Gerakan Gigi Bali Sehat, Bangkitkan Senyum Sehat Anak Desa

49 comments
Konten [Tampil]

Kakak, jangan lupa sikat gigi yaa!

Salah satu dari sekian pengingat dari ibu di masa kecil tentang pentingnya menyikat gigi. 

Menyikat gigi adalah salah satu kebiasaan yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Bukan hanya orang tua, anak-anak juga perlu menjaga kesehatannya dengan menyikat gigi setiap hari. Namun, sebelum itu pastikan juga sebagai orang tua kita juga perlu mengajarkan anak cara menyikat gigi secara tepat agar manfaatnya bisa dirasakan dengan baik. 

Gerakan gigi Bali sehat untuk anak-anak desa

Manfaat Mengajarkan Menyikat Gigi Sejak Dini Pada Anak

Cobalah untuk mengajak anak menyikat gigi bersama-sama agar anak lebih semangat dalam melakukan kebiasaan ini. Selain itu, gunakan juga sikat gigi khusus untuk anak sesuai dengan usianya agar prosesnya dapat berjalan dengan baik

American Dental Association (ADA) merekomendasikan untuk menyikat gigi dua kali sehari, yaitu di waktu pagi hari setelah makan dan di malam hari sebelum tidur. Sikat gigi pun sebaiknya dilakukan selama dua menit dengan pasta gigi yang dipercaya dapat mengurangi risiko gigi berlubang.

Ngomongin manfaatnya, tentu ada banyak sekali manfaat yang bisa ibu dan anak rasakan ketika mengenalkan anak menyikat gigi sejak dini, seperti:

1. Membuat Gigi Anak Tumbuh dengan Baik

Mengajarkan anak menyikat gigi sejak pertumbuhan gigi pertama membuat seluruh gigi anak dapat bertumbuh secara optimal. Proses menyikat gigi bisa menjadi stimulasi untuk gigi lainnya yang belum  tumbuh dengan optimal.

2. Mencegah Munculnya Plak Pada Gigi

Menyikat gigi membantu menghilangkan sisa makanan atau susu yang menempel pada permukaan dan sela-sela gigi. Jika melakukan kebiasaan menyikat gigi secara rutin, gigi anak akan bersih sehingga terhindar dari penumpukan plak yang bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi dan mulut.

3. Mencegah Bau Mulut Pada Anak

Membersihkan sisa makanan dapat mencegah timbulnya bau mulut. Selain itu, jangan lupa ingatkan anak untuk membersihkan lidahnya secara lembut. Tujuannya agar bakteri atau kuman yang menumpuk pada lidah dapat bersih secara optimal dan tidak menimbulkan bau mulut.

4. Membantu Mencegah Gigi Berlubang

Kondisi yang paling mengkhawatirkan adalah kondisi gigi yang berlubang pada anak yang masih sering terjadi yang salah satu faktornya karena disebabkan jenis makanan yang dikonsumsi. Karena itu, jangan lupa untuk selalu mengajak anak untuk membersihkan gigi agar kesehatan gigi dapat terjaga dengan baik.

5. Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak

Dengan membiasakan anak untuk menyikat gigi, membantu merangsang gusi untuk mengoptimalkan pertumbuhan pada gigi. Selain itu, menyikat gigi juga dapat membantu meningkatkan gerakan refleks dan terkendali pada anak.

Dari semua manfaat mengajarkan menyikat gigi diatas, apakah semua orang tua sudah melakukannya dengan benar dan tepat pada anaknya di rumah?

Tentu saja jawabannya adalah belum, bahkan mirisnya ada anak yang masih tidak memiliki sikat giginya sendiri. Terutama mereka yang tinggal di pelosok desa yang masih sulit dijangkau oleh informasi. Hal ini tentu disebabkan oleh beberapa faktor seperti perekonomian keluarga, hingga abai terhadap kesehatan terutama pada gigi.

Karena faktor inilah seorang dokter gigi muda dari Karangasem Bali bernama Komang Ayu Sri Widyasanthi berkeinginan memfasilitasi untuk mendukung kesehatan anak-anak melalui Gerakan Gigi Bali Sehat bersama empat orang temannya.

Ciptakan Gerakan Gigi Bali Sehat dengan 'Satu Sikat Gigi Berarti', Kembalikan Senyum Sehat Anak Desa

Berawal dari dokter Ayu mulai memasuki masa koas dan dipusingkan dengan mencari pasien dan hal lainya, rasanya ia perlu dan butuh me-recharge tubuhnya agar semangatnya kembali. Karena itu pula akhirnya ia memutuskan untuk bergabung bersama Komunitas Bali Baca Buku untuk melakukan aksi sosial bersama di desa Kintamani, Bali.

Sebagai seorang mahasiswa dari Fakultas Kesehatan di Universitas Udayana, melihat anak-anak bermain sambil belajar dengan riang gembira dapat memberikan energi positif bagi dirinya sendiri, karena bagi dokter Ayu melakukan aksi sosial bersama komunitas Bali Baca Buku saat itu adalah sebuah penyegaran.

Karena dokter Ayu berlatar pendidkan kesehatan, ia pun diminta untuk melakukan edukasi kesehatan kepada anak-anak disana tentang PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pada saat sedang melakukan edukasi, ia sangat terkejut dengan jawaban yang diberikan anak-anak ketika ia mengajukan satu pertanyaan.

Siapa disini yang tidak punya sikat gigi?

Yang mengejutkan semua anak-anak yang hadir mengangkat tangannya. Awalnya Ayu mengira anak-anak mengangkat tangannya karena berharap akan mendapatkan hadiah dari kakak-kakak yang berkunjung. Sayangnya bukan.

Ketika Ayu bertanya kembali kepada setiap anak satu persatu, ternyata memang benar adanya, dan alasan dibalik itu sangat mengejutkan. 

Ada yang mengaku mereka punya satu sikat gigi di rumah, tapi digunakan secara bergantian dengan anggota keluarga lainnya. Ada yang tidak punya sikat gigi sama sekali, mereka hanya menggunakan jari saja ketika ingin membersikan gigi, bahkan ada yang hanya membersihkan giginya mengunakan dedaunan. Yang lebih mirisnya, mereka tidak pernah memakai pasta gigi, tapi menggunakan sabun batangan.

Senyum anak desa bersama gerakan gigi bali sehat

Berawal dari situlah, Ayu berkeinginan membuat gerakan yang bisa memfasilitasi dan mendukung kesehatan anak-anak. Bagi Ayu, anak-anak adalah generasi penerus. Jika anak-anak sudah punya kebiasaan dan karakter sehat sejak dini, tentu akan sangat berpengaruh untuk hidupnya di masa depan, misalnya untuk pendidikan dan hubungan sosial.

Karena alasan itu pula yang membuat Ayu bersama empat temannya semakin yakin untuk mendirikan sebuah gerakan atau komunitas yang diberi nama Gerakan Gigi Bali Sehat.

Mulai berkampanye dengan tema "Satu Sikat Gigi Berarti", Ayu dan teman-teman menggalang donasi ke kerabat dekat, keluarga, teman-teman mahasiswa hingga para dosen dan mereka berhasil mengumpulkan sikat gigi dan pasta gigi sesuai yang diharapkan dan melakukan aksi sosial perdana di desa yang sama. Pada saat itu, Gerakan Gigi Bali Sehat masih bergandengan dengan Komunitas Bali Baca Buku.

Selain menyalurkan sikat gigi dan pasta gigi pada anak-anak, mereka juga memberikan edukasi tentang bagaimana cara menyikat gigi yang benar dan tepat. Seperti mengajarkan kepada anak-anak sebaiknya sikat gigi dilakukan dua kali sehari di waktu pagi setelah bangun tidur dan di waktu malam hari sebelum tidur. Untuk pasta gigi sebaiknya dilakukan sebanyak biji jagung, dan berkumur cukup tiga kali agar zat flourin yang terkandung dalam pasta gigi tidak hilang.

Selain memberikan edukasi, anak-anak juga diajak langsung untuk memperagakan cara menyikat gigi dengan alat peraga yang sudah disiapkan. Hal ini membuat anak-anak jadi lebih bersemangat karena aksi sosial yang dilakukan penuh dengan pengetahuan, keseruan dan keceriaan.

Tidak hanya berpusat di satu desa saja, Gerakan Gigi Bali Sehat terus melakukan donasi dan edukasi ke berbagai daerah pelosok lainnya, dan bahkan mereka juga memberikan pemeriksaan gigi gratis untuk merayakan 6 tahun jadinya Gerakan Gigi Bali Sehat di SDN 6 Tianyar Barat, Karangasem.

Gerakan Gigi Bali Sehat secara konsisten terus melakukan edukasi ke tempat-tempat yang sudah mereka kunjungi dengan cara memberikan kelas binaan. Biasanya mereka akan berkunjung kembali dalam kurun waktu dua minggu sekali dan tidak hanya fokus pada kesehatan gigi saja, tapi juga tentang pentingnya berperilaku hidup sehat dan bersih lainnya.

Selain memberikan edukasi, ketika berkunjung kembali ke desa yang sama mereka akan memberikan pasta gigi yang baru kepada anak-anak jika sebelumnya sudah habis. Pada saat sudah 3 bulan mereka akan kembali dengan menggantikan sikat gigi baru. Dengan adanya kelas binaan ini, mereka sangat berharap bisa menularkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada teman-temannya dan orang-orang disekitar mereka.

Fakta sukses gerakan gigi bali sehat

Fakta Sukses Gerakan Gigi Bali Sehat Demi Anak-Anak Penerus Bangsa

Mengingat misi yang dijalankan sangat berdampak terhadap kesehatan anak terutama pada gigi dan lingkungan, Gerakan Gigi Bali Sehat pun perlahan mulai dikenal dan diketahui banyak orang hingga tak jarang mereka pun diajak dan diundang untuk berkolaborasi di sebuah acara yayasan, universitas serta komunitas-komunitas tertentu untuk melakukan edukasi kesehatan bersama bahkan ada juga beberapa mahasiswa KKN mengajak kerja sama untuk sama-sama melakukan edukasi kesehatan di desa tempat mereka melaksanakan KKN.

Seiring berjalannya waktu, volunteer Gerakan Gigi Bali Sehat pun semakin bertambah jumlahnya dan mereka semua berasal dari latar pendidikan yang berbeda-beda, tidak hanya kesehatan saja, tapi ada juga dari Pariwisata, manajemen, arsitek dan masih banyak lagi yang ikut membantu demi terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat untuk anak-anak penerus bangsa.

Hingga kini selain mereka melakukan penggalangan donasi sikat gigi dan pasta gigi, Gerakan Gigi Bali Sehat juga sudah memiliki beberapa donatur tetap untuk terus mensukseskan dan melancarkan semua kegiatan sosial yang mereka lakukan untu anak-anak desa.

Maka tidak heran dengan niat yang tulus dibalik terbentuknya Gerakan Gigi Bali Sehat demi kesehatan anak-anak desa, pada tahun 2020 Gerakan Gigi Bali Sehat mendapatkan penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards di bidang kesehatan yang diberikan oleh ASTRA.

Harapan Gerakan Gigi Bali Sehat Tercipta, Senyum Sehat Anak Desa Terwujud

Harapan masa depan untuk gerakan gigi bali sehat

Besar harapan Ayu dan teman-teman untuk Gerakan Gigi Bali Sehat untuk anak-anak desa. Ia berharap gerakan ini terus berlanjut dengan banyak dukungan dari berbagai pihak dan volunteer yang terus bertambah agar edukasi tentang kesehatan yang akan diberikan dapat merata dan menjangkau seluruh desa-desa di daerah terpencil.

Semoga pada masa mendatang Gerakan Gigi Bali Sehat berjalan lebih baik lagi dan anak-anak bisa mendapatkan fasilitas Kesehatan dan banyak pihak yang mau bergabung menjadi relawan. Ujar Komang Ayu

Selain tetap memberikan donasi dan edukasi di kelas-kelas binaan yang dimiliki, Gerakan Gigi Bali Sehat dapat terus memberikan penanganan kepada anak-anak yang mengalami masalah pada gigi, seperti gigi berlubang, gigi yang sudah goyah dan masalah lainnya. 

Karena walaupun masalah gigi, mereka tidak bisa melakukan pemeriksaan sembarangan tanpa alat dan fasilitas yang memadai. 

Selain itu, Ayu juga berharap tidak ada lagi anak-anak yang kekurangan fasilitas kesehatan dan sikat gigi yang digunakan secara bersamaan.

Dari perjuangan Ayu mendirikan Gerakan Gigi Bali Sehat ini menyadarkan kita bahwa melakukan hal sekecil apapun akan berdampak sangat besar untuk mereka yang membutuhkan tanpa berharap imbalan apapun. Seperti halnya sikat gigi dan pasta gigi.

Mungkin bagi mereka yang tidak mengalami kesulitan perekonomian hal ini terlihat sepele dan kecil, namun berbeda bagi mereka yang perekonomiannya sulit hal ini sangat berarti sekali. Sesuai dengan misi Gerakan Gigi Bali Sehat Satu Sikat Gigi Berarti.

Wahai kamu, siapapun kamu. Kontribusi untuk bangsa tanda bahwa harapan nyata itu masih ada. Mulailah dari hal yang terkecil. Semangat kamu hari ini merupakan wajah baik untuk "Bersama, Berkarya, Berkelanjutan" demi masa depan Indonesia.

Sumber foto: Instagram @gigibalisehat

Related Posts

49 comments

  1. mulai dari hal kecil yaitu menjaga kesehatan diri salah satunya dengan merwat gigi agar sehat. Generasi sehat, Bangsa pun sehat Insyaallaaah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yepp setuju banget mba...
      Dan ternyata menjaga gigi agar tetap sehat adalah hal yg paling utama terutama buat anak2 karena mereka nih yg seringnya lalai kalau nggak diingatkan sama orang tuanya

      Delete
  2. Kagum melihat bagaimana komunitas di Bali peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut.

    Saya setuju bahwa menjaga kesehatan gigi tidak hanya penting untuk penampilan, tetapi juga untuk kesehatan secara keseluruhan. Semoga gerakan ini terus berkembang dan semakin banyak orang yang termotivasi untuk menjaga kesehatan gigi mereka. Keep up the great work!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin mba.. Kita doakan ya mba semoga gerakan gigi Bali sehat terus ada sampai kapanpun dan diteruskan oleh mereka yang mempunyai kepedulian yg sama dengan Komang Ayu dan teman-teman seperti niat mereka ketika membentuk komunitas ini

      Delete
  3. Pembiasaan baik memang harus dimulai selagi kecil, di usia muda. Jika sudah terbiasa dan konsisten, anak akan menjadikan kegiatan ini menjadi rutinitas biasa. Dan urusan kesehatan gigi memang gak boleh dianggap enteng karena jika sudah bermasalah, efeknya sangat mengganggu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mba, dan efeknya tuh jadinya nggak di gigi doang kan, pasti akan menyebar ke bagian lainnya..
      Kan kasihan juga jadinya.. Makanya sebaiknya kita sebagai orang tua harus wajib banget memperhatikan kebiasaan menyikat gigi pada anak sejak dini

      Delete
  4. Saya setuju dengan tulisan ini, karena memang benar banget bahwa menyikat gigi memang perlu dijadikan semacam habit bagi anak sejak kecil. Orang tua perlu aware dengan kesehatan dirinya dan anak-anak mereka. Gigi termasuk aset pada tubuh seseorang yang penting dijaga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setujuu bangett..
      Di daerahku ada lho yg ngejek temennya gara2 giginya ompong dan menghitam, pas ditanya memang si anaknya jarang sikat gigi. Padahal perlengkapan sikat giginya ya alengkap di rumah. Makanya faktor ortu sangat berperan penting disini

      Delete
  5. Hebat ini kepedulian kak Ayu, sehingga anak-anak di sana dapat edukasi yang tepat bagaimana merawat kesehatan gigi dan mulut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah yaa mba, berkat kepedulian kak Ayu dan teman-teman anak2 desa jadi dapat pemahaman betapa pentingnya sikat gigi

      Delete
  6. Keren dokter Ayu, karena saya yakin sampai sekarang masih banyk yang menyikat gigi dengan cara yang salah
    Ditambah banyak yang gak punya sikat gigi di rumahnya, bisa dibayangkan jumlah penderita sakit gigi yang kerap diabaikan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ehh iyaa mba, betul. Aku pribadi juga ngerasa cara menyikat gigi aku masih salah untuk setiap tahapannya seperti kalau sikat gk boleh di sikat dgn cara keras yg aku kira kl sikatnya keras biar cepat bersih, ternyata cara seperti itu malah nggak disarankan heheheh

      Delete
  7. Memang banyak ya manfaat mengajarkan dan membiasakan anak sejak dini untuk menyikat gigi. Namun memang belum semua daerah di Indonesia, anak-anaknya terfasilitasi keperluan untuk menyikat gigi. Seperti halnya di Bali ini. Dan keren lho idenya Ayu bersama teman-temannya dalam gerakan gigi bali sehat ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga dengan adanya Gerakan Gigi Bali Sehat ini bisa menginspari teman2 lainnya untuk ikut berpartisipasi dengan kegiatan yang sama di daerah masing2 ya mba :)

      Delete
  8. Gerakan Gigi Bali Sehat membuka mata kita semua bahwa pembiasaan yang baik dimulai dari rumah. Dan dengan program dari Dr. Ayu, semoga bisa menginspirasi dan menjadikan anak-anak memiliki kebiasaan merawat gigi dengan baik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin..
      Dan semoga bisa menginspirasi yang lainnya untuk ikut mengedukasi anak desa di daerah lainnya ya mba

      Delete
  9. Kaget lho itu saya ketika mengetahui bahwa semua anak di sana gak punya sikat gigi, Bahkan sampai ada yang pakai sabun. Kirain saya selama ini, PRnya paling tentang cara menyikat gigi yang benar. Ternyata, di beberapa daerah malah lebih dari itu masalahnya, ya. Semoga aja semakin teratasi permasalahannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa mba, aku juga pas tahu nggak nyangka juga masalah di lapangan sampai segitunya.. Kl masih sekitaran nggak punya sikat gigi efek perkonomian mgkn masih terbayang apalagi di pedalaman sana yang aksesnya serba terbatas

      Delete
    2. Tapi, apakah produk pasta gigi belum masuk ke sana, Mbak? Saking aksesnya terbatas kali, ya. Karena rasa sabun kan gak enak banget. Ya meskipun penggunaan pasta gigi juga tetap ada aturannya kan.

      Delete
    3. Iyaya terpikirkan juga soal itu. Atau mungkin edukasi dalam menjaga kesehatan dan kebersihan mulut yang kurang kak Myr

      Delete
    4. Karena faktor ekonomi keluarga dan minimnya info tentang pentingnya menjaga kesehatan mulut membuat mereka abai dan menganggap produk pasta dan sikat gigi bukan hal utama untuk dibeli

      Delete
  10. Ha? G punya sikat gigi? Ternyata banyak juga yang masih blm tahu bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut ya
    Semoga gerakan ini bisa mengatasi masalah tersebut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin mba.. Semoga gerakan Bali gigi sehat ini bisa terus menebar kebaikan untuk anak-anak Indonesia ya mba..
      Awet sampai generasi2 selanjutnya

      Delete
  11. Gerakan Gigi Bali Sehat betul-betul bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat...
    Mengedukasi warga Bali buat lebih sadar kesehatan gigi dan mulut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya mba, berkat gerakan ini masyarakat pelan2 mulai memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan terutama untuk kesehatan gigi

      Delete
  12. aku banget nih lagi belajar sikat gigi untuk anak aku yang usia 1 tahun, alhamdulillah-nya si kecil suka disikat giginya semoga ga ada kendalan ya... btw suka banget ada kegiatan sehat begini untuk anak-anak supaya lebih teredukasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waahhh sukanya anak2 semangat sikat gigi.. Ponakan ku awal2nya seneng gini juga mba, tapi makin kesini harus dibujuk rayu dulu baru mau sikat gigi hehehe

      Delete
  13. Masalah sikat gigi ini kaya sepele padahal dampaknya luar biasa. Kalau terabaikan dan datang sakit gigi, barulah kita akan sadar betapa pentingnya menyikat gigi dengan benar ini dan kesadaran untuk menyikat gigi memang sepatutnya ditanamkan sedini mungkin agar anak-anak terbiasa dengan kebiasaan positif ini ketika dewasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget pak, apalagi orang dewasa niih biasanya, kalau lagi mager rasanya pengen di nanti2 aja sikat giginya, tapi begitu dah sakit baru deh nyesel senyesel2 nya nggak rutin sikat gigi :(

      Delete
  14. molly inget dulu pas sekolah ada tim pepsodent suka bikin acara ttg edukasii gigi, anak2 seneng aja. dapet ilmu dan hadiah juga. gerakannya keren bgt,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waahhhh kalau langsung yang datang orang pepsodent nya mah anak2 udah semangat 45 ya mba, apalagi kalau lihat yang datang berseragam pepsodent hehehe

      Delete
  15. Awalnya, agak miris mendengar ceritanya ya. soalnya sikat gigi itu adalah salah satu barang pribadi. Jadi harus satu orang satu sikat gigi. Kalau dipakai beramai-ramai, alih-alih gigi bersih, malah akan mendatangkan penyakit, apalagi pakai sabun batangan.
    Jadi keren sekali ini Gerakan Gigi Bali Sehat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa pak, masih kurang percaya adanya fakta di desa2 pedalaman yang sikat giginya masih berbagi, tapi nyatanya ya seperti itu. Kita hanya bisa berharap semoga dengan adanya gerakan ini bisa mengedukasi anak2 dan orang tua tentang pentingnya sikat gigi dan menjaga kesehatan

      Delete
  16. Gak terbayang ada kondisi satu sikat gigi dipakai sekeluarga, atau pake sabun batangan.
    Syukurlah ada orang baik yang peduli dan jadi penggerak untuk membangun kesehatan gigi masyarakat yang kurang beruntung di Bali.
    Salut untuk Mbak Ayu dan teman-temannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya mba, semoga di daerah2 lain yang bukan di Bali juga ada orang2 baik seperti mba Ayu yang membantu anak2 desa untuk mengedukasi hal yang sama ya mba

      Delete
  17. Senyum cemerlang gigi sehat makan jadi lebih enak senyum cemerlang dambaan kita semua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gigi sehat membuat senyum jadi lebih cemerlang dan bisa tampil lebih percaya diri ya pak tyo :)

      Delete
  18. Banyak anak yang takut ke dokter gigi, dengan membiasakan anak merawat dan menjaga kebersihan gigi setiap hari membuat mereka tidak perlu merasakan sakit gigi yang mengharuskan mereka ke dokter gigi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setujuu mba... Makanya penting banget ya untuk membiasakan anak2 menyikat gigi dari usia dini dan memberitahukan efek samping jika mereka malas menyikat gigi

      Delete
  19. Ya Allah enggak nyangka ternyata ada banyak masyarakat yang memang membeli sikat gigi pun masih belum mampu/tidak menjadi prioritas. Gerakannya luar biasa. Semoga dilancarkan segala kegiatannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa mba :(
      Sedih banget, saudara2 kita di desa terpelosok sangat butuh perhatian kita. Bukan keinginan mereka ingin seperti, tapi keadaan dan beberapa faktor yang membuat mereka seperti itu.
      Aamiin mba, semoga gerakannya terus ada sampai kapan pun

      Delete
  20. Hah, saya pun tercengan membacanya, masih ada yang tidak sepeduli gitu dengan menyikat gigi? Padahal iklan sikat dan pasta gigi ya di televisi, namun kesadaran masyarakat juga belum nampak. Padahal dulu yang saya tahu, ada adat kikir gigi, kepedulian terhadap gigi. Untung saja ada bu dokter dengan kepeduliannya dan gerakan ini sangat bermanfaat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Daerah pedalaman mba, terkadang TV pun mereka nggak punya. Syukur2 cukup untuk makan sehari2 keluarga..
      Alhamdulillah berkat gerakan gigi bali sehat masyarakatnya pelan2 mulai menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan terutama pada gigi dan mulut

      Delete
  21. Gerakan yang bagus. Gigi sehat memang sangat penting, aku lambat menyadari karena dulu suka ngirup cuko jadi gigi rusak.

    ReplyDelete
  22. Kesehatan gigi ini penting banget, dan harus dibiasakan dari kecil untuk menjaga kesehatan gigi. Semoga aja di kampung kuga ada gerakan Gigi Sehat, seperti di Bali ini.

    ReplyDelete
  23. Wah mirisnya di era seperti sekarang ini masih banyak yang menyikat gigi pakai sabun. Menarik nih gerakan Gigi Sehat seperti ini, karena masih banyak juga yang abai pada kesehatan gigi dan mulut. Semoga menular ke daerah lainnya.

    ReplyDelete
  24. Gerakan inovatif dan berdampak sekali ya mbak.menggosoj gini ini terkesan seple tapi fakta bahwa resiko kalo gak rajin gosok gigi itu berdampak jangkapanjang.
    Keren gerakannya ya di bali

    ReplyDelete
  25. Kesadaran menggosok gigi di negara kita memang masih rendah kak. Salut banget sama kak Ayu yang berjuang dengan gerakan inovatif ini

    ReplyDelete
  26. Miris bangets yah baca cerita anak-anak yang tak punya sikat gigi. Untungnya lahir gerakan sehat gigi bali ini. Keren luar biasa. Moga bisa menasional. Mantafu jiwa nih kak Ayu

    ReplyDelete

Post a Comment