menghilangkan sisa makanan atau susu yang menempel pada permukaan dan sela-sela gigi. Jika melakukan kebiasaan menyikat gigi secara rutin, gigi anak akan bersih sehingga terhindar dari penumpukan plak yang bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi dan mulut.

3. Mencegah Bau Mulut Pada Anak

Membersihkan sisa makanan dapat mencegah timbulnya bau mulut. Selain itu, jangan lupa ingatkan anak untuk membersihkan lidahnya secara lembut. Tujuannya agar bakteri atau kuman yang menumpuk pada lidah dapat bersih secara optimal dan tidak menimbulkan bau mulut.

4. Membantu Mencegah Gigi Berlubang

Kondisi yang paling mengkhawatirkan adalah kondisi gigi yang berlubang pada anak yang masih sering terjadi yang salah satu faktornya karena disebabkan jenis makanan yang dikonsumsi. Karena itu, jangan lupa untuk selalu mengajak anak untuk membersihkan gigi agar kesehatan gigi dapat terjaga dengan baik.

5. Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak

Dengan membiasakan anak untuk menyikat gigi, membantu merangsang gusi untuk mengoptimalkan pertumbuhan pada gigi. Selain itu, menyikat gigi juga dapat membantu meningkatkan gerakan refleks dan terkendali pada anak.

Dari semua manfaat mengajarkan menyikat gigi diatas, apakah semua orang tua sudah melakukannya dengan benar dan tepat pada anaknya di rumah?

Tentu saja jawabannya adalah belum, bahkan mirisnya ada anak yang masih tidak memiliki sikat giginya sendiri. Terutama mereka yang tinggal di pelosok desa yang masih sulit dijangkau oleh informasi. Hal ini tentu disebabkan oleh beberapa faktor seperti perekonomian keluarga, hingga abai terhadap kesehatan terutama pada gigi.

Karena faktor inilah seorang dokter gigi muda dari Karangasem Bali bernama Komang Ayu Sri Widyasanthi berkeinginan memfasilitasi untuk mendukung kesehatan anak-anak melalui Gerakan Gigi Bali Sehat bersama empat orang temannya.

Ciptakan Gerakan Gigi Bali Sehat dengan 'Satu Sikat Gigi Berarti', Kembalikan Senyum Sehat Anak Desa

Berawal dari dokter Ayu mulai memasuki masa koas dan dipusingkan dengan mencari pasien dan hal lainya, rasanya ia perlu dan butuh me-recharge tubuhnya agar semangatnya kembali. Karena itu pula akhirnya ia memutuskan untuk bergabung bersama Komunitas Bali Baca Buku untuk melakukan aksi sosial bersama di desa Kintamani, Bali.

Sebagai seorang mahasiswa dari Fakultas Kesehatan di Universitas Udayana, melihat anak-anak bermain sambil belajar dengan riang gembira dapat memberikan energi positif bagi dirinya sendiri, karena bagi dokter Ayu melakukan aksi sosial bersama komunitas Bali Baca Buku saat itu adalah sebuah penyegaran.

Karena dokter Ayu berlatar pendidkan kesehatan, ia pun diminta untuk melakukan edukasi kesehatan kepada anak-anak disana tentang PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pada saat sedang melakukan edukasi, ia sangat terkejut dengan jawaban yang diberikan anak-anak ketika ia mengajukan satu pertanyaan.

Siapa disini yang tidak punya sikat gigi?

Yang mengejutkan semua anak-anak yang hadir mengangkat tangannya. Awalnya Ayu mengira anak-anak mengangkat tangannya karena berharap akan mendapatkan hadiah dari kakak-kakak yang berkunjung. Sayangnya bukan.

Ketika Ayu bertanya kembali kepada setiap anak satu persatu, ternyata memang benar adanya, dan alasan dibalik itu sangat mengejutkan. 

Ada yang mengaku mereka punya satu sikat gigi di rumah, tapi digunakan secara bergantian dengan anggota keluarga lainnya. Ada yang tidak punya sikat gigi sama sekali, mereka hanya menggunakan jari saja ketika ingin membersikan gigi, bahkan ada yang hanya membersihkan giginya mengunakan dedaunan. Yang lebih mirisnya, mereka tidak pernah memakai pasta gigi, tapi menggunakan sabun batangan.

Senyum anak desa bersama gerakan gigi bali sehat

Berawal dari situlah, Ayu berkeinginan membuat gerakan yang bisa memfasilitasi dan mendukung kesehatan anak-anak. Bagi Ayu, anak-anak adalah generasi penerus. Jika anak-anak sudah punya kebiasaan dan karakter sehat sejak dini, tentu akan sangat berpengaruh untuk hidupnya di masa depan, misalnya untuk pendidikan dan hubungan sosial.

Karena alasan itu pula yang membuat Ayu bersama empat temannya semakin yakin untuk mendirikan sebuah gerakan atau komunitas yang diberi nama Gerakan Gigi Bali Sehat.

Mulai berkampanye dengan tema "Satu Sikat Gigi Berarti", Ayu dan teman-teman menggalang donasi ke kerabat dekat, keluarga, teman-teman mahasiswa hingga para dosen dan mereka berhasil mengumpulkan sikat gigi dan pasta gigi sesuai yang diharapkan dan melakukan aksi sosial perdana di desa yang sama. Pada saat itu, Gerakan Gigi Bali Sehat masih bergandengan dengan Komunitas Bali Baca Buku.

Selain menyalurkan sikat gigi dan pasta gigi pada anak-anak, mereka juga memberikan edukasi tentang bagaimana cara menyikat gigi yang benar dan tepat. Seperti mengajarkan kepada anak-anak sebaiknya sikat gigi dilakukan dua kali sehari di waktu pagi setelah bangun tidur dan di waktu malam hari sebelum tidur. Untuk pasta gigi sebaiknya dilakukan sebanyak biji jagung, dan berkumur cukup tiga kali agar zat flourin yang terkandung dalam pasta gigi tidak hilang.

Selain memberikan edukasi, anak-anak juga diajak langsung untuk memperagakan cara menyikat gigi dengan alat peraga yang sudah disiapkan. Hal ini membuat anak-anak jadi lebih bersemangat karena aksi sosial yang dilakukan penuh dengan pengetahuan, keseruan dan keceriaan.

Tidak hanya berpusat di satu desa saja, Gerakan Gigi Bali Sehat terus melakukan donasi dan edukasi ke berbagai daerah pelosok lainnya, dan bahkan mereka juga memberikan pemeriksaan gigi gratis untuk merayakan 6 tahun jadinya Gerakan Gigi Bali Sehat di SDN 6 Tianyar Barat, Karangasem.

Gerakan Gigi Bali Sehat secara konsisten terus melakukan edukasi ke tempat-tempat yang sudah mereka kunjungi dengan cara memberikan kelas binaan. Biasanya mereka akan berkunjung kembali dalam kurun waktu dua minggu sekali dan tidak hanya fokus pada kesehatan gigi saja, tapi juga tentang pentingnya berperilaku hidup sehat dan bersih lainnya.

Selain memberikan edukasi, ketika berkunjung kembali ke desa yang sama mereka akan memberikan pasta gigi yang baru kepada anak-anak jika sebelumnya sudah habis. Pada saat sudah 3 bulan mereka akan kembali dengan menggantikan sikat gigi baru. Dengan adanya kelas binaan ini, mereka sangat berharap bisa menularkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada teman-temannya dan orang-orang disekitar mereka.

Fakta sukses gerakan gigi bali sehat

Fakta Sukses Gerakan Gigi Bali Sehat Demi Anak-Anak Penerus Bangsa

Mengingat misi yang dijalankan sangat berdampak terhadap kesehatan anak terutama pada gigi dan lingkungan, Gerakan Gigi Bali Sehat pun perlahan mulai dikenal dan diketahui banyak orang hingga tak jarang mereka pun diajak dan diundang untuk berkolaborasi di sebuah acara yayasan, universitas serta komunitas-komunitas tertentu untuk melakukan edukasi kesehatan bersama bahkan ada juga beberapa mahasiswa KKN mengajak kerja sama untuk sama-sama melakukan edukasi kesehatan di desa tempat mereka melaksanakan KKN.

Seiring berjalannya waktu, volunteer Gerakan Gigi Bali Sehat pun semakin bertambah jumlahnya dan mereka semua berasal dari latar pendidikan yang berbeda-beda, tidak hanya kesehatan saja, tapi ada juga dari Pariwisata, manajemen, arsitek dan masih banyak lagi yang ikut membantu demi terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat untuk anak-anak penerus bangsa.

Hingga kini selain mereka melakukan penggalangan donasi sikat gigi dan pasta gigi, Gerakan Gigi Bali Sehat juga sudah memiliki beberapa donatur tetap untuk terus mensukseskan dan melancarkan semua kegiatan sosial yang mereka lakukan untu anak-anak desa.

Maka tidak heran dengan niat yang tulus dibalik terbentuknya Gerakan Gigi Bali Sehat demi kesehatan anak-anak desa, pada tahun 2020 Gerakan Gigi Bali Sehat mendapatkan penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards di bidang kesehatan yang diberikan oleh ASTRA.

Harapan Gerakan Gigi Bali Sehat Tercipta, Senyum Sehat Anak Desa Terwujud

Harapan masa depan untuk gerakan gigi bali sehat

Besar harapan Ayu dan teman-teman untuk Gerakan Gigi Bali Sehat untuk anak-anak desa. Ia berharap gerakan ini terus berlanjut dengan banyak dukungan dari berbagai pihak dan volunteer yang terus bertambah agar edukasi tentang kesehatan yang akan diberikan dapat merata dan menjangkau seluruh desa-desa di daerah terpencil.

Semoga pada masa mendatang Gerakan Gigi Bali Sehat berjalan lebih baik lagi dan anak-anak bisa mendapatkan fasilitas Kesehatan dan banyak pihak yang mau bergabung menjadi relawan. Ujar Komang Ayu

Selain tetap memberikan donasi dan edukasi di kelas-kelas binaan yang dimiliki, Gerakan Gigi Bali Sehat dapat terus memberikan penanganan kepada anak-anak yang mengalami masalah pada gigi, seperti gigi berlubang, gigi yang sudah goyah dan masalah lainnya. 

Karena walaupun masalah gigi, mereka tidak bisa melakukan pemeriksaan sembarangan tanpa alat dan fasilitas yang memadai. 

Selain itu, Ayu juga berharap tidak ada lagi anak-anak yang kekurangan fasilitas kesehatan dan sikat gigi yang digunakan secara bersamaan.

Dari perjuangan Ayu mendirikan Gerakan Gigi Bali Sehat ini menyadarkan kita bahwa melakukan hal sekecil apapun akan berdampak sangat besar untuk mereka yang membutuhkan tanpa berharap imbalan apapun. Seperti halnya sikat gigi dan pasta gigi.

Mungkin bagi mereka yang tidak mengalami kesulitan perekonomian hal ini terlihat sepele dan kecil, namun berbeda bagi mereka yang perekonomiannya sulit hal ini sangat berarti sekali. Sesuai dengan misi Gerakan Gigi Bali Sehat Satu Sikat Gigi Berarti.

Wahai kamu, siapapun kamu. Kontribusi untuk bangsa tanda bahwa harapan nyata itu masih ada. Mulailah dari hal yang terkecil. Semangat kamu hari ini merupakan wajah baik untuk "Bersama, Berkarya, Berkelanjutan" demi masa depan Indonesia.

Sumber foto: Instagram @gigibalisehat
Newest Older

Related Posts

3 comments

  1. mulai dari hal kecil yaitu menjaga kesehatan diri salah satunya dengan merwat gigi agar sehat. Generasi sehat, Bangsa pun sehat Insyaallaaah

    ReplyDelete
  2. Kagum melihat bagaimana komunitas di Bali peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut.

    Saya setuju bahwa menjaga kesehatan gigi tidak hanya penting untuk penampilan, tetapi juga untuk kesehatan secara keseluruhan. Semoga gerakan ini terus berkembang dan semakin banyak orang yang termotivasi untuk menjaga kesehatan gigi mereka. Keep up the great work!

    ReplyDelete
  3. Pembiasaan baik memang harus dimulai selagi kecil, di usia muda. Jika sudah terbiasa dan konsisten, anak akan menjadikan kegiatan ini menjadi rutinitas biasa. Dan urusan kesehatan gigi memang gak boleh dianggap enteng karena jika sudah bermasalah, efeknya sangat mengganggu.

    ReplyDelete

Post a Comment